اَلسَلامُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُ اَللهِ وَبَرَكاتُهُ
3X سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقَهِ وَرِضَى نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
Sesungguhnya Aku berniat kerana اللهَ
Sesungguhnya Aku berniat kerana اللهَ
Tugasan gerak organ-organ tubuh badanKu kepada اللهَ
Daku Niatkan Tasbih anggota-anggota organ tubuhku buat اللهَ.
Ku serahkan seluruh kehidupanku kebergantungan sepenuhnya KepadaMu Ya اللهَ
Ku serahkan seluruh kehidupanku kebergantungan sepenuhnya KepadaMu Ya اللهَ
Kerdipan Mataku berIstighfar Astaghfirullah (أسْتَغْفِرُاللهَ)
Hatiku berdetik disetiap saat menyebut Subhanallah (سُبْحَانَ اللَّهِ)
Denyutan Nadiku dengan Alhamdulillah (الْحَمْدُ لِلَّهِ)
Degupan Jantongku bertasbih LA ILAHA ILLALLAH (لَا إِلٰهَ إِلَّا ٱلله)
Hela Turun Naik Nafasku berzikir Allāhu akbar (اللَّهُ أَكْبَرُ)
الْحَمْدُ لِلَّهِ syukur kepada وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّ ...اللهَ
zikir adalah penghidup hati
Assalamu'alaikum
Bismillahirrohmanirrohim
sesungguhnya dzikir adalah penghidup hati yang hakiki.
Dzikir merupakan makanan pokok bagi hati dan ruh. Apabila
(jiwa) seseorang kehilangan dzikir ini, maka ia hanya bagaikan seonggok jasad
yang jiwanya telah kehilangan makanan pokoknya.
Sehingga tidak ada kehidupan yg hakiki bagi sebuah hati,
melainkan dgn dzikrullah (mengingat Allah). Oleh karena itu, Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyyah berkata : "Dzikir
bagi hati, bagaikan air bagi seekor ikan. Maka, bagaimanakah keadaan seekor
ikan jika ia berpisah dengan air?”
Dari penjelasan di atas, jelaslah sesungguhnya tidak ada
penawar bagi orang yg hatinya gersang dan selalu gelisah, resah, dan gundah,
melainkan hanya dengan dzikrullah.
Dzikrullah dapat dilakukan dgn dua cara, dengan mengingat
Allah dan banyak berdzikir dengan bertasbih, bertahmid, bertahlil (mengucapkan
Laa ilaha illallaah), ataupun bertakbir.
Dan dengan memahami makna-makna al Qur`an dan
hukum-hukumnya; karena di dalam al Qur`an terdapat dalil-dalil dan
petunjuk-petunjuk yang jelas, serta bukti kebenaran yang nyata.
Namun, masih banyak diantara kita kaum Muslimin yang belum
memahami hal ini. Bahkan, untuk mendapatkan kepuasan hati, ketenteraman hidup
dan ketenangan jiwa, justru mencari-cari solusi selainnya.
Padahal kepuasan hati, ketenteraman hidup dan ketenangan
jiwa yang hakiki tidaklah mungkin dihasilkan melainkan hanya dengan dzikrullah.
Al Imam al ‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :
“…Sesungguhnya, hati tidak akan (merasakan) ketenangan, ketenteraman, dan
kedamaian, melainkan jika pemiliknya berhubungan dengan Allah Subhanahu wa
Ta'ala (dgn melakukan ketaatan kepadaNya)… sehingga, barangsiapa yang tujuan
utama (dalam hidupnya), kecintaannya, rasa takutnya, dan ketergantungannya
hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka ia telah mendapatkan kenikmatan
dariNya, kelezatan dariNya, kemuliaan dariNya, dan kebahagiaan dariNya untuk selama-lamanya.
Dicatat oleh KunciLangit di 11:07 PG
No comments:
Post a Comment