29 March 2020

Israel




Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sesungguhnya Aku berniat kerana Allah:
Tugasan gerak organ-organ tubuh badanKu
Daku Niatkan Tasbih anggota-anggota organ tubuhku buat Allah.
Ku serahkan seluruh kehidupanku kebergantungan sepenuhnya kepada Mu Ya Allah..

Hatiku berdetik disetiap saat menyebut Subhanallah سبحان الله
Denyutan Nadiku dengan  Alhamdulillah الحمد لله
Degupan Jantongku bertasbih LA ILAHA ILLALLAH لا إله إلا الله
Hembusan Nafasku berzikir Allāhu akbar  الله أكبر

 الحمد لله syukur kepada الله

Kissinger Prediksi Israel Lenyap 10 Tahun Lagi

Oleh Syarif Ahmad
25 Oktober 2012
Siapa tak kenal Henry Kissinger. Walaupun tidak menduduki jabatan resmi di Gedung Putih Washington tapi politisi gaek berdarah Jerman ini dianggap bapak pembina politik. Mengingat peranannya sebagai koordinator Grup elit Bilderberg, di mana persoalan dunia diputuskan di sana oleh sekitar 200 tokoh penting dunia.
Henry Kissinger adalah pendukung utama Israel dan peretas teori politik Amerika di masa itu. Tetapi belakangan dia mengejutkan perpindahan jagat Israel. Ia menegaskan bahawa setelah 10 tahun, "negara Israel" tidak akan ada lagi. Ini adalah perubahan yang signifikan dalam pemikiran lelaki yang satu ini. Padahal sebelum ini, ia telah me- "nazar" -kan seluruh hidupnya untuk menjaga eksistensi Israel dari kehancuran.
Meski kenyataan Kissinger yang dimuat oleh New York Post ini menjatuhkan elit-elit politik Tel Aviv, walaupun mereka menampik itu keluar dari bekas penasehat keamanan nasional dan bekas Menteri Luar Negeri Amerika, namun editor koran Amerika ini, Cindy Adams menegaskan bahwa laporan yang dimuat itu sudah akurat dan sah. Ia mengatakan, Kissinger menegaskannya dengan kata-kata "Dalam 10 tahun, tidak akan ada lagi Israel".
Maka kata ini mempunyai muatan yang sama dengan apa yang diungkapkan oleh banyak lembaga-lembaga studi strategis dan tokoh politik internasional yang memiliki pengalaman dan kemampuan untuk berbicara tentang Israel. Inti dari muatan itu adalah "kehancuran Israel sudah diambang pintu" dengan latar belakang sejumlah kekalahan dan kegagalan yang dialami negara penjajah Palestina selama dua dekade terakhir. Di samping itu, faktor lain adalah pelbagai perpecahan yang bermula dialami oleh penjajah dan negara buatan ini dalam masa yang akan datang.
Yang membuat kenyataan Kissinger menjadi riil, hakiki dan tidak terelakkan adalah situasi kebingungan yang menyelipkan elit-elit Israel yang belakangan mulai menampakkan kerapuhan mereka yang jelas dalam bentuk tindakan dan tindakan. Inilah yang memaksa Presiden Amerika Syarikat Barack Obama meremehkan PM Likud Benjamen Netanyahu dan menunda pertemuan berjadual di sela-sela agenda Majlis PBB Umum pada Selasa lalu (25/9) di New York.
Buldoser Israel yang terus menggerogoti kawasan Masjid Al-Aqsha
Meski prediksi Kissinger soal habisnya usia Israel dalam waktu yang tidak lama adalah kesimpulan yang konclusi, baik yang diakui oleh penentu kebijakan di Washington atau Eropa atau tidak diakui, namun statemen penting tokoh Israel di Palestina dan Al-Quds, sekeleas mantan kepala Mossad, Meir Daghan dan lain membuktikan bahawa kemarahan Israel tinggal menghitung mundur saja.
Dalam wawancara dengan harian Jerusalem Post Israel edisi April lalu, Meir Daghan menegaskan, "Saya yakin bahawa negara kita sudah sampai ke tahap di mana pemerintah Israel tidak dapat lagi mengatur negara. Kami sudah berada di bibir jurang. Saya tidak mahu berlebihan. Ini adalah tragedi. Namun kami sedang menghadapi spekulasi buruk di masa mendatang. "
Bahkan ketika mengomentari kemungkinan serangan Israel ke Iran, Meir Daghan menegaskan dalam wawancaranya dengan forum sosial CBS Amerika edisi 11 Maret 2012 yang reaksi Iran atas serangan Israel pasti akan menghancurkan.
Tema masa depan Israel menjadi bahan menarik bagi pakar, pemikir dan pengamat setelah kemenangan kelompok perlawanan Hezbollah menghadapi perang Israel pada Juli 2006 dan ketegaran pejuang Palestina di Gaza menghadapi blokade dan agresi Israel akhir tahun 2008. Dua peristiwa itu membuktikan kepalsuan mitos Israel sebagai "tentara tak terkalahkan "dan rapuhnya sistem keselamatan Israel. Tidak hairan apabila beberapa ahli strategi dan tentera di Timur dan Barat menegaskan bahawa Israel akan musnah jika menyerang Iran.
Kita sepakat dengan Henry Kissinger soal kepastian hancur dan habisnya Israel. Namun kami berbeza dengan "jangka waktu". Sebab kami yakin Israel yang menerapkan politik kekerasan sejak proyek ilegal dan inkonstitusionalnya yang ditubuhkan tahun 1948 pasti akan hancur dalam waktu dekat. Sebab dunia semakin mengisolasi Israel dan di sisi lain, perlawanan semakin kuat dari pejuang-pejuangan kebangkitan Islam untuk mendekatkan pembebanan Palestina dan Al-Quds dari desakan Israel.
Apa yang dibangun di atas kebatilan pasti batil dan nasibnya pasti akan hilang. http://bringbackislam.blogspot.com

No comments: