اَلسَلامُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُ اَللهِ وَبَرَكاتُهُ
Sesungguhnya Aku berniat kerana اللهَ:
Tugasan gerak organ-organ tubuh badanKu
Daku Niatkan Tasbih anggota-anggota organ tubuhku buat اللهَ.
Ku serahkan seluruh kehidupanku kebergantungan sepenuhnya KepadaMu Ya اللهَ
Kerdipan Mataku berIstighfar Astaghfirullah (أسْتَغْفِرُاللهَ)
Hatiku berdetik disetiap saat menyebut Subhanallah (سُبْحَانَ اللَّهِ)
Denyutan Nadiku dengan Alhamdulillah (الْحَمْدُ لِلَّهِ)
Degupan Jantongku bertasbih LA ILAHA ILLALLAH (لَا إِلٰهَ إِلَّا ٱلله)
Bayu Nafasku berzikir Allāhu akbar (اللَّهُ أَكْبَرُ)
الْحَمْدُ لِلَّهِ syukur kepada وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّ ...اللهَ
Kelebihan Zikir Subhanallah Wabihamdihi Subhanallahhil Azhim
Salam semua, hari ini saya nak berkongsi kelebihan zikir Subhanallah Wabihamdihi Subhanallahhil Azhim.
Rasulullah s.a.w bersabda:
Siapa membaca :
‘Subhanallah,wabihamdihi’
(Maha Suci Allah dan segala puji bagiNya) dalam sehari seratus kali, akan digugurkan dosanya walaupun sebanyak buih lautan.’
(Riwayat Syaikhan dari Abu Hurairah)
Imam Bukhari menamatkan kitab hadithnya dengan hadith berikut, Rasulullah s.a.w bersabda:
“Dua kalimat yang ringan di lidah, pahalanya berat di timbangan (hari Kiamat) dan disenangi oleh Tuhan Yang Maha Pengasih, adalah:
Subhaanallaah wabihamdihi, subhaanallaahil ‘azhiim.”
(HR. Al-Bukhari 7/168, Muslim 4/2072.)
Dalam zikir yang lain pula:
Subhanallahi wa bihamdihi ‘adada khalqihi,wa ridhaka nafsihi, wa ziinata ‘Arsyihi, wa midada kalimatihi’
(Maha Suci Allah dan segala puji bagiNya sebanyak bilangan makhlukNya, dan sebesar redha diriNya, dan seberat ‘ArasyNya,dan sebanyak hitungan kalimatNya).’ (Hadis riwayat Muslim)
Semua makhluk Allah berzikir dan bertasbih (subhanallah) mengingatinya.
Al-Israa [44] Langit yang tujuh dan bumi serta sekalian makhluk yang ada padanya, sentiasa mengucap tasbih bagi Allah dan tiada sesuatupun melainkan bertasbih dengan memujiNya; akan tetapi kamu tidak faham akan tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyabar, lagi Maha Pengampun.
Semut dan katak juga berzikir kepada Allah SWT.
Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya:
Dari Rasulullah s.a.w:
Sesungguhnya pernah seekor semut menggigit salah seorang Nabi lalu Nabi tersebut menyuruh supaya membakar sarang semut tersebut, tetapi Allah SWT menurunkan wahyu kepadanya:
Apakah hanya gara-gara seekor semut menggigitmu lantas kamu akan binasakan satu umat yang selalu membaca tasbih?
Rasulullah (sallallahu alayhi wasallam) said : “Its croaking is Tasbeeh. Narrated by An-Nas’ai. (suara katak itu tasbih, memuji Allah)
“…….akan digugurkan dosanya walaupun sebanyak buih lautan”
Hanya dosa dengan Allah sahaja diampun. Dosa dengan manusia seperti mengumpat, mencuri hendaklah diselesaikan (settle) dengan meminta maaf dari manusi
Zikir Istimewa:
"Subhanallahi wa bihamdih
'adada khalqih
wa ridha nafsih
wa zinata 'arsyih
wa midada kalimatih"
Zikir Istimewa: "Subhanallahi wa bihamdihi 'adada khalqihi wa ridha nafsihi wa zinata 'arsyihi wa midada kalimatihi"
Dari Ummul mu'minin yaitu Juwairiyah binti al-Harits radhiallahu 'anha bahwasanya Nabi SAW keluar dari rumahnya pada pagi hari ketika bersembahyang Subuh. Waktu itu Juwairiyah ada di dalam masjidnya. Kemudian beliau SAW kembali setelah melakukan shalat Dhuha, sedangkan Juwairiyah duduk. Kemudian beliau SAW bersabda: "Engkau masih tetap dalam keadaan di waktu tadi saya tinggalkan," Juwairiyah menjawab, "Ya." Nabi SAW lalu bersabda: "Saya telah mengucapkan setelah meninggalkan engkau tadi empat macam kalimat, sebanyak tiga kali, andaikata kalimat-kalimat itu ditimbang dengan kalimat-kalimat yang engkau ucapkan sejak hari ini tadi, niscaya kalimat-kalimat yang saya ucapkan itu menang daripada yang engkau ucapkan. Kalimat-kalimat itu ialah: "Subhanallah wa bihamdihi 'adada khalqihi wa ridha nafsihi wa zinata 'arsyihi wa midada kalimatihi - Maha Suci Allah dan dengan mengucapkan puji-pujian padaNya. sebanyak hitungan makhlukNya, sesuai dengan keredhaan ZatNya, seberat timbangan 'arasyNya dan sepanjang beberapa kalimahNya."
(Riwayat Muslim)
(Riwayat Muslim)
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقَهِ وَرِضَى نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
"Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya, sebanyak hitungan makhluk-Nya, menurut keridhoan-Nya, menurut arsy-Nya, dan sebanyak tinta kalimat-Nya" "Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya; sebanyak bilangan makhluk-Nya, serela diri-Nya, setimbangan 'arsy-Nya, dan sebanyak tinta (bagi) kata-kata-Nya." Tiga kali (HR Muslim dari Juwairiyah)
Dari Ummul mu'minin yaitu Juwairiyah binti al-Harits radhiallahu 'anha bahwasanya Nabi SAW keluar dari rumahnya pada pagi hari ketika bersembahyang Subuh. Waktu itu Juwairiyah ada di dalam masjidnya. Kemudian beliau SAW kembali setelah melakukan shalat Dhuha, sedangkan Juwairiyah duduk.
Kemudian beliau SAW bersabda: "Engkau masih tetap dalam keadaan di waktu tadi saya tinggalkan," Juwairiyah menjawab, "Ya." Nabi SAW lalu bersabda: "Saya telah mengucapkan setelah meninggalkan engkau tadi empat macam kalimat, sebanyak tiga kali, andaikata kalimat-kalimat itu ditimbang dengan kalimat-kalimat yang engkau ucapkan sejak hari ini tadi, niscaya kalimat-kalimat yang saya ucapkan itu menang daripada yang engkau ucapkan.
Kalimat-kalimat itu ialah: "Subhanallah wa bihamdihi 'adada khalqihi wa ridha nafsihi wa zinata 'arsyihi wa midada kalimatihi - Maha Suci Allah dan dengan mengucapkan puji-pujian padaNya. sebanyak hitungan makhlukNya, sesuai dengan keredhaan ZatNya, seberat timbangan 'arasyNya dan sepanjang beberapa kalimahNya."
(Riwayat Muslim)
Dalam dzikir Al-ma’surat terdapat sebuah doa yang berbunyi :
“Subhanallahi wa bihamdihi ‘adada khalqihi, wa ridhaka nafsihi,
wa ziinata ‘Arsyihi, wa midada kalimatihi’ “
(Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya, sebanyak bilangan ciptaan-Nya dan keridhaan-Nya, dan sebesar bobot ‘arsy-Nya, dan sebanyak tinta kalimat-Nya 3x )
AlHadits Asy-Syarief,
“Dari Juwairiyah (Ummul Mukminin Radhiyallahu`anha), Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam keluar dari sisinya pagi-pagi untuk shalat shubuh di masjid. Beliau kembali (ke kamar Juwairiyah) pada waktu dhuha, sementara ia masih duduk di sana . Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bertanya, “Engkau masih duduk sebagaimana ketika aku tinggalkan tadi?” Juwairiyah menjawab, “Ya.” Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Sungguh, aku telah mengatakan kepadamu empat kata sebanyak tiga kali, yang seandainya empat kata itu ditimbang dengan apa saja yang engkau baca sejak tadi tentu akan menyamainya, (empat kata itu) yakni: “Subhanallahi wa bihamdihi ‘adada khalqihi, wa ridhaka nafsihi, wa ziinata ‘Arsyihi, wa midada kalimatihi’ “
(HR Muslim)
Hadits ini berisikan percakapan antara Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersama salah satu istri beliau yaitu ibunda Juwairiyah. Diceritakan pada saat itu Rasulullah sedang bermalam di rumah ibunda Juwairiyah, kemudian saat memasuki waktu Subuh, Rasul berangkat ke masjid dan melihat ibunda Juwairiyah pun yang sudah siap duduk menunggu untuk melakukan solat subuh dikamarnya. Masuk waktu dhuha, Rasul pun kembali ke kamar beliau dan didapatinya Juwairiyah masih duduk dengan posisi yang sama seperti di subuh tadi sambil melakukan ibadah-ibadah lain seperti membaca Quran,dll. Akhirnya Rasulullah pun menegur dengan mengingatkan keistimewaan dari 4 kata di dalam doa tersebut. Pahala yang didapat dengan membaca 4 kata sebanyak 3x itu sama beratnya dengan ibadah yang dilakukan ibunda dalam beberapa menit/jam di tempat duduknya. Setelah itu, ibunda Juwairiyah pun tidak melakukannya lagi.
Pesan Rasulullah : Rasulullah mengetahui bahwa seorang wanita/Ibu/Ummahat pastinya memiliki tugas-tugas istimewa di pagi hari yaitu menyiapkan keperluan suami untuk bekerja, menyiapkan keperluan anak-anak untuk sekolah, menyiapkan sarapan, dan berbagai aktifitas rumah sehari-hari. Maka dengan berbagai aktifitas istimewa inilah Rasul mengingatkan, bahwa dalam 4 kata doa Al-Ma’surat itu pun dibuat begitu istimewa untuk mereka dengan ganjaran pahala yang luar biasa,yaitu sama dengan ibadah-ibadah yang dilakukan ketika duduk hingga waktu dhuha. Sehingga waktu mereka bisa digunakan seoptimal mungkin untuk melakukan tugas lainnya.
Lalu apakah penjelasan dari 4 kata istimewa yang tadi sudah kita sebut?
4 kata tersebut dimulai dari kata ‘adada khalqihi karena kata Subhanallahi wa bihamdihi merupakan kata pembuka saja. 4 kata tersebut menerangkan pahala-pahala yang bisa kita dapatkat jika istiqomah membaca doa ini. InsyaAllah akan dibahas satu persatu secara ringkas.
Rincian 4 kata :
1. ‘adada khalqihi, (Sejumlah makhluk yang Allah ciptakan)
Kita tidak akan pernah mengetahui jumlah pasti dari seluruh makhluk yang telah Allah ciptakan, mulai dari terkecil seperti mikroba hingga yang besar. Namun harus selalu kita yakini bahwa semua makhluk adalah ciptaan Allah dan kita yakin bahwa setiap makhluk yang Allah ciptakan pun beribadah pada-Nya. Dan pahala yang kita dari doa ini bisa sebesar jumlah makhluk yang Allah ciptakan. MasyaAllah…
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (Qs. Al Isro’:44)
Allah menciptakan makhluknya menjadi 5 golongan:
Insani --- Manusia
Ruhani --- makhluk seperti malaikat, syaitan, dll (gaib)
Nabati --- tumbuh-tumbuhan
Hayawani --- semua binatang
Jamadi --- planet-planet
“Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (Qs. An-Nur:41)
2. wa ridhaka nafsihi (Serela diri-Nya)
Allah akan selalu rela memberikan yang terbaik buat hamba-Nya yang senantiasa membaca kata ini.
“Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).”
(Qs. Az-Zumar:53-54)
3. wa ziinata ‘Arsyihi (Seberat Arasy-Nya)
Arasy --- ibarat singasana / pelaminan
Hendaknya manusia senantiasa patuh dan memuliakan Allah, jika diibaratkan menurut bahasa kita seperti saat kita menghormati pasangan pengantin yang berada di pelaminannya saat kita mendatangi sebuah undangan pernikahan. Maka Allah pun jauh lebih mulia dan berada di singasananya yaitu arasy.
“(yaitu) Yang Maha Pengasih, yang bersemayam di atas 'Arsy.” (Qs. Thoha:5 )
1. Hanya Allah yang Maha Tahu tentang hakikatnya
2. Hanya Allah yang Maha Tahu keberadaannya
3. Hanya Allah yang Maha Tahu bersemayamnya
“Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya. Tidak ada Tuhan melainkan Dia. Tuhan bagi 'Arsy yang mulia.” (Qs Al Mukminun:116)
*bagi yang masih bingung tentang ‘arsy, yuk masing2 diri mencari lagi penjelasan detilnya, atau tanyakan pada guru ngajimu agar keyakinan kita pada kekuasaan Allah makin bertambah :)
4. wa midada kalimatihi’ (Sebanyak tinta (bagi) kalimat-Nya)
MasyaAllah… berkah dan rahmat yang bisa kita dapatkan yaitu sebanyak kalimat Allah yang pastinya tak akan habis jika dituliskan.
“Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)". (Qs. Al-Kahfi:109 )
Hikmah :
Pahala ketika membaca doa ini, terlebih lagi bisa istiqomah pagi petang setiap hari yaitu mendapatkan pahala yang bisa sebanyak makhluk Allah, kemudian Allah akan jauh lebih rela kepada diri kita, pahalanya pun juga bisa seberat ‘Arsy Allah, yang terakhir berkah dan rahmat Allah sebanyak kalimat Allah yang tak bisa habis jika ditulis.
Begitulah ringkasan 4 kata istimewa yang terdapat dalam salah satu doa Al-Ma’surat yang mungkin selama ini kita sudah rutinkan namun belum mengetahui rincian/ penjelasan dibalik doa tersebut yang ternyata memiliki berbagai hal yang luar biasa. Jadi, tidak ada kata “MALAS” lagi untuk merutinkan membaca dzikir doa Alma’surat. Semoga Allah senantiasa memberkahi niat dan amalan ibadah-ibadah kita. Aamiin…
Wallahu a’lam Bishowab
Wassalam….
No comments:
Post a Comment