Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sesungguhnya Aku berniat kerana Allah:
Daku Niatkan Tasbih anggota-anggota organ tubuhku buat Allah.
Ku serahkan seluruh kehidupanku kebergantungan sepenuhnya kepada Mu Ya Allah..
Hatiku berdetik disetiap saat menyebut Subhanallah سبحان الله
Denyutan Nadiku dengan Alhamdulillah الحمد لله
Degupan Jantongku bertasbih LA ILAHA ILLALLAH لا إله إلا الله
Hembusan Nafasku berzikir Allāhu akbar الله أكبر
الحمد لله syukur kepada الله
ALAM JIN
MENURUT AL QUR'AN DAN HADITS
Ikhwanul
Muslimin Rahimakumullah,
Dalam
topik kali ini, insya Allah kita akan coba mengkaji bersama tentang alam jin
dan hal-hal yang berkaitan dengan Jin sebagaimana yang diajarkan dalam Al
Qur'an maupun yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW.
Semoga
Allah memudahkan dan memberi taufiq kepada kita sekalian untuk memahami
intrik-intrik jin, setan, dan semua sekutunya dari golongan manusia yang
menggunakan sihir atau ilmu hitam yang sesat lagi menyesatkan nanusia-manusia
lain yang lemah imannya, terutama menjelang akhir zaman ini.
Perhatikanlah,
hampir semua stasiun televisi nasional seolah berlomba-lomba untuk menayangkan
hal-hal mistis-alam supernatural dan lain-lain acara yang berbau
"syiriq" dengan kemasan yang menarik disertai trik-trik kamera yang
canggih, yang menyebabkan banyak orang yang merasa takjub-terpukau-
terheran-heran serta terpesona olehnya.
Naudzubillahi
minzaliq!
Mudah-mudahan
risalah yang singkat ini dapat menambahkan ilmu yang bermanfaat bagi kita
semua, dan sesungguhnya hanyalah Allah SWT semata pemberi taufiq dalam i'tikad,
ilmu dan amal.
ASAL
KATA JIN
Asal
pembentukan kalimat "jin" dari huruf 'jim' dan 'nun' menunjukkan
makna tertutup, sebagaimana firman Allah SWT:
فَلَمَّا
جَنَّ عَلَيْهِ اللَّيْلُ رَأَى كَوْكَباً قَالَ هَـذَا رَبِّي فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ
لا أُحِبُّ الآفِلِينَ
"Ketika
malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah
Robbku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata:"Saya tidak
suka kepada yang tenggelam." (QS.Al-An'am [6]: 76).
Bekata
Syaikhul Islam Rahimahullah: "Ia dinamakan jin kerana ketertutupannya dari
pandangan manusia."
Para
jin melihat manusia sedangkan manusia tidak dapat melihat mereka. Allah SWT
berfirman:
يَا بَنِي
آدَمَ لاَ يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ
يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءَاتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ
وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاء
لِلَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ
"Hai
anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia
telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya
pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan
pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak boleh
melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu
pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman." (QS.Al-A-rof [7]:
27)
Maksud
dari ayat ini adalah: Sesungguhnya manusia tidak dapat melihat jin sesuai
dengan bentuk kejadiannya yang hakiki, tetapi terkadang mereka boleh dilihat
dengan bentuk yang lain semisal hewan. (Lihat Fath al-Haq al-Mubin: 28 oleh
Abdullah bin Muhammad bin Ahmad ath-Thoyar)
JIN
DICIPTAKAN SEBELUM MANUSIA
Jin
diciptakan sebelum manusia berdasarkan nash al-Qur'an QS Al-Hijr
[15]"27-28)
وَالْجَآنَّ
خَلَقْنَاهُ مِن قَبْلُ مِن نَّارِ السَّمُومِوَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ
إِنِّي خَالِقٌ بَشَراً مِّن صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَإٍ مَّسْنُونٍ
"Dan
Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. Dan
(ingatlah) , ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku
akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari
lumpur hitam yang diberi bentuk."
ASAL
PENCIPTAAN JIN
Allah
menciptakan jin dari api. Hal ini sesuai dengan apa yang disebutkan oleh Allah
SWT dalam surat Al-Hijr [15]: 27;
وَالْجَآنَّ
خَلَقْنَاهُ مِن قَبْلُ مِن نَّارِ السَّمُومِ
"Dan
Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." Dan
juga dalam surat Ar-Rohman [55]: 15;
وَخَلَقَ
الْجَانَّ مِن مَّارِجٍ مِّن نَّارٍ
"Dan
Dia menciptakan jin dari nyala api."
Dan
Rasulullah SAW bersabda: "Malaikat diciptakan dari nur (cahaya). Jin
diciptakan dari marij (api). Dan Adam diciptakan dari apa yang disifatkan
kepada kalian. (yaitu dari tanah)" (HR Muslim: 2512)
MACAM-MACAM
JIN
Rasulullah
SAW bersabda: "Jin terdiri atas tiga kelompok: satu kelompok memiliki
sayap mereka terbang di udara dengannya, satu kelompok berbentuk ular dan
anjing, dan satu kelompok lagi berdiam diri di tempatnya dan melakuikan
petualangan." (HR.Thabroni dengan sanad hasan, al-Hakim, dan al-Baihaqi
dengan sanad shohih; lihat Shohihul Jami' 3/85)
TEMPAT
TINGGAL JIN
Jin
banyak berdiam pada tempat-tempat berikut ini:
Di
Pasar
Dari
Salman r.a. ia berkata: "Bersabda Rasulullah SAW: "Sungguh jika kamu
mampu, janganlah engkau menjadi orang yang pertama kali masuk pasar dan
terakhir kali keluar darinya, kerana sesungguhnya pasar adalah medan peperangan
setan dan di dalamnya ia menancapkan bendera." (HR. Muslim:2451)
Tempat-tempat
Buang Hajat
Dari
Zaid bin Arqam r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Tempat-tempat buang
hajat ini dihadiri oleh setan (dengan tujuan mengganggu). Maka jika salah
seorang di antara kalian masuk ke dalamnya, hendaklah mengucapkan: ("Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari gangguan setan laki-laki dan
perempuan)." (HR. Abu Daud: 6)
Bersama
dengan unta dan di kandang-kandangnya
Dari
Abdullah bin Mughofal r.a., ia berkata: "Rasulullah SAW telah melarang
kami untuk melakukan sholat di kandang-kandang unta dan tempat-tempat
menderumnya, kerana ia diciptakan dari setan-setan." (Shahih Sunan Abu
Dawud, No.184/493)
Berkata
Ibnu Hibban r.a sebagaimana dalam al-Ihsan (4/602)., mengomentari makna hadits:
kerana ia diciptakan dari setan-setan: "Maksudnya adalah:
"Sesungguhnya setan bersamanya."
Di
rumah-rumah
Dari
Abu Hurairah r.a. behwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah kalian
jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan, sesungguhnya setan akan lari dari
rumah-rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah."
(HR.Muslim:780-Shahih Muslim:752)
Dalam hadist
yang diriwayatkan dari As-Sya'bi ia berkata: "Abdullah bin Mas'ud berkata:
"Barangsiapa membaca 10 ayat dari surat Al-Baqarah di dalam rumah, maka
setan tidak akan memasuki rumah itu malam harinya hingga tiba pagi hari.
Kesepuluh ayat tersebut adalah 4 ayat pertama darinya; Ayat Kursi; 2 ayat
sesudah Ayat Kursi; dan 3 ayat terakhir dari surah Al-Baqarah."
(HR.Thabrani).
(Al-Haitsami
berkata dalam Mazma'uz Zawai'd [10/118], "Hadits ini diriwayatkan Thabrani
dengan rijal shahih, hanya saja As-Sya'bi tidak mendengar langsung dari Ibnu
Mas'ud.")
Hadits-hadits
diatas menunjukkan bahwa mereka tinggal pula di rumah-rumah manusia.
Di
Lautan
Dari
Jabir r.a. ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Iblis
meletakkan singgasananya di lautan. Dari sana dia mengirim pasukannya untuk
membuat fitnah (mengacau atau membencanai) umat manusia. Maka siapa yang lebih
besar membuat bencana, dialah yang lebih besar jasanya (terhormat) di kalangan
mereka." (HR.Muslim: 2813-Shahih Muslim: 2408)
Di
Lubang-lubang dan belahan-belahan tanah
Dari
Qatadah, dari Abdullah bin Sirjis, bahwa sesungguhnya Nabi SAW melarang
seseorang melakukan kencing di lubang. Meraka bertanya kepada Qatadah:
"Mengapa dibenci kencing di dalam lubang?" Ia menjawab:
"Dikatakan, bahwasanya ia adalah tempat-tempat tinggal jin." (Abu
Daud: 29)
Di
padang pasir, Lembah, Lorong, dan tempat-tempat yang ditinggalkan oleh
penghuninya.
Hal
ini berdasarkan hadits Ibnu Mas'ud r.a. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
"Pada suatu malam kami bersama Rasulullah SAW, lalu kami kehilangan beliau
lantas kamipun mencari beliau di lembah-lembah dan gang-gang. Kami mengatakan
"Rasulullah SAW telah diculik." Maka kamipun tidur malam dengan
sejelek-jelek malam yang suatu kaum bermalam dengannya. Tatkala tiba waktu pagi
hari, tiba-tiba beliau datang dari arah Haro', maka kami mengatakan:"Ya
Rasulullah, kami kehilangan anda dan kami mencari anda namun kami tidak
menjumpai anda, lantas kami bermalam dengan sejelek-jelek malam yang suatu kaum
bermalam dengannya." (Mendengar ucapan tersebut) maka Rasulullah menjawab:
"Datang kepadaku seorang yang mengundang dari kalangan jin, maka akupun
pergi bersamanya dan aku membacakan Al-Qur'an kepada mereka." (HR.Muslim,
1007)
DAPATKAH
MANUSIA MELIHAT JIN?
Termasuk
kekhususan jin, mereka dapat melihat manusia, namun sebaliknya manusia tidak
dapat melihat mereka dalam wujud aslinya. Allah SWT berfirman:
يَا بَنِي
آدَمَ لاَ يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ
يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءَاتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ
وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاء
لِلَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ
"Hai
anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia
telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya
pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan
pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak boleh
melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu
pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman." (QS Al-A'rof
[7]:27)
Tidak
seorangpun mampu melihat jin, kecuali bila mereka mengubah diri (menjelma)
dalam berbagai bentuk atas izin Allah SWT. Ada beberapa riwayat yang
menjelaskan bahwasanya mereka mengubah diri ke dalam berbagai bentuk seperti di
antaranya:
Menjadi
seorang lelaki miskin (Lihat Mukhtasor Shahih Muslim karya Az-Zabidi: 1078)
Menjadi
seorang Syaikh dari Najd (Lihat Siroh Ibnu Hisyam 2/122)
Menjadi
seekor ular (Lihat Mukhtasor Shahih Muslimi: 1498)
Adapun
tentang bagaimana cara mereka mengubah diri menjadi bentuk-bentuk lain, tidak
ada nash yang menjelaskan hal tersebut.
DAPATKAH
MANUSIA MENUNDUKKAN JIN?
Tidak
seorangpun akan mampu menaklukkan dan menguasai jin setelah do'a dari Nabi
Sulaiman AS, sebagaimana firman Allah SWT:
قَالَ رَبِّ
اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكاً لَّا يَنبَغِي لِأَحَدٍ مِّنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنتَ
الْوَهَّابُ
فَسَخَّرْنَا
لَهُ الرِّيحَ تَجْرِي بِأَمْرِهِ رُخَاء حَيْثُ أَصَابَوَالشَّيَاطِينَ كُلَّ بَنَّاء
وَغَوَّاصٍوَآخَرِينَ مُقَرَّنِينَ فِي الْأَصْفَادِ هَذَا عَطَاؤُنَا فَامْنُنْ أَوْ
أَمْسِكْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
"Ia
berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan
yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang
Maha Pemberi". Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus
dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya, dan (Kami tundukkan pula
kepadanya) syaitan-syaitan semuanya ahli bangunan dan penyelam, dan syaitan
yang lain terikat dalam belenggu. Inilah anugerah Kami; maka berikanlah (kepada
orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) dengan tiada pertanggungan
jawab." (QS Shod [38]:35-39)
Berkata
Syaikh Ahmad bin Nashir bin Muhammad al-Hamd ra: "Tetapi didapatkan
penguasaan dan penundukkan manusia terhadap jin tidaklah mungkin, kerana adanya
perbedaan bentuk keduanya. Manusia tidak boleh melihat jin dan dari sini
(diketahui) bahwa manusia tidaklah dapat menguasai dan menundukkan jin.
(Penundukkan dan penguasaan ini) didapatkan dari syaitan sebagai hasil dari
penundukkan sebagian mereka terhadap sebagian yang lain. Maka jin yang
ditundukkan manusia, hakikatnya ia tertundukkan oleh syaitan yang memiliki
kekuasaan dan kekuatan terhadap sang jin itu sendiri, dan hal ini adalah
sebagai timbal balik dari pelaksanaan manusia itu terhadap apa yang dikehendaki
oleh syaitan darinya, yang berupa kefasikan, maksiat dan keluar dari
ajaran-ajaran agama. Dari sini diketahui, (pada hakekatnya) manusialah yang
menjadi budak bagi syaitan (bukan syaitan atau jin ditundukkan olehnya)."
(As-Sihr Baina Haqiqoh wal Khoyal:211)
AL-QUR'AN
DIGUNAKAN UNTUK MENUNDUKKAN JIN?
Kita
banyak mendengar bahwa ada di antara kaum yang menisbatkan dirinya kepada ilmu
dan kebajikan, mereka mendakwakan diri telah menundukkan jin dengan menggunakan
ayat-ayat al-Qur'an. Yang menjadi pertanyaan, benarkah hal tersebut boleh
dilakukan dan benarkah al-Qur'an dapat digunakan untuk hal itu? Jawabnya
adalah: Tidak benar dan tidak mungkin!
Berkata
Syaikh Majd Muhammad asy-Syahawi rahimahullah: "Dan tidaklah diragukan
lagi bahwasanya pada saat sekarang ini tidak ada orang yang meminta bantuan jin
dengan al-Qur'an semata tanpa menggunakan mantera-mantera dan jimat-jimat dari
sihir yang tidak diketahui maknanya, yang kami telah memberikan peringatan
terhadap kesesatan yang ada didalamnya dan barangsiapa menyangka bahwa dia
meminta bantuan jin dengan al-Qur'an semata tanpa menggunakan selain
al-Qur'an,-maka ia adalah pendusta dan penipu." (Tahdhirul Arwah wa
Taskhiru al-Jan Baina Baina Haqiqoh wal Khurofat: 103-104)
MEMINTA
BANTUAN JIN
Meminta
bantuan jin tidaklah diperbolehkan secara syar'i. Adapun dasar-dasar larangan
tersebut adalah sebagai berikut:
Hal
ini tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW, Khulafa'ur Rosyidin, para
shahabat Nabi SAW secara umum, para tabi'in, dan orang-orang shaleh dari umat
ini.
Ciri
utama dari jin dan setan adalah dusta. Rasulullah SAW bersabda kepada Abu
Hurairoh r.a.: "Ia berlaku jujur kepadamu, sedangkan ia pendusta."
(Shahih Bukhori No.1122)
Tersebarnya
kejahilan yang merata, jauhnya kebanyakan manusia dari metode al-Qur'an dan
as-Sunnah, serta sedikitnya penuntut ilmu syar'i di masa sekarang ini
menyebabkan kebanyakan manusia tidak dapat lagi membedakan antara tukang sihir
(tenung) dan selainnya dari orang-orang yang mendakwakan meminta bantuan kepada
jin yang sholih. Akibatnya, bercampur aduklah perkara-perkara tersebut dan
cacatlah aqidah umat manusia, padahal ia merupakan sesuatu yang paling berharga
baginya dan padahal jaminan kejayaan dan keselamatan di dunia dan akhirat
terdapat dalam aqidah shohihah.
Jin
atau syaitan akan menjerumuskan manusia kedalam kekufuran, kesyirikan, ataupun
keharaman dengan berbagai jalan dan sarana serta secara sedikit demi sedikit
menjerat orang yang meminta bantuan kepada mereka.
Meminta
bantuan kepada mereka (jin-syaitan), akan membawa kepada kecacatan aqidah,
dimana kita akan jumpai diantara mereka bergantung kepada selain Allah SWT.
Membuka
pintu lebar-lebar bagi kebanyakan ahli sihir untuk mendakakan ruqyah syar'iyyah
dengan al-Qur'an dan Sunnah dan meminta pertolongan jim muslim (padahal hakikat
dan keadaan yang sebenarnya berbicara lain).
Apabila
ada orang bertanya: "Apakah orang yang meminta bantuan jin telah melakukan
kekufuran?" Maka jawabannya adalah: "Orang (manusia) yang menggunakan
jin tidaklah kufur, kecuali apabila penggunaan jin tersebut dengan memakai cara
dan jalan yang telah ditempuh tukang sihir dan sulap atau dikaitkan dengan
bintang dan tulisan-tulisan ajimat kufur atau semisalnya. Apabila perkaranya
seperti itu, maka ia telah kafir. [Lihat al-Qoul al-Mubin oleh Usamah bin
Yasin: 197]
BEBERAPA
BENTUK MEMINTA BANTUAN JIN
Ada
beberapa perbuatan yang merupakan bentuk dan perwujudan meminta bantuan jin,
diantaranya:
Penjualan
cincin dan batu berharga dengan harga yang sangat mahal, dengan iming-iming
(sangkaan) bahwa ada jin bersamanya, yang akan membantu pemiliknya, menjaganya
dari gangguan-kesulitan, melancarakan usahanya dan lain sebagainya.
Membaca
sebagian ayat-ayat al-Qur'an dan bermacam-macam wirid dan do'a pada seseorang
yang tertelentang di atas dipan dan setelah selesai dari pembacaan wirid
tersebut, tubuhnya terangkat ke udara.
Membedah
tubuh pasien penderita penyakit-penyakit tertentu dengan cara yang unik dan
asing atau tanpa meninggalkan bekas apapun pada tubuh dan kulit si pasien.
Menghadirkan
arwah, baik dengan cara merasukkan pada tubuh seseorang lalu arwah tersebut
berbicara tentang segala sesuatu yang dikehendaki oleh orang yang
mendatangkannya atau dengan cara menampakkannya dalam bentuk orang yang telah
meninggal dunia dan kemudian berjalan di kamar atau berbicara dengan orang yang
ada disekitarnya (penampakan).
Catatan:
Arwah atau roh yang disangkakan datang kepada penghadir roh tersebut pada
hakikatnya adalah jin yang bekerja sama dengannya. Bukan roh orang yang diminta
kehadirannya (sebab sebagai Muslim kita tahu bila meninggal seorang manusia
maka rohnya akan berpindah ke alam kubur dan terputus seluruh hubungannya
dengan dunia, kecuali tiga hal.
Tentang
ini Rasulullah SAW bersabda:
إذا مات
العبد انقطع عنه عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية، أو علم ينتفع به، أو ولد صالح يدعو
له
"Jika
seseorang telah meninggal, maka putuslah semua amalannya kecuali 3 hal:
shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang
mendoakannya."
(HR
Bukhori)
MENGAMBIL
SUMPAH DARI JIN
Tidaklah
diperkenankan seorang muslim ketika melakukan ruqyah syar'iyyah mengambil janji
dengan nama Allah kepada jin yang mengganggunya. Hal ini dikeranakan jin sering
bersumpah dengan nama Allah, namun mereka banyak melanggarnya.
Demikianlah
yang dapat kita kaji bersama pada topik kita kali ini, semoga menjadi ilmu yang
bermanfaat. Kami mohon maaf jika terdapat beberapa kesalahan dan hal-hal yang
kurang berkenan dalam topik ini. Dan segala puji dan sanjungan teriring
kecintaan dan pengagungan hanya milik Allah semata.
Wallahu
A'lam bish shawab.
Alhamdulillah,
puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Azza wa Jalla. Shalawat dan
salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw. beserta keluarga
dan shahabatnya.
إِنَّ اللَّهَ
وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا
عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya
Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi.
Hai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi
dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
(QS
Al-Ahzab [33]:56)
Hariswan
- 09.18
Berbagi
99
komentar:
Anonim13
Juni 2010 17.55
Assalamualaikum
ww,
Maaf,
Ustadz.
Tentang
Al-Qur'an yang disebutkan tidak mungkin DAPAT digunakan untuk menundukkan
bangsa Jin, maka selain yang dikatakan oleh Syaikh Majd Muhammad asy-Syahawi
rahimahullah diatas, adakah sumber-sumber shahih lain yang dapat menguatkan dan
lebih meyakinkan lagi? Adakah ayat2 Al-Quran dan/atau Hadits yang mendukung
pendapat ini?
Mengingat
issue tentang manusia dan jin ini sendiri sudah sama tuanya dengan peradaban
manusia dimuka bumi, saya kira pernyataan diatas perlu mendapat klarifikasi
yang pasti.
Mohon
pencerahannya.
Wassalam,
Hamba
Allah.
Balas
Balasan
Unknown6
Januari 2016 16.30
Al
an'aam 130.
Unknown25
Februari 2017 17.28
Ada x
ayat alquran tentang rihul Ahmar atau jin blh masuk dlm badan manusia
Unknown25
Februari 2017 17.28
Ada x
ayat alquran tentang rihul Ahmar atau jin blh masuk dlm badan manusia
KEJORA1
Mei 2018 12.52
Ya inj
Jin nya 😁
Hariswan
Andora9 Juni 2018 00.58
Assalamua'alaikum
warahmatullahi wabaraktuh. Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah. Pertama-tama
saya mohon maaf atas polemik yg timbul akibat penulisan kalimat ttg paragraf AL-QUR'AN
DIGUNAKAN UNTUK MENUNDUKKAN JIN, -"Kita banyak mendengar bahwa ada di
antara kaum yang menisbatkan dirinya kepada ilmu dan kebajikan, mereka
mendakwakan diri telah menundukkan jin dengan menggunakan ayat-ayat al-Qur'an.
Yang menjadi pertanyaan, benarkah hal tersebut boleh dilakukan dan benarkah
al-Qur'an dapat digunakan untuk hal itu? Jawabnya adalah: Tidak benar dan tidak
mungkin! ... yg mestinya tidak perlu ada sbb hanya akan menimbulkan multi
tafsir bahkan boleh menyesatkan.
Saya
akui saya tersilap dengan mempostingkan jawaban yg menyesatkan "Tidak
benar dan tidak mungkin!" diatas, yg mestinya adalah "benar dan
mungkin" tentunya dengan seizin Allah semata. Disamping itu, hanya saja
harus berhati-hati jangan sampai melakukan ruqyah syirkiyah.
@Sesungguhnya
manusia tercipta dalam penciptaan yg paling sempurna dari makhluk yg lain, tapi
manusia pun boleh saja menjadi terhina sehina2nya.. (QS.At-Tin [95] : 4-5).
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa firman Allah dlm QS.95:5 mengandung arti
ke tingkat pikun (seperti bayi lagi). Oleh kerana itu Rasulullah saw. ditanya
tentang (kedudukan) orang yang telah pikun itu. Maka Allah menurunkan ayat
selanjutnya (S.95:6) yang menegaskan bahwa mereka yang beriman dan beramal
shalih sebelum pikun akan mendapat pahala yang tidak putus-putusnya.
(Diriwayatkan
oleh Ibnu Jarir dari al-'ufi yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
Jin
adalah makhluk Allah yg punya kewajiban sama dengan manusia, yaitu untuk
melaksanakan ibadah (ayat terakhir dari Annas)....
Sesungguhnya
alam manusia dengan Jin sudah terpisah oleh tebing2 kekuasaan Allah, Di antara
keduanya mempunya jalur kehidupan masing2, tentunya untuk saling
menghormati....!!! Wassalam.
Hariswan
Andora9 Juni 2018 01.04
Ruqyah
atau Rukyah (Arab: رقية, Inggris: exorcism) adalah metode penyembuhan dengan
cara membacakan sesuatu pada orang yang sakit akibat dari ‘ain (mata hasad),
sengatan hewan, boleh, sihir, rasa sakit, gila, kerasukan dan gangguan jin.
@Definisi
ruqyah
Pengertian
ruqyah secara terminologi adalah al-‘udzah (sebuah perlindungan) yang digunakan
untuk melindungi orang yang terkena penyakit, seperti panas kerana disengat
binatang, kesurupan, dan yang lainnya. Ruqyah terkadang disebut pula dengan
‘azimah.
Fairuz
Abadi berkata: “Yang dimaksud ‘azimah-‘azimah adalah ruqyah-ruqyah. Sedangkan
ruqyah yaitu ayat-ayat Al-Qur`an yang dibacakan terhadap orang-orang yang
terkena berbagai penyakit dengan mengharap kesembuhan.”
Sedangkan
makna ruqyah secara etimologi syariat adalah doa dan bacaan-bacaan yang
mengandung permintaan tolong dan perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala
untuk mencegah atau mengobati bala dan penyakit. Terkadang doa atau bacaan itu
disertai dengan sebuah tiupan dari mulut ke kedua telapak tangan atau anggota
tubuh orang yang meruqyah atau yang diruqyah. Tentunya ruqyah yang paling utama
adalah doa dan bacaan yang bersumber dari Al-Qur`an dan As-Sunnah.
@Pembagian
ruqyah
Dalam
syariat Islam dikenal dua macam ruqyah, yaitu ruqyah syar'iyah dan ruqyah
syirkiyah.
●
Ruqyah syariyah yaitu ruqyah yang benar menurut syariat Islam diantaranya
dengan cara membacakan ayat Al-Qur'an, sebagaimana di antara nama surat
Al-Fatihah adalah Ar-Ruqyah, meminta perlindungan kepada Allah, zikir dan doa
dengan maksud menyembuhkan sakit.
●
Ruqyah Syirkiyah adalah yang biasa dipraktekkan para dukun. Ruqyah di kalangan
para dukun dikenal dengan istilah jampi-jampi.
Hariswan
Andora9 Juni 2018 01.06
@Batasan
ruqyah
Ruqyah
yang syar’i memiliki beberapa ketentuannya tertentu. Jika tidak memenuhi
kriteria tersebut maka ruqyah tersebut tidak syar'i, yakni serupa dengan
jampi-jampi yang dilakukan oleh para dukun. Kriteria ruqyah yang syar’i (yang
sesuai syariat Islam) dijelaskan berikut ini.
1.Bacaan
ruqyah dengan menggunakan ayat Al Qur’an, do’a yang syar’i atau yang tidak
bertentangan dengan do’a yang dituntunkan.
2.Menggunakan
bahasa Arab kecuali jika tidak mampu menggunakannya.
3.Tidak
bergantung pada ruqyah kerana ruqyah hanyalah sebab yang dapat berpengaruh atau
tidak.
4.Isi
ruqyah jelas maknanya.
5.Tidak
mengandung do’a atau permintaan kepada selain Allah (semisal kepada jin dan
setan).
6.Tidak
mengandung ungkapan yang diharamkan, seperti celaan.
7.Tidak
menyaratkan orang yang diruqyah mesti dalam kondisi yang aneh seperti harus dalam
keadaan junub, harus berada di kuburan, atau mesti dalam keadaan bernajis.
Sebagaimana
dinukil dari Fathul Majid, Imam As-Suyuthi berkata, “Ruqyah itu dibolehkan jika
memenuhi tiga syarat:
1.Bacaan
ruqyah dengan menggunakan ayat Al Qur’an atau nama dan sifat Allah. 2.
Menggunakan bahasa Arab atau kalimat yang mempunyai makna (diketahui artinya).
3. Harus yakin bahwa ruqyah dapat berpengaruh dengan izin Allah, bukan dari zat
ruqyah itu sendiri.”
Dari
kriteria-kriteria di atas dijadikan tolok ukur untuk dapat mengkategorikan mana
praktek ruqyah yang benar dan mana yang menyimpang.
Jika
si pelaku menggunakan mantera-mantera yang tidak jelas maknanya, menggunakan
do’a yang tidak dipahami, atau menyembuhkan dengan jalan memindahkan penyakit
yang diderita ke hewan, maka hal seperti ini dikategorikan sebagai tindak
perdukunan. Lebih terlarang lagi apabila di dalamnya menggunakan jampi-jampi
yang jelas-jelas mengandung kesyirikan, meminta tolong pada jin, atau meminta
agar kita menyembelih hewan tertentu untuk jin. Yang seperti ini jelas syirik.
Ibnu Mas'ud radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa dia mendengar Rasulullah Saw
bersabda,
إِنَّالرُّقَىوَالتَّمَائِمَوَالتِّوَلَةَ
شِرْكٌ
“Sesungguhnya
mantera-mantera, jimat-jimat dan pelet adalah syirik”
Hadits
ini menunjukkan akan adanya jampi-jampi atau mantera-mantera yang mengandung
kesyirikan. Disebutkan dalam suatu hadits bahwasanya Nabi Saw pernah disihir
orang, sehingga Malaikat Jibril datang dan mengajarkan ruqyah kepada dia dengan
cara membaca "Al-Mu’awwidzat" sehingga hilanglah pengaruh sihir
tersebut. "Yang dimaksud dengan "Al-Mu’awwidzat" adalah
Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas.
Demikian
informas mengenai apa itu ruqyah Syariyah dan ruqyah Syirkiyah.
Semoga
informasi ini bermanfaat. Amiiin.
Hariswan
Andora9 Juni 2018 01.47
QS Al
an'aam [6]130.
"Hai
golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari
golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayatKu dan memberi
peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata:
"Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia telah
menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka
adalah orang-orang yang kafir.
---
Di
akhirat nanti, kepada semua jin dan manusia yang durhaka, yang tidak mengikuti
ajaran Rasul dan tidak mengindahkan larangan Allah yang disampaikan Rasul
kepada mereka sehingga mereka berbuat sewenang-wenang di muka bumi, akan
dikemukakan kepadanya pertanyaan: "Apakah tidak datang kepadamu
Rasul-rasul Kami, memperingatkan kamu dan memberi petunjuk yang benar agar kamu
jangan tersesat dan jangan melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan
dengan ajaran Kami? Kerana itu mereka tidak berdaya lagi, dan mereka menyesali
segala yang mereka perbuat semasa di dunia, dan dengan tunduk mereka mengakui
kesalahan-kesalahan mereka serta menjawab: "Kami mengakui bahwa
Rasul-rasul Mu telah datang kepada kami dan telah memberikan peringatan dan
ajaran-ajaran yang baik yang seharusnya kami perhatikan dan kami amalkan dengan
patuh dan taat, tetapi kami tidak mengindahkannya, bahkan kami mendustakan
mereka dan memperolok-olok seruan mereka.
Allah
berfirman:
قَالُوا
بَلَى قَدْ جَاءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللَّهُ مِنْ شَيْءٍ
إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ كَبِيرٍ(9)
Artinya
Mereka
menjawab: "Benar ada", sesungguhnya telah datang kepada kami
mendustakan (nya) dan kami sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam
kesesatan yang besar".
(Q.S
Al Mulk: 9)
Hariswan
Andora9 Juni 2018 01.51
Mereka
telah ditipu dan diperdayakan oleh kehidupan dunia dan disilaukan oleh harta,
wanita, pangkat dan kedudukan, sehingga hati mereka telah menjadi beku, mata
mereka telah menjadi buta, dan tidak dapat lagi membedakan mana yang baik, mana
yang buruk dan tidak dapat lagi melihat cahaya ajaran Ilahi yang akan membawa
mereka ke dalam kebahagiaan dunia dan akhirat. Para Rasul itu telah membacakan
kepada mereka ayat-ayat yang diturunkan Allah dan telah memperingatkan mereka
bahwa di akhirat nanti akan ada hari pembalasan di mana orang-orang yang
berbuat baik akan masuk surga dan orang-orang yang kafir akan di siksa dalam
neraka. Di kala itulah mereka mengaku terus terang bahwa mereka dahulu (di
dunia) memang ingkar dan kafir, mendustakan rasul-rasul dan tidak percaya
dengan adanya hari akhirat.
Mengenai
Rasul-rasul yang diutus itu apakah mereka terdiri dari manusia saja ataukah ada
pula Rasul-rasul dari jin yang diutus kepada umatnya? Jumhur ulama berpendapat
bahwa Rasul-rasul itu semuanya terdiri dari manusia saja, dan tidak ada
rasul-rasul dari kalangan jin. Alquran dan hadis-hadis sahih menunjukkan bahwa
Nabi Muhammad saw juga diutus kepada jin seperti tersebut dalam ayat berikut:
وَإِذْ
صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْءَانَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ
قَالُوا أَنْصِتُوا فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ(29)قَالُوا
يَاقَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنْزِلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَى مُصَدِّقًا لِمَا
بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ وَإِلَى طَرِيقٍ مُسْتَقِيمٍ(30)
Artinya:
Dan
(ingatlah) ketika kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan
Alquran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata:
"Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Ketika pembacaan telah
selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka
berkata: "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab
(Alquran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang
sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang
lurus".(Q.S Al Ahqaf: 29-30)
Hariswan
Andora9 Juni 2018 06.17
Hamba
Allah fillah,
Saya
akui saya tersilap dengan mempostingkan jawaban yg menyesatkan "Tidak
benar dan tidak mungkin!" diatas, yg mestinya adalah "benar dan
mungkin" tentunya dengan seizin Allah semata. Disamping itu, hanya saja
harus berhati-hati jangan sampai melakukan ruqyah syirkiyah.
Seharusnya,
paragraf itu tidak perlu ada sbb hanya akan menimbulkan multi tafsir dan lebih
parahnya lagi jika ada teman2 yang men-SHARE artikel ini dlm Page atau blognya
masing2 shgga menimbulkan fitnah. Ingin rasanya saya merevisi artikel ini agar
tidak menyesatkan, namun kerana sdh terlanjur, sengaja tidak saya hilangkan
dengan harapan dapat menjadi bahan pembahasan bagi kita semua.
@Sesungguhnya
manusia tercipta dalam penciptaan yg paling sempurna dari makhluk yg lain, tapi
manusia pun boleh saja menjadi terhina sehina2nya.. (QS.At-Tin [95] : 4-5).
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa firman Allah dlm QS.95:5 mengandung arti
ke tingkat pikun (seperti bayi lagi). Oleh kerana itu Rasulullah saw. ditanya
tentang (kedudukan) orang yang telah pikun itu. Maka Allah menurunkan ayat
selanjutnya (S.95:6) yang menegaskan bahwa mereka yang beriman dan beramal
shalih sebelum pikun akan mendapat pahala yang tidak putus-putusnya.
(Diriwayatkan
oleh Ibnu Jarir dari al-'ufi yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
Jin
adalah makhluk Allah yg punya kewajiban sama dengan manusia, yaitu untuk
melaksanakan ibadah (ayat terakhir dari Annas)....
Sesungguhnya
alam manusia dengan Jin sudah terpisah oleh tebing2 kekuasaan Allah, Di antara
keduanya mempunya jalur kehidupan masing2, tentunya untuk saling
menghormati....!!! Wassalam.
Unknown8
November 2018 07.31
artikelnha
d edit aja bang biar jelas
Balas
Hariswan14
Juni 2010 02.43
Assalamu'alaikum
wrwb..
Saudaraku
Hamba Allah rahimakumullah,
Menyadari
kekurangan kami tentang ilmu yang berhubungan dengan makhluk dan alam ghaib,
maka untuk menjawab pertanyaan anda, kami silahkan anda untuk menyimak buku
Tafsir Fi Zhilalil Qur`an Jld 12 yang ditulis oleh Sayyid Quthb dgn tautan
dibawah ini.
http://books.google.co.id/books?id=PDHPv-i1bd0C&pg=PA51&dq=tentang+jin&hl=id&ei=KfQVTOrdCM6PcemusJcM&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=3&ved=0CC0Q6AEwAg#v=onepage&q=tentang%20jin&f=false
Semoga
dapat menambah wawasan kita bersama tentang alam yang masih gulita, khususnya
bagi kami pribadi...
Terima
kasih telah sudi mampir ke blog sederhana ini..
Wassalam.
Balas
Ratnawati
Utami27 November 2011 00.50
ijin
share ya, terima kasih
Balas
Balasan
Unknown24
September 2014 23.13
Jangan
di share ini tulisan banyak salah.nya aduh gimana sih blajar quran.nya yg bener
donk jng setengah setengah.. jikir dulu yg bener untuk pak hariswan yah baru
bicara masalah ilmu goip ma'rifat
Unknown4
Januari 2016 03.54
Apakah
anda merasa sudah benar...
Apakah
sholat anda sudah anda yakini kebenarannya....
Kalau
memang anda sudah merasa boleh menyalahkan coba kasih petunjuk yang benar itu
harus bagaimana...
Maaf
saya bukan menantang ataupun bagai manapun anda menyikapinya tapi saya hanya
ingin tau sesungguhnya kebenaran itu sendiri...
Maaf
bila saya terlalu berlebihan...
Wasalam.
Anonim10
Mei 2016 13.00
Sebelum
anda posting anda harus paham gambar sampul halaman ini. Jangan asal pasang
gambar 1 mata
Hariswan
Andora9 Juni 2018 01.54
Pak
Ilham Hermawan, Terima kasih atas koreksi antum.
Saya
setuju dgn himbauan anda agar artkel ini tidak di SHARE kerana boleh
menimbulkan multi tafsir.
Wassalam
Balas
abdullah5
April 2014 02.54
maaf
pak ustadz. Mungkin pak ustadz harus menggaris bawahi tentang syaythan
menundukkan Jin. Pak ustadz seakan-akan berkata syaythan sangat kuat. Ingat,
ada Allah pak ustadz.
Jin
dan manusia lah yg sebenarnya bekerjasama kerana ada unsur kepentingan
bersama/politik. Boleh budaya misalnya, kebanyakan yg seperti ini yg di sebut
lah syaythan manusia dan jin.
Sebaiknya
pak ustadz perdalam ilmu agama lagi, jangan cuma berpatok ke sanad, itu masa
lampau pak ustadz, masalah ghaib. Kita tidak tau unsur didalamnya ada yg di
ubah-ubah. Hanya Alquran yg tidak berubah. Sekiranya pun hadist di pelajari
jangan menggunakan akal aj pak ustadz, tetapi dengan qalbu biar yg di sampaikan
tidak menyesatkan umat yg akhirnya malah mendukung kelompok yg secara tidak
ketahui, diam-diam ingin menghancurkan Islam.
Sebelumnya
saya minta maaf sekali lagi sekiranya perkataan saya menyinggung.
Balas
Balasan
Unknown4
Januari 2016 04.01
Sesungguhnya
yang paling sesat adalah boleh menyalahkan tetapi dia sendiri tersesat di jalan
allah..
Maaf
yA...
Hariswan
Andora9 Juni 2018 01.23
Assalamu'alaikum
pak Abdullah.
Terima
kasih atas koreksinya.
@Sesungguhnya
manusia tercipta dalam penciptaan yg paling sempurna dari makhluk yg lain, tapi
manusia pun boleh saja menjadi terhina sehina2nya.. (QS.At-Tin [95]:4-5). Dalam
suatu riwayat dikemukakan bahwa firman Allah dlm QS.95:5 mengandung arti ke
tingkat pikun (seperti bayi lagi). Oleh kerana itu Rasulullah saw. ditanya
tentang (kedudukan) orang yang telah pikun itu. Maka Allah menurunkan ayat
selanjutnya (S.95:6) yang menegaskan bahwa mereka yang beriman dan beramal
shalih sebelum pikun akan mendapat pahala yang tidak putus-putusnya.
(Diriwayatkan
oleh Ibnu Jarir dari al-'ufi yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
Jin
adalah makhluk Allah yg punya kewajiban sama dengan manusia, yaitu untuk
melaksanakan ibadah (ayat terakhir dari Annas)....
Sesungguhnya
alam manusia dengan Jin sudah terpisah oleh tebing2 kekuasaan Allah, Di antara
keduanya mempunya jalur kehidupan masing2, tentunya untuk saling
menghormati....!!!
Wassalam.
Balas
dini
novilasari25 Agustus 2014 17.45
bagimana
tanggapan bapak mengenai orang yang boleh berinteraksi dengan jin??
it
sudah saya saksikan sendiri pak.. tolong tanggapan bapak.. pa yang dia lihat
sebenarnya? n dia sering berbicara dengan golongan mereka.
Balas
Balasan
Hariswan
Andora9 Juni 2018 01.30
mbak
Dini Novilasari,
Berhubungan
dengan jin adalah salah satu pintu kerusakan dan berpotensi mendatangkan bahaya
besar bagi pelakunya. Potensi bahaya ini dapat kita pahami dari hadits Qudsi di
mana Rasulullah saw menyampaikan pesan Allah swt:
وَإِنِّي
خَلَقْتُ عِبَادِي حُنَفَاءَ كُلَّهُمْ، وَإِنَّهُمْ أَتَتْهُمْ الشَّيَاطِينُ فَاجْتَالَتْهُمْ
عَنْ دِينِهِمْ، وَحَرَّمَتْ عَلَيْهِمْ مَا أَحْلَلْتُ لَهُمْ، وَأَمَرَتْهُمْ أَنْ
يُشْرِكُوا بِي مَا لَمْ أُنْزِلْ بِهِ سُلْطَانًا. رواه مسلم
"Dan
sesungguhnya Aku telah menciptakan hamba-hamba-Ku semua dalam keadaan hanif
(lurus), dan sungguh mereka lalu didatangi oleh setan-setan yang menjauhkan
mereka dari agama mereka, mengharamkan apa yang telah Aku halalkan, dan
memerintahkan mereka untuk menyekutukan-Ku dengan hal-hal yang tidak pernah Aku
wahyukan kepada mereka sedikit pun. (Muslim)
Dalil
lain tentang larangan berhubungan dengan jin adalah firman Allah SWT ini:
"Dan
bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan
kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka
dosa dan kesalahan. (Al-Jin: 6).
Wassalam
Balas
Unknown2
September 2014 01.25
Ustad
yahudi
Balas
Unknown2
September 2014 01.30
Saudaraku
yg dikomentar..klian lihat sendri btapa bnyak ajarang yg mlenceng dari alquran
apa yg dtulis nya..klian tdak pernah dengar kah saat ini kaum non muslim
menghancurkan islam dengan cara menyerang ke otak agama lngsung yaitu
alquran..mmberi ajaran yg slah..spaya kita trtipu..brani sekali anda mengatakan
alquran tdak bsa mngusir jin..lantas apa yg dibaca ktika rukiah ?? Kesurupan
??mmbaca al baqoroh dlam rumah.ayat kursi dan lain ?? Apa yg boleh mngusirnya
?? Bible anda ustad !!!!
Balas
Balasan
Unknown4
Januari 2016 04.09
Astagfirulohhh...
Hi
sodaraku apa anda merasa paling pintar atau paling tau dari allah sudah jelas
musuh yang nyata adalah diri kita bukan siapa siapa
Sebaiknya
anda lebih memahami apa yang sebenarnya di bahas..
Apakah
anda sudah boleh melawan hawa napsu andA sendiri kalau blm coba anda baca isi
al Quran surat apa dan ayat berapA
Kalau
masih berarti anda membuktikan bahwa Sesungguhnya memang jin dan sebangsanya
itu tidak boleh di kalahkan...
Kecuali
orang yang sudah memahami apa yang di sampaikan al Quran itu....
Maaf
ya..
Unknown21
Maret 2018 11.51
Menundukkan
sama mengusir itu jelas verbeda mas...
Balas
Unknown24
September 2014 23.01
Anda
belum mengerti ma'rifat jadi jangan sembarangan bicara. Boleh banyak yg salah
persefsi karna tulisan anda ini. Mohon maaf saya cuma mengingatkan anda.
Hadist2 nya betul. Al.quran betul. Tapi kata2 anda yg salah.
Balas
Balasan
Hariswan
Andora9 Juni 2018 03.21
Pak
Ilham Hermawan, sekali lagi anda betul. Saya mmg belum mengerti ma'rifat sebab
baru soal syariat saja pun saya masih belum tamat. Begitu pun dgn tulisan saya
ttg topik diatas yg boleh jadi di salah tafsirkan dan untuk itu sekali lagi
saya mohon maaf.
Tak
ada gading yg tak retak dan bukankah manusa adalah gudangnya kesalahan..?
Wassalam
Balas
Unknown24
September 2014 23.06
Komentar
ini telah dihapus oleh pengarang.
Balas
Unknown12
Januari 2015 10.24
waduh
Balas
Anonim12
Februari 2015 08.41
Jangan
saling menyalahkan.
Kita
semua tidak ada yg sempurna dan banyak salah.
Ustadz
juga manusia biasa.
Jngan
sok pinter dan jngan sok bener.
Kalo
gak suka ya jangan di ambil ilmunya.
Balas
Iroel
MLG9 Juni 2015 22.30
betul
sekali.. ambil yang baik dan bermanfaat, ustad juga manusia.. jika ada hal hal,
perkataan, kesimpulan dari artikel ini yang kurang berkenan bagi para pembaca..
harap share dan cari referensi lain lagi sebanyak-banyaknya.. ambil kesimpulan
dari banyak sumber.. konsultasi sama yang lebih ahli.. saya rasa itu lebih baik
daripada saling menyalahkan.. ambil yang bermanfaat dan buang yang tidak
bermanfaat. cari dan konsultasikan lagi dengan para ahli masalah yang menurut
anda kurang pas.
----------------------------------------------
maaf
kalo ada salah khilaf
Balas
Balasan
Hariswan
Andora9 Juni 2018 03.33
Sdrku
Roel Arya fillah, terima kasih atas komen bijaknya.
Sebagaimana
malaikat, kita tidak dapat mengetahui informasi tentang jin serta alam ghaib
lainnya kecuali melalui khabar shadiq (riwayat & informasi yang shahih)
dari Rasulullah saw baik melalui Al-Quran maupun Hadits beliau yang shahih.
Alasan nya adalah kerana kita tidak dapat berhubungan secara fisik dengan alam
ghaib dengan hubungan yang melahirkan informasi yang meyakinkan atau pasti.
Katakanlah:
“tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang
ghaib, kecuali Allah”, dan mereka tidak mengetahui bila (kapan) mereka akan
dibangkitkan. (QS An-Naml [27]: 65)
"Dia
adalah Tuhan yang mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada
seorang pun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya,
maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di
belakangnya. Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah
menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi
apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.
(Al-Jin [72]:26-28).
Manusia
diperintahkan oleh Allah swt untuk melakukan muamalah (pergaulan) dengan sesama
manusia, kerana tujuan hubungan sosial adalah untuk melahirkan ketenangan hati,
kerja sama yang baik, saling percaya, saling menyayangi dan saling memberi.
Semua itu dapat berlangsung dan terwujud dengan baik, kerana seorang manusia
dapat mendengarkan pembicaraan saudaranya, dapat melihat sosok tubuhnya,
berjabatan tangan dengannya, melihatnya gembira sehingga dapat merasakan
kegembiraan nya, dan melihatnya bersedih sehingga boleh merasakan kesedihannya.
Allah
swt mengetahui fitrah manusia yang cenderung dan merasa tenteram bila bergaul
dengan sesama manusia, oleh kerana itu, Dia tidak pernah menganjurkan manusia
untuk menjalin hubungan dengan makhluk ghaib yang asing bagi manusia. Bahkan
Allah swt tidak memerintahkan kita untuk berkomunikasi dengan malaikat
sekalipun, padahal semua malaikat adalah makhluk Allah yang taat kepada-Nya.
Para nabi dan rasul alahimussalam pun hanya berhubungan dengan malaikat kerana
perintah Allah swt dalam rangka menerima wahyu, dan amat berat bagi mereka jika
malaikat menampakkan wujudnya yang asli di hadapan mereka. Oleh kerana itu
tidak jarang para malaikat menemui Rasulullah saw dalam wujud manusia sempurna
agar lebih mudah bagi Rasulullah saw untuk menerima wahyu.
Wassalam
Balas
Anonim1
Juli 2015 23.58
tak
kenal maka tak sayang :)
Balas
Anonim28
Juli 2015 13.33
Kalau
Bijak ajarin... menegur dengan cara cuba menjatuhkan orang lain pun tidak di
ajar oleh Islam.
Ada
ilmu tapi tidak diamalkan pun tiada gunanya...
maaf
ya...
Balas
Unknown6
Agustus 2015 09.09
Ilham
hermawan : syari'at,tariqat,hakikat,ma'rifat,,,khurafat.....maksiat...
Balas
Unknown6
Agustus 2015 09.16
Syari'at
itukan masih kulit luar..belum isi yg sebenarnya.. lebih penting isi daripada
kulitnya..berarti kalau anda beli buah atau yg lainnya lebih baik tak pake
kulit...
Balas
Balasan
Unknown4
Januari 2016 03.49
Jika
anda mengetahui isi siapakah yang ada di dalam diri anda????
Tolong
jawab...
Unknown15
Juni 2016 01.00
Hehehehehe
jika isi tidak berkulit maka sangat gampang terkena bakteri bakteri penyakit,
makanya sebelum menetap disuatu tempat bangunlah pondasinya dulu,terus
dindingnya,atapnya,pagarnya, supaya se isi rumah boleh bertahan di rumah yg
kokoh,
Ibarat
kerupuk yg habis digoreng jika tidak ditutup rapat maka akan alot dan susah
dimakan
Unknown15
Juni 2016 01.40
Hehehehehe
jika isi tidak berkulit maka sangat gampang terkena bakteri bakteri penyakit,
makanya sebelum menetap disuatu tempat bangunlah pondasinya dulu,terus
dindingnya,atapnya,pagarnya, supaya se isi rumah boleh bertahan di rumah yg
kokoh,
Ibarat
kerupuk yg habis digoreng jika tidak ditutup rapat maka akan alot dan susah
dimakan
Unknown16
Juli 2016 09.21
Hehehe
Balas
Unknown21
Oktober 2015 08.32
Your
good
Balas
Unknown24
November 2015 01.29
Kadang
kita tidak sadar bahwa manusia itu adalah yang paling mulia di banding makhluk
allah yang lain .hanya manusialah yang paling mulia...maka dari itu lawan lah
dulu nafsu kalian bahwa nafsu ialah musuh nyata terbesar kalian bahkan musuh
paling terbesar di banding perang perang yang pernah ada di bumi"perkataan
nabi muhammad s.a.w"..... Gunakan akal kalian karna akal adalah bijaksana
dia tidak pernah berfikir sesat dia bijaksana . Taklukkan lah nafsu kalian kerana
jin syaiton mengganggu kita hanya lewat nafsu . Jika nafsu tidak boleh kau
taklukan maka akal pun akan mengikuti apa kata nafsu kalian.ini berbahaya
...ayo semua taklukkanlah nafsu n fikiran kalian .jika kau berhasil kau mulia
sangat sangat amat mulia kau akan mendapatkan cahaya allah yang kuat mendapat
hidayah n kalian akan melihat apa yang tak pernah kalian lihat...inilah yg saya
katakan manusia lebih mulia di banding makluk lain allah...masih banyak kerana
ini secara ringkasnya...
Balas
Unknown6
Desember 2015 10.58
Assallamualaikum
wr. wb.
Saya
sedikit terganggu dengan komentar-komentar "masa Al Quran tidak boleh
menundukkan jin" dan menyebut "ustad yahudi". Subhanallah,
jangan langsung mencemooh orang seperti itu, ingat, tipu daya syaitan sangat
dahsyat.
Menurut
pemahaman saya, (mungkin) yang dimaksud oleh penulis tentang 'menundukkan jin'
adalah 'mengendalikan jin'. Seperti yang kita ketahui, sebagai muslim kita
harus menghindari dosa dari akarnya. Misalnya, kita dilarang untuk berbohong, kerana
dari kebohongan kecil kita boleh merugikan orang lain, seperti korupsi ataupun
fitnah. Untuk menghindari pemerkosaan, kita harus menutup aurat (terutama untuk
kaum wanita).
Dalam
kasus ini juga, kita tidak boleh sekalipun meminta pertolongan kepada jin,
dalam bentuk sekecil apapun, sesingkat apapun. Kerana pertolongan kita hanyalah
dari Allah semata. Kalau kita menghadapi banyak kesusahan atau cobaan, ya itu
sudah konsekuensi kita hidup sebagai keturunan nabi Adam a.s., kita diuji iman
nya, apakah kita boleh tetap patuh dengan Allah swt. atau lupa malah percaya
dengan jin?
Nah,
maka dari itu kita tidak boleh menggunakan Al Quran untuk menundukkan jin
(bukan mengusir jin) dengan maksud agar jin itu takluk dan dapat kita perintah.
Naudzubillahmindzalik.
Saudara
muslim sekalian yang saya hormati, tolong telaah terlebih dahulu informasi
dengan pikiran yang jernih. Wassallamualaikum wr. wb.
Balas
Balasan
Unknown15
Juni 2016 01.21
Assalamu'alaikum
Ayat
ayat Alquran itu hakikatnya ada didalam dada manusia didalam dada manusia ada
segumpal daging jika segumpal daging itu rusak maka rusaklah semuanya maka
cahaya hati itu akan padam dan munculah kegelapan, jika segumpal daging itu
baik maka baiklah semuanya maka cahayanya akan memberikan kesejukan kepada
semua makhluk dan inilah yg disebut Nurani.
Jadi
syaitan untuk sementara boleh diusir atau dipenjara oleh hati seseorang yg
dipenuhi cahaya, yg mencerminkan Ayat Ayat Allah (Al quran), tapi ingat cahaya
itu boleh padam jika seorang insan tidak boleh Istiqomah dalam menjaga cahaya
Alquran didalam dadanya, maka Syaitan boleh lepas dari terkebelengguan cahaya
sebelumnya.
Jadi
berbeda memaknai membaca mushaf Alquran tanpa mengerti apa perintah yg terdapat
dalam kandungan ayat ayat itu.
Dengan
orang yg boleh memaknai petunjuk atau arahan dari ayat ayat itu walaupun tanpa
melafadzkan, kerana hatinya sudah disinari nur dari ayat ayat Alquran
Unknown15
Juni 2016 01.27
Ingat
jadikanlah Allah satu satunya pelindung, saat kita mengamalkan Ayat ayat
didalam (Alquran) untuk perlindungan maka ingatlah Allah lah memberi
perlindungan, bukan Alquran nya, hanya kita meminta perlindungan kepada Allah
lewat perantara kalimat kalimatnya yg sempurna(Alquran) inilah yg disebut
tawasul melalui kalamNya
Unknown15
Juni 2016 01.36
Assalamu'alaikum
Ayat
ayat Alquran itu hakikatnya ada didalam dada manusia didalam dada manusia ada
segumpal daging jika segumpal daging itu rusak maka rusaklah semuanya maka
cahaya hati itu akan padam dan munculah kegelapan, jika segumpal daging itu
baik maka baiklah semuanya maka cahayanya akan memberikan kesejukan kepada
semua makhluk dan inilah yg disebut Nurani.
Jadi
syaitan untuk sementara boleh diusir atau dipenjara oleh hati seseorang yg
dipenuhi cahaya, yg mencerminkan Ayat Ayat Allah (Al quran), tapi ingat cahaya
itu boleh padam jika seorang insan tidak boleh Istiqomah dalam menjaga cahaya
Alquran didalam dadanya, maka Syaitan boleh lepas dari terkebelengguan cahaya
sebelumnya.
Jadi
berbeda memaknai membaca mushaf Alquran tanpa mengerti apa perintah yg terdapat
dalam kandungan ayat ayat itu.
Dengan
orang yg boleh memaknai petunjuk atau arahan dari ayat ayat itu walaupun tanpa
melafadzkan, kerana hatinya sudah disinari nur dari ayat ayat Alquran
Unknown18
Juni 2016 08.13
Rian
Isnawan Hidayat saya sangat setuju dgn pendapat anda. Yg komentar diatas caba
telaah lagi postingan pak ustad. Banyak2 menuntut ilmu islam lagi. Jgn karbitan
Hariswan
Andora9 Juni 2018 03.46
Akhy
Wiro Sablenk fillah, Subhanallah, sungguh nasihat yang mantaf dan menenangkan.
Sungguh
benarlah bhw -Taqwa itu Letaknya Didalam Hati-.
Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam berkata:
”…taqwa
itu disini, seraya menunjuk ke dadanya sebanyak tiga kali…”[Hadits Arba’in
nawawi ke-35, diriwayatkan oleh Muslim]
Imam
Nawawi –rahimahullah– menjelaskan: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
menunjuk ke dadanya, maksudnya hati. Dalam hadits Arba’in nawawi ke-6 Beliau
menjelaskan ‘dalam jasad ada segumpal daging, jika baik maka baik seluruh
jasad’
Ibnu
Daqiq Al ‘id –rahimahullah– menjelaskan: makna dari hadits tersebut, dan dalam
riwayat lain: ‘Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad-jasad kalian dan
rupa-rupa kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati-hati kalian’ maknanya,
amalan dhohir (yang tampak) belum tentu dapat menghasilkan ketaqwaan, namun
ketaqwaan itu adalah apa yang terdapat di dalam hati dari pengagungan,
khasy-yah (rasa takut yang disertai pengagungan), mendekatkan diri kepada Allah
dan hati yang merasa diawasi Allah ta’ala yaitu dengan menyadari bahwa Allah
melihat dan meliputi segala sesuatu. Dan makna melihat hati-hati kalian
–wallahu a’lam– adalah melihat harapan dan persangkaan, dan hal itu semua
dilakukan dengan hati.
Ibnu
‘Utsaimin –rahimahullah– mengatakan: “Taqwa kepada Allah ta’ala itu letaknya di
hati, jika hatinya bertaqwa maka anggota badannya juga.”
Hariswan
Andora9 Juni 2018 04.14
Perintah
Bertaqwa Hingga Maut Menjemput
“Wahai
orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya
taqwa kepadaNya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.” (QS. Ali
imron: 102)
Syaikh
As sa’di –rahimahullah– menjelaskan: “Ayat di atas merupakan perintah Allah
untuk hamba-Nya yang beriman agar bertaqwa kepada-Nya dengan sebenar-benarnya
taqwa dan tetap bertaqwa hingga akhir hayat. Barangsiapa bersungguh-sungguh
terhadap sesuatu, maka ia akan menginggal di atas sesuatu itu. Maka barang
siapa yang keadaannya, hidupnya dan keberadaannya terus menerus di atas taqwa
kepada Rabbnya dan ketaatan kepada-Nya, kematian akan menimpanya di saat
seperti itu. Allah ta’ala akan mengokohkan taqwa ketika kematiannya dan
memberinya kematian khusnul khatimah.
Taqwa
kepada Allah itu –menurut Ibnu Mas’ud adalah menta’ati sehingga tidak
bermaksiat, mengingat sehingga tidak melupakan, dan bersyukur sehingga tidak
mengkufuri.
Ayat
ini menunjukkan penjelasan hak Allah ta’ala yaitu ketaqwaan hamba.
Adapun
kewajiban hamba terhadap taqwa ini, yaitu sesuai ayat: ‘bertaqwalah kepada
Allah semampu kalian’ dan penjelasan tentang taqwa itu di dalam hati dan
diaplikasikan anggota badan sangat banyak. Kesemuanya menjelaskan taqwa adalah
mengerjakan perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya”.
Wassalam
Balas
Unknown4
Januari 2016 03.46
Sudahlah
gak ada yang salah semua bener...
Makanya
ngaji itu harus sampai pada yang di kaji al Quran hanya menyceritakan yg sudah
terjadi yang sedang terjadi dan yang akan terjadi...
Seperti
anda2 yang memperebutkan kebenaran padahal sesungguhnya kebenaran itu ada di
dalam diri kita..
Itulah
kesaktian jin dan sebangsanya makanya gak boleh di hancurkan..
Kenpa
jin dan sebangsanya tidak boleh di hancurkan kerana sesungguhnya mereka mempunyai
izin untuk kalian yang boleh di adu dombakan oleh jin itu sendiri...
Benar
tidaknya itu ada pada diri kita masing2 sesungguhnya jin itu sedang
menertawakan kalian yang memperdebatkan masalah yang kalian sendiri belum tentu
mengerti...
Sebaiknya
hanya allah yang mengetahui segala sesuatu yang secara lahir maupun bhatin..
Hanya
allah yang mampuh melindungi hambanya yang berserah diri..
Maaf
bukan saya sok pintar atau sok gimana itu semua tergantung pada pola pikir dan
dasar2 agama masing2 yang penting bersikap dewasalah dalam berpikir
sesungguhnya hanya ada kegelapan dalam diri yang mudah di adu dombakan...
Wasalam...
Balas
Balasan
Anonim10
Mei 2016 12.58
Hahaha
Seharusnya
anda tau bedanya setan jin dan iblis. Setelah tahu baru anda pelajari 5
golongan jin yg wajib orang muslim ketahui. Seperti halnya kita wajib
mengetahui 10 malaikat dan 25 Nabi dan Rasul.
1 hal
lagi. Jika anda mengatakan syaitan d dalam hati apakah anda pernah melihatnya?
Unknown8
Juli 2017 23.11
Wahaha
5 golongan jin yg wajib orang muslim ketahui.. itu ada di rukun iman lu ya
tong?? Mantap Jiwa...
Anonim24
Oktober 2017 08.28
Tambah
oon nya hee
Balas
umma
fatih9 Januari 2016 20.17
bagi
pak ustadz yang menyampaikan ilmu tentang jin ataupun syetan. yang tentunya apa
yang kita sampaikan jauh dari kesempurnaan. hanya Allah yang Maha Mengetahui
ilmunya, tp tidak perlu hawatir tentang apa yang kita sampaikan dengan berbagai
komentar tidak baik bahkan mungkin seperti yang Allah SWT sampaikan dlm Qs At
taubah Ayat 32. jangan pernah menyerah ustadz ! teruslah berdawah dengan apa2
yang telah Allah ajarkan kepada kita sesuai kemampuan kita, saya yakin setiap
orang ilmunya berbeda2 begitu juga cara mendapatkannya berbeda2 pengalaman. apa
lagi yang ustadz sampaikan ilmu tentang jin dan syetan tentunya akan ada
serangan serangan darinya yang berbentuk jin ataupun manusia. ketahuilah tipu
daya mereka SANGAT LEMAH ! istiqamahlah ustadz dalam mendekatkan diri kpd Allah
SWT di akhir zaman ini semoga kita ditaqdirkan menjadi hizbullah bukan
hizbusyetan . suatu saat pun imam mahdi akan menjelaskannya kepada umat tentang
agama ini. wallahualam
Balas
Anonim13
Januari 2016 04.03
alangkah
indah dan sejuknya dilihat kalau kita lebih santun, tidak saling menyakiti
sesama saudara se aqidah. Saling menasehati itu penting, kerana Rasulullah
sendiri sampai mengulanginya tiga kali "agama (islam) itu adalah
nasehat". Tapi sampaikanlah secara santun.
Lihatlah
Imam ahmad ibn hambal yang mengetuk pintu muridnya Harun ibn Abdillah al
Baghdadi, tengah malam, sambil berbisik menasehati muridnya, beliau berujar
"maaf ya harun, tadi siang kulihat engkau sedang mengajar murid-muridmu.
kaubacakan hadits untuk mereka catat. kala itu mereka tersengat matahari,
sedangkan engkau teduh ternaung bayang pepohonan. lain kali jangan begitu duhai
harun, duduklah dalam keadaan yang sama,sebagaimana muridmu duduk."
kemudian sang imam pun berbisik lagi untuk pamit, sambil berjingkat menuju
pintu keluar dan menutupnya hati-hati.
padahal
boleh saja sang imam menegur harun saat siang itu Harun sedang mengajar. Namun
imam Ahmad menjaga wibawa Harun dihadapan murid-muridnya.
itulah
contoh menasehati yang baik, yang patut buat kita contoh.
Balas
kumpeni31
Januari 2016 01.03
Menurut
sy semua orang boleh mentafsirkan Al Qur'an, di jaman sekarang sy hanya percaya
Al Qur'an bukan tafsir, apalagi pendakwah bayaran
Balas
kumpeni31
Januari 2016 01.07
Menurut
sy semua orang boleh mentafsirkan Al Qur'an, di jaman sekarang sy hanya percaya
Al Qur'an bukan tafsir, apalagi pendakwah bayaran
Balas
Unknown11
Februari 2016 03.56
Smua
bukan merupakan suatu perbedaan...tapii merupakan ilmu yg boleh digali dr sudut
pandang masing masing..prcya adanya alam gaib itupun merupakan bentuk keimanan
seseorang..kpd sang khaliq.mohon koreksi jika kliru.
Balas
Unknown21
Februari 2016 09.16
Golongan-Golongan
yang bersekutu (Al-'Aĥzāb):5 - Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan
(memakai) nama bapak-bapak mereka; itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan
jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggilah mereka sebagai)
saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu. Dan tidak ada dosa atasmu terhadap
apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh
hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Assalamualaikum
ustazd, maaf di akhir pembicaraan anda, anda memberikan kutipan ayat
al-ahzab:5. Tapi kenapa isi nya beda ya sama Al-qur'an milik saya.
Mohon
untuk tidak menyesatkan dengan meng atas namakan al-qur'an ustazd. Maaf kalo
saya berlebihan. Terimakasih
Balas
zuqi18
Maret 2016 18.08
Tolong
di cek lagi bacaan al qur'an yang paling terakhir...tuuh ada kekeliruan atau
trbalik bacaanya
Balas
Balasan
Hariswan
Andora9 Juni 2018 05.41
akhu
Zuqi fillah, Masya'Allah..
Terima
kasih atas koreksinya saudaraku.
Baik
teks ayat maupun nomor ayatnya sekarang sudah saya perbaiki.
Jazakallah
khairan katsiran.
Wassalam
Balas
REVOLUTION
INDUSTRI 4.012 April 2016 11.02
Jangan
suka menyalahkan. Dia hanya berdakwah sesuai yang diketahui. Kalau dia cuma
tahu menghindarkan duri di jalan adalah sedekah. Terus dia dakwah hanya itu,
apakah akan kita salahkan,lagi pula dia menyampaikan ada dasar Alquran dan
hadist. Kalau kita salahkan berarti kita salahkan dasar dia menulis. Dan itu
juga dasar yang disarankan nabi kita. Kalau memang ilmunya baru cetek. Tadi ada
yang bilang ma'rifat. Silahkan dilengkapi biar pembaca dan pengirim dapat
pencerahan. Dan tentunya dengan dasar Islam yang cuma 2 Alquran dan hadist.
Kalau cuma waktu mondok atau kata kiayi lebih baik jangan kerana boleh saja itu
lebih salah dari artikel ini. Dan pembaca akan sulit mencari kebenarannya karna
harus cari pondok atau kiayinya. Kalau sumber alquran dan hadistkan boleh
dicari dimana saja.selain itu pesan rosul pegangan kita cukup Alquran dan
hadist.
Balas
mieje14
April 2016 01.46
kebanyakan
comentar2 yg melulu..ikut nafsu tnpa iman dan akal yg dewasa,apa yg saya faham
penulis nyatakan al-quran tidak boleh di gunakan utk menundukkn jin atas tujuan
yg tdk baik,atau tujuan bersekutu dnganya..penulis juga ada menyatakn bcaan
ayat2 al-quran dpt menhindari dari ganguan jin dan syaita..kesalah fahaman dri
penulisan sesuatu etikal mengundang isu2 yg tidak diingini..
Balas
Kasur
Mobil Angin12 Agustus 2016 01.04
Ternyata
gak boleh ya minta tolong sama jin, termasuk minta tolong biar usaha dan
dagangan kita laris juga gak boleh ya. maasyaa Allah. Astaghfirullooh. Semoga
Allah mengampuni
Balas
Unknown6
September 2016 22.51
kl
mnrutku, dr kta p.ustad (manusia tidak boleh menundukkan jin dengan ayat al
quran) adlh kita tdk bs seperti nabi sulaiman yg memerintah jin(jin sbg budak)
dan kita dpt mengusir dn mngalahkan jin dngn mmbca ayat al quran dan dzikir
(mnglhkan bkn brrti kita mmpunyai hak trhdap mereka sprti pembantu dsb), tp kl
mmbaca al quran atau dzikir tdk briman akan prlindungan ALLAH y sm sj bohong
sprti mulut bilang A dan hati bilang B. mf jika ada kslhan sy cm mnusia biasa
ini dari pengalaman pribadi, krn dlu jg bljr ilmu2 yg brhubungan dngn jin dan
ALHAMDULILLAH sekarang sy tdk mmkai ilmu sprti itu lg, cukuplah diri ini
brsandar pd ALLAH dan jk tolong menolong trhdplah sesama manusia insyaallah
hubungan persaudaraan akan lbh baik dan lbh bahagia.
Balas
Robin6
Oktober 2016 19.39
Setahu
saya, dr pengalaman beberapa teman...ada manusia yg boleh berinteraksi dgn
bangsa Jin (ada yg hanya komunikasi saja, ada juga yg boleh melihat secara
dhahir/kasat mata spt melihat manusia (spt anak indigo)...namun mereka boleh
melakukan itu kerana faktor ilmu yg bathil (kerana amalan2 utk tujuan
tertentu/bukan kerana Allah), ada yg dilakukan sendiri, tapi juga ada kerana
faktor keturunan (keturunan org pintar/musyrik)...dan bangsa Jin yg dimintai
tolong tidak akan memutuskan hubungannya dgn keluarga (keturunannya) sekalipun
yg bersangkutan (org pintar td sudah meninggal)...Wallahu a'lam
Balas
Unknown27
Oktober 2016 10.32
baca,mengerti
dan pahami itu baru bijaksana
Balas
NTT00715
November 2016 19.01
assalamualaikum
wr.wb.
mhn
maaf pak ustad...
jangan
belajar tanpa Guru Pak Ustad, jadi guru anda banyak syaiton dan Jin Kafir
menyerupai siapa adja. yg nyatanya kt sdr tidak kelihatan nah itulah menjadi
guru anda, belajarlah pada Al-Qur'an dan Hadis Rasulullah SAW itu lah pedoman
kita, bukan sprt sdr yg memutar balika antara Al-quran dan hadir dan
pendapat2nya...jadi kajian sdr blm setengah MATANG. jauh dari MATANG/MASAK
seperti contoh : anda menulis dan sudah sdr jelaskan diatas dlm hadis
Rasulullah SAW dan Al-Quran bahwanya Al-Quran dpt mengusir syaiton dan jin
jahat, di baris lain anda MEREMEHKAN tentang kekuatan Al-Quran dengan
mengatakan TIDAK BOLEH/TIDAK BENAR... mhn maaf jikala sdr tersinggung
wassalamualaium wr.wb trims's
Balas
Balasan
Hariswan
Andora9 Juni 2018 04.46
NTT007..
Anda benar dan saya memang sdh tersilaf dan utk itu saya minta maaf.
Yang
saya maksudkan sebenarnya adalah larangan utk menggunakan ayat2 al-Qur'an
bercampur jampi-jampi yg termasuk sbg Ruqyah Syirkiyah .
Sebagaimana
dinukil dari Fathul Majid, Imam As-Suyuthi berkata, “Ruqyah itu dibolehkan jika
memenuhi tiga syarat:
1.Bacaan
ruqyah dengan menggunakan ayat Al Qur’an atau nama dan sifat Allah. 2.
Menggunakan bahasa Arab atau kalimat yang mempunyai makna (diketahui artinya).
3. Harus yakin bahwa ruqyah dapat berpengaruh dengan izin Allah, bukan dari zat
ruqyah itu sendiri.”
Dari
kriteria-kriteria di atas dijadikan tolok ukur untuk dapat mengkategorikan mana
praktek ruqyah yang benar dan mana yang menyimpang.
Jika
si pelaku menggunakan mantera-mantera yang tidak jelas maknanya, menggunakan
do’a yang tidak dipahami, atau menyembuhkan dengan jalan memindahkan penyakit
yang diderita ke hewan, maka hal seperti ini dikategorikan sebagai tindak
perdukunan. Lebih terlarang lagi apabila di dalamnya menggunakan jampi-jampi yang
jelas-jelas mengandung kesyirikan, meminta tolong pada jin, atau meminta agar
kita menyembelih hewan tertentu untuk jin. Yang seperti ini jelas syirik.
Ibnu
Mas'ud radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa dia mendengar Rasulullah Saw bersabda,
إِنَّالرُّقَىوَالتَّمَائِمَوَالتِّوَلَةَ
شِرْكٌ
“Sesungguhnya
mantera-mantera, jimat-jimat dan pelet adalah syirik”
Hadits
ini menunjukkan akan adanya jampi-jampi atau mantera-mantera yang mengandung
kesyirikan.
Wa'alaikumussalam
warahmatullahi wabarakatuh
Balas
Anonim2
Desember 2016 05.48
meminta
bantuan jin adalah dosa ?
manusia
adalah mahkluk
jin
juga sama mahkluk,
meminta
bantuan jin tidak boleh di artikan syirik,karna sama hal nya sperti petani
meminta bantuan kerbau buat menggarap sawah, apa itu dosa ?
atau
kita minta bantuan org lain buat sesuatu misal nya angkat barang dllll..apa
dosa juga ?
inti
nya kan sama - sama makhluq.
yg
bikin dosa itu tujuan nya buat apa...???????????
yg
pasti laa illaaha illallah muhammad rasuulullah.
toh
syare'at boleh dari apa aja, tapi tetap hakikat nya allah.
Mari
masing - masing kerja buat kejar ma'ripatullah seprti yg di contohkan
rasullullah
meminta
perlindungan betull banget harus sama allah, meminta pertolongan yakin 100%
juga harus sama allah.
cuma
harus di garis bawahi bahwa datang nya pertolongan allah itu dgn jaln yg tidak
di sangka sangka dalam bentuk apa aja.
siapa
dikau mampu bertatap dengan tuhan nya...??"
sanggupkah
engkau bertatap dan menjawab pertanyaan malaikat qubur....sombong ya. ketemu
jenderal aja udah nunduk, ketemu habib aja udah gemetar gmana kalau malaikat.
bohong
aja kalau bilang gue sih kagak bakalan silao....
sombong
beneeerrrrrr
kalau
ada yg boleh berkomunikasi dgn sebangsa jin, anugrah banget itu, boleh
mempertebal ke imanan. bahwa yaqin ghaib itu ada. bodoh kalau malah jadi
musyrik.
kalau
ada yg bsa minta bantuan sama jin, ya minta aja kalau dikasih, selama buat
bekal ibadah apa salah nya. dari pada mnta sama jokowi ga bakal dikasih
juga...hehehe
yakin
aja laailaha illallah
jin
makhluq dan manusia juga makhluq, penghuni dunia. yg kata nya sih jin itu sama boleh
sakit dan boleh mati juga.
kedua
nya di perintahkan sama untuk beribadah ke pada allah.
dalil
bilng tidaklah aku cipatakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada
allah, itu kan udah muthlaq.
kalau
syetan itu beda. dia bukan dari kalangan jin dan bukan juga dari manusia. dalil
tentang syetan jgn di masukin jadi tentang jin min ya.
independend
bahasa kern nya kalau syetan. [ cuma kalau manusia dah kemasukan syetan,efect
nya lebih dahsyat daripada syetan, mungkin jin juga sama.]
kerja
nya buat godain mahkluq dunia agar sesat. dia ga bakal mati sampai hari kiamat
tiba.
minta
bantuan sama syetan sudah pasti dosa, emng nya ada maap syetan yang muslim ?
minta
bantuan jin belum tentu dosa, kan ada jin yg muslim, betulll...
ajaran
islam di dunia manusia dan islam di dunia jin apa beda ? saya kira pasti sama
laa
illaaha illallah muhammad rasuulullah.
salam
smua nya
Balas
Balasan
Hariswan
Andora9 Juni 2018 04.59
@Jin
diciptakan dari api dan diciptakan sebelum manusia
~"Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang
berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin
sebelumnya dari api yang sangat panas. (Al-Hijr: 26-27).
خُلِقَتِ
الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُورٍ، وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ، وَخُلِقَ
آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ. رواه مسلم
Malaikat
telah diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam
diciptakan dari tanah (yang telah dijelaskan kepada kalian). (Muslim)
Perbedaan
asal penciptaan ini menyebabkan manusia tidak dapat berhubungan dengan jin,
sebagaimana manusia tidak boleh berhubungan dengan malaikat kecuali jika jin
atau malaikat menghendakinya. Apabila manusia meminta jin agar bersedia
berhubungan dengannya, maka pasti jin tersebut akan mengajukan syarat-syarat
tertentu yang berpotensi menyesatkan manusia dari jalan Allah swt.
Biarkanlah
jin ada di alam gaib, kita manusia hanya berhubungan dengan manusia dgn sebaik
baiknya sesuai syariat islam dan agar kita tidak diganggu setan/jin, mari
membiasakan diri utk selalu ber-ta'awudz meminta perlindungan Allah dari godaan
syaithon yang terkutuk serta selalu menyebut kalimat Basmalah dalam memulai
semua kegiatan, insyaallah.
Pakiah1
April 2019 16.56
Setuju....
Dan
ada seorang peruqyah dari tunisia yang bernama sheikh abderraouf ben halima
Dimana
dia telah berdakwah dengan mengajak jin kafir tidak berbuat zhalim kepada
manusia dan meng-islamkan ribuan bahkan jutaan jin dan sebangsanya termasuk jin
ifrit.
Apakah
ini dibilang syirik?
Padahal
dia telah berbuat kebaikan antar sesama mahkluk Allah.
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1918341125115457&id=1680968748852697
Balas
Xxx29
Desember 2016 12.25
Emang
jin dan iblis sama yak. Kok disamain disini.
Balas
Balasan
Hariswan
Andora9 Juni 2018 05.27
Xxx --
Jin adalah salah satu jenis makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala yang memiliki
sifat fisik tertentu, berbeda dengan jenis manusia atau malaikat.
Jin
diciptakan dari bahan dasar api, sebagaimana yang Allah Subhanahu wa Ta’ala
firmankan,
خَلَقَ
الْإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ (14) وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ
نَارٍ(15)
“Dia
menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar. Dan Dia menciptakan jin
dari nyala api.” (QS. Ar-Rahman: 14 – 15)
Jin
memiliki kesamaan dengan manusia dalam dua hal:
a. Jin
memiliki akal dan nafsu, sebagaimana manusia juga memiliki akal dan nafsu.
b. Jin
mendapatkan beban perintah dan larangan syariat, sebagaimana mausia juga
mendapatkan beban perintah dan larangan syariat.
Oleh kerana
itu, ada jin yang muslim dan ada jin yang kafir. Ada jin yang baik dan ada jin
yang jahat. Ada jin yang pintar masalah agama dan ada jin yang bodoh. Bahkan
ada jin Ahlussunnah dan ada jin pengikut kelompok sesat, dst.
Sedangkan
perbedaan jin dengan mansuia yang paling mendasar adalah dari asal penciptaan
dan kemampuan boleh kelihatan dan tidak.
Makhluk
ini dinamakan jin, kerana memiliki sifat ijtinan (Arab: اجتنان), yang artinya
tersembunyi dan tidak kelihatan.
Manusia
tidak boleh melihat jin dan jin boleh melihat manusia. Allah berfirman,
إِنَّهُ
يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ
“Sesungguhnya
ia (iblis) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu di suatu keadaan yang kamu
tidak boleh melihat mereka.” (QS. Al-A’raf: 27)
Setan
Untuk
memahami setan, satu prinsip yang harus Anda pegang:
- Jin
itu makhluk dan
-
setan itu sifat.
Kerana
setan itu sifat, maka dia melekat pada makhluk dan bukan berdiri sendiri.
Setan
adalah sifat untuk menyebut setiap makhluk yang jahat, membangkang, tidak taat,
suka membelot, suka maksiat, suka melawan aturan, atau semacamnya.
Dr.
Umar Sulaiman Al-Asyqar mengatakan,
الشيطان
في لغة العرب يطلق على كل عاد متمرد
“Setan
dalam bahasa Arab digunakan untuk menyebut setiap makhluk yang menentang dan
membangkang.” (Alamul Jinni was Syayathin, Hal. 16).
Dinamakan
setan, dari kata; syutun (Arab: شطون) yang artinya jauh. Kerana setan dijauhkan
dari rahmat Allah. (Al-Mu’jam Al-Wasith, kata: الشيطان)
Kembali
pada keterangan sebelumnya, kerana setan itu sifat maka kata ini boleh melekat
pada diri manusia dan jin. Sebagaimana penjelasan Allah Subhanahu wa Ta’ala
bahwa ada setan dari golongan jin dan manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman, setelah menjelaskan sifat-sifat setan,
مِنَ الْجِنَّةِ
وَالنَّاسِ
“(setan
yang membisikkan itu) dari golongan jin dan mausia.” (QS. An-Nas: 6).
Hariswan
Andora9 Juni 2018 05.30
Iblis
Siapakah
iblis? Iblis adalah nama salah satu jin yang menjadi gembongnya para
pembangkang. Dalil bahwa iblis dari golongan jin adalah firman Allah,
وَإِذْ
قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ
الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ
“Ingatlah
ketika Kami berkata kepada para maialakt, ‘Sujudlah kallian kepada Adam!’ maka
mereka semua-pun sujud kecuali Iblis. Dia dari golongan jin dan membangkang
dari perintah Allah.” (QS. Al-Kahfi: 50)
Iblis
juga memiliki keturunan, sebagaimana umumnya jin lainnya. Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman,
كَانَ مِنَ
الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ
مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ
“Iblis
itu dari golongan jin, dan dia membangkang terhadap perintah Rab-nya. Akankah
kalian menjadikan dia dan keturunannya sebagai kekasih selain Aku, padahal
mereka adalah musuh bagi kalian…” (QS. Al-Kahfi: 50)
Allahu
a’lam
Dijawab
oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)
Balas
CHROMASBLOGSPOT.COM20
Januari 2017 18.47
SURAT
AL-A'RAF 27 BUKAN MENG-GAIBKAN JIN TETAPI MEMBICARAKAN SOAL SETAN YG KALAU
MENGGODA KITA TIDAK TERLIHAT SEBAGAI SETAN TAPI SEPERTI ORANG BAIK2.SETAN BOLEH
DARI JINDAN BOLEH DARI MANUSIA (S.ANNAAS). PENULIS DIATAS MENYAMAKAN SETAN DG
JIN SAJA. KAN KELIRU.SETAN BOLEH DARI MANUSIA JUGA. UNTUK JELASNYA BACA BLOG
SAYA DR ROMAS IDEA DG JUDUL " JIN IBLIS DAN SETAN BUKAN MAKHLUK HALUS
" DG DALIL2 AQLI DAN NAQLI
Balas
Unknown7
Februari 2017 21.47
Penulis
nya masih anak2...
Jd
wajar msh banyak hrs belajar lg yh...
Ngaji
yg bener jgn asal comot dari mbah google atau buku2 sesat..
Yg pd
akhirnya sesat dan menyesatkan orang banyak Nauzubillah min zalik...
Balas
Faisal
Al-Fikri31 Mei 2017 17.08
jin
atau syaitan, tidak boleh memberikan mudhorot wal manfaat, tanpa izin Allah
SWT, maka dari itu Laa haula wala quwatta ilabillah.. jangan takut, bacalah
Ta'awudz dan basmalah. Berhubung dan berkarib dengan jin tidak mengapa namun
rentan jika iman belum kenceng.. Barokallahu fiiq
Balas
Mundo
Jebleng15 Agustus 2017 03.05
Ustadz
Untuk Membahas Jin Mestinya Bereferensi Pada Surat AL-jinn , dan Hadist diatas
bukan bermatan Jin tapi syaitan ,, apakah sama antara Jin dan syaitan ? ...
Balas
Unknown26
Agustus 2017 11.37
Saya
tidak mengerti penjabaran "orang ini yg katanya ustadz" yg mengatakan
bhw jin dan syetan tidak boleh ditundukkan...kalau begitu jin dan syetan ini
lebih kuat dari ayat ayat ALLAH???...maaf nih akhi tapi kalau menurut saya
"Tidak ada yang lebih kuat dari pada ALLAH dan ayat ayat NYA dan saya juga
sudah banyak membaca doa doa yang diajarkan oleh Rasulullah Muhammad
shallallahu alaihi wasallam agar kita terhindar dari gangguan jin dan syetan...
Ataukah
antum mmg sengaja membuat artikel ini untuk menaikkan rating antum??? Krn
banyak yg komentar...iyakah "usdadzzz"???
Balas
ajang15
September 2017 08.08
Golongan-Golongan
yang bersekutu (Al-'Aĥzāb):56 - Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya
bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk
Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
Balas
Unknown26
Oktober 2017 05.14
Astafirullah..
Ingat. Syariat tarekat hakikat makrifat.
Kalau
sudah sampai maqomakrifat maka semua pintu kegoiban terbuka .. Allah itu maha
goib. Manusia itu lebih kuat dari pada setan dan jin. Sudah jelas di dalam
alquran.. Bahwasanya malaikat di suruh sujud kepada manusia cuma jin yang tidak
mau.. Itu sudah menunjukan bahwasayanya manusia adalah khalifah.. Dan sebaik2
manusia dia laah yang baik beriman di mata allah swt.
Balas
Anton1
November 2017 07.35
Sy
cuma mau mengomentari tulisan yang terakhir.
Isi
surah al-Ahzab 33:5 tidak seperti itu bunyinya, maka si penulis sudah melakukan
kebohongan atau dusta dan mengada-ada.
Balas
Balasan
Anonim15
April 2019 09.35
Coba
perhatikan lagi, Bukan 5 tapi 56, coba lebih telilti lagi, jangan sampai orang
lain jadi salah paham
Balas
Blogna
Urang Bandung6 Desember 2017 19.18
Assalamu
alaikum Ustadz,
Bagaimana
cara jin menarik manusia ke alam jin? Seperti ketika manusia itu berlaku
sompral di suatu tempat yang angker, kemudian dia dibawa masuk ke alam jin,
sehingga teman atau keluarganya sulit menemukan dia.
Kemudian
bagaimana caranya manusia tersebut keluar dari alam jin, apakah ada bacaan
khusus?
Bagaimana
cara melindungi anak-anak kita (terutama yg masih berusia balita) dari gangguan
jin? Apakah ada bacaan khusus untuk melindunginya dari gangguan syetan?
Bagaimana
cara melindungi istri kita yang sedang hamil dari gangguan jin?
Kerana
di kampung atau di pelosok daerah biasanya melakukan ritual, seperti memakaikan
kalung pisau, gunting, panglai (semacam tanaman mirip jahe/kunyit yg berwarna
kuning).
Demikian,
mohon penjelasannya.
terima
kasih
Balas
Unknown15
Desember 2017 15.10
http://kreasimasadepan441.blogspot.co.id/2017/12/sulap-deddy-corbuzier-di-pengumuman.html
http://kreasimasadepan441.blogspot.co.id/2017/12/menurut-bank-dunia-hanya-30-persen.html
http://kreasimasadepan441.blogspot.co.id/2017/12/menpora-optimistis-indonesia-tuan-rumah.html
Tunggu
Apa Lagi Guyss..
Let's
Join With Us At vipkiukiu .net ^^
Untuk
info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM
: D8809B07 / 2B8EC0D2
-
WHATSAPP : +62813-2938-6562
- LINE
: DOMINO1945.COM
Balas
Unknown12
April 2018 23.13
Maaf
saya ingin bertanya apakah salah jika orang yg kesurupan di bacakan ayat"
Al-Qur'an seperti bahwasannya Ruqiah? Apakah itu anda anggap bersekutu dengan
jin? Waallahualam semua itu datangnya dari Allah dan kembali kepada Allah.
Dari
banyak informasi yg anda sampaikan saya masih sangat kurang faham dengan cara
berfikir anda..
Balas
Unknown7
Agustus 2018 05.06
Ayo kk
gabung dan mainkan judi online favorit kalian disini!
Mau
main Poker? Ada...
Taruhan
Bola? Juga Ada...
Pasang
Togel Online? Jelas Ada donk...
POKERPAIR88.CLUB
- Situs Poker Online Android Terbaik di Indonesia
7 Game
Dalam 1 User ID : Poker Online, Domino QQ, Bandar Ceme, Capsa Susun, Super 10,
Pot Limit Omaha Poker & Ceme Keliling.
*
Minimal Deposit & Withdraw Rp 10.000
PAIRBET.ONLINE
- Situs Resmi Taruhan Bola Piala Dunia 2018
- Judi
Bola SBOBET
-
Casino SBOBET
*
Minimal Deposit Rp 25.000
*
Minimal Betting Rp 25.000 (Team), Parlay Rp 13.000
BANDAR33.ORG
- Bandar Togel Online dan Live Casino
21
Game Dalam 1 User ID : Togel Singapore, Hongkong, Sydney, Thailand, Jayapura,
Szechuan, Macau, Monopoly, Roulette, Poker Dice, Suwit, Head Tails, Sicbo,
Billiards, Oglok, Gong Ball, Dice 6, Red White, 12D, 24D & 24D Spins
* Minimal
Deposit Rp 20.000
*
Minimal Betting Rp 1.000
*
Diskon Pemasangan : 4D=66%, 3D=59% dan 2D=28%
*
Pembayaran : 4D x3000, 3D x400 dan 2D x70
Buruan
Gabung Yuk kk...
Balas
Unknown1
November 2018 19.30
thank
nice infonya sangat menarik, silahkan kunjungi balik website kami
http://bit.ly/2P5cXLsa
Balas
Unknown7
November 2018 10.36
Nak
tnya ade x ayat yg jin ini boleh menyentuh manusia
Balas
Unknown15
November 2018 05.49
Btw
maaf sebelumnya itu lafadz bismillah ko dibawah gambar mata satu, klo perlu mah
jangan pake lambang mata satu sebelumnya maaf yaa
Balas
Balasan
Unknown3
November 2019 00.34
Iya
bnr . Astgfrllah
Balas
bandartogelterbesar5
Januari 2019 05.21
hey!
guess what? i just finally watch this movie. and, it was so damn good... i
heard george clooney and his colony were playin at this movie also.
check
it out bandar togel terbaik
Balas
Unknown2
Juni 2019 07.15
Asalamualaikum
Bapak
hariswan ,dengan kita membaca alquran, solat 5 waktu ,berpuasa,bersedakah malah
itu yg menjauhkan kita dengan jin kapir dan saiton..
Bapak
emang gak tau nabi muhamad saw bersabda saat allah swt mengutus malaikat agar
saiton di perintahkan untuk menemui nabi muhamad saw
Balas
Unknown3
November 2019 00.34
Knpa
dberi gmbar mata satu dibagian paling atas
Balas
Anonim16
Desember 2019 23.35
Ahahahaa...
Alhamdulillah,
banyak manfaat yang saya terima dari artikel ini...
Sangat
menarik dan yg tidak kalah menarik lagi adalah bagian komentar" nya..
Makin
lengkap lah manfaat yang dapat saya terima...
Setiap
individu punya cara pandangnya sendiri sendiri...
Tetapi
tidak ada salahnya kita serap ilmunya, selama itu bermanfaat dan bertujuan
baik..
Untuk
kekurangan atau kesalahan, alangkah baiknya jika kita saling mengingatkan...
Terima
kasih, semoga menjadikan kita sebagai manusia yg lebih baik lagi dalam memahami
segala sesuatunya.
Dan
semoga artikel diatas dapat meningkatkan kualitas taqwa kita kepada Allah swt.
Aamiin.
No comments:
Post a Comment