29 March 2020

Gerakan Pembakaran Al-Qur'an oleh Geraja Kristen AS

new


 ‏اَلسَلامُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُ اَللهِ وَبَرَكاتُهُ‎

Sesungguhnya Aku berniat kerana اللهَ:
Tugasan gerak organ-organ tubuh badanKu
Daku Niatkan Tasbih anggota-anggota organ tubuhku buat اللهَ.
Ku serahkan seluruh kehidupanku kebergantungan sepenuhnya KepadaMu Ya اللهَ
Kerdipan Mataku berIstighfar Astaghfirullah (أسْتَغْفِرُاللهَ)‎  
Hatiku berdetik disetiap saat menyebut Subhanallah (سُبْحَانَ اللَّهِ)‎
Denyutan Nadiku dengan  Alhamdulillah  (الْحَمْدُ لِلَّهِ)‎
Degupan Jantongku bertasbih LA ILAHA ILLALLAH  (لَا إِلٰهَ إِلَّا ٱلله)‎
Bayu Nafasku berzikir Allāhu akbar   (اللَّهُ أَكْبَرُ)‎


الْحَمْدُ لِلَّهِ syukur kepada وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّ    ...اللهَ 




Gerakan Pembakaran Al-Qur'an oleh Gereja Kristian AS

Astaghfirullah ... Sebagian Warga AS Berencana Membakar Alquran

Isnin, 16 Ogos 2010, 14:21 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -Provokasi dan pelecehan masyarakat Barat terhadap umat Islam tak jua berhenti. Majlis Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengungkap rencana gereja-geraja di Florida membakar Alquran dalam sebuah acara yang diberi judul: International Burn A Koran Day '. Acara yang diprakarsai World Dove Outreact Centre ini nantinya mengagendakan pembagian Aquran kepada setiap jamaah gereja, masyarakat umum, penegak hukum, dan pers. Setelah dibagikan, Alquran tersebut akan dibakar pada momen peringatan tragedi 11/9.
Perwakilan organisasi tersebut mengatakan akan membakar Alquran di luar gereja pada tanggal 11 September. Mereka juga meminta masyarakat AS untuk memasyarakatkan ide pembakaran Alquran tersebut. Tak semua gereja menyokong gerakan dan ide gila ini. Beberapa perwakilan gereja di sana secara tegas menolaknya.
Menanggapi rencana tersebut, CAIR meminta umat Islam mencegah ide gila yang dapat merusak hubungan baik antara dunia Barat dan Islam yang selama ini terjaga. "Masyarakat Muslim Amerika dan masyarakat AS seharusnya menyokong usaha untuk menghilangkan ketakutan terhadap Islam," kata Direktur Komunikasi Nasional CAIR, Ibrahim Hooper, seperti dikutip dari OrlandoSentinel pada Rabu (21/7).
Hooper menyebut hasil penyelidikan CAIR menunjukkan gerakan anti-Islam menurun ketika seseorang memiliki akses ke informasi yang akurat tentang Islam dan dapat dihubungkan secara pribadi dengan komunitas Muslim. terkait hal itu, CAIR mendesak semua pihak agar saling mendukung dan memberikan pengertian untuk melawan ide pembakaran buku tersebut dengan menyelenggarakan diskusi tentang Islam dan Alquran selama Ramadhan.

Transkrip Wawancara dengan Penggagas Hari Membakar Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Masih ingat dengan komuniti bukan Islam Florida untuk melancarkan Hari Membakar Alquran? Acara itu akan diselenggarakan pada 11 September mendatang. Penggagas idea menyimpang itu adalah World Dove Outreach Centre di Gainesville.
Salah satu blog bernama Friendlyatheist mengaku sempat mewawancarai tokoh di balik ide tersebut, Pastor Terry D Jones. Berikut ini adalah transkrip wawancaranya yang diterjemahkan secara bebas dari bahasa Inggeris.
Siapa yang anda tuju dengan program Hari Membakar Alquran ?
Kami berharap dapat menjangkau kalangan Muslim dan bukan Islam untuk bangkit dan menyadari bahawa Alquran adalah buku penuh fikih dan hanya dalam iman Yesus Kristus yang sejati.
Anda fikir Umat Islam akan pindah memeluk Krsiten dengan program ini?
Ini adalah harapan dan keinginan kami agar mereka mau mempertanyakan lagi kebenaran agama mereka. Kemudian mereka akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa Islam adalah setan dan hanya agama Kristen yang benar.
Saat anda menyatakan bahwa Islam adalah duta, Anda pikir program ini adalah cara yang strategis untuk mencapai tujuan?
Ya, kami percaya ini cara yang cerdas sebab ini akan menarik perhatian ribuan orang. Semoga ini bisa mendorong mereka mempertanyakan kembali hubungannya dengan Tuhan.
Anda khawatir dengan tuduhan menyebar kebencian? Adakah media yang mempublikasikannya dengan baik ?
Tidak, kami tidak khawatir soal tuduhan menyebar kebencian, karena ini sebenarnya menyebarkan kebenaran. Kebenaran adalah cinta dan harapan keselamatan.
Anda takut dengan pukulan balik dari komuniti Muslim ?
Pasti, kerana kita sudah membuktikan bahwa Islam adalah agama kekerasan dan Muhammad mendorong kekerasan dalam Alquran.
Adakah media yang melaporkan kejadian ini tidak betul? Akankah anda mengatur pemahaman terhadap sesuatu isu?
Kami telah dituduh rasis. Kami tidak menyerang kaum. Dengan kata lain, kami tidak menyerang Muslim. Kami menyukai Muslim dan berharap mereka bersedia bergabung dengan cara keselamatan sebenar. Yang kami serang adalah Islam, agama, dan sistem politik berdasar syariah Islam.
Anda sebut program ini sebagai bahkan antarabangsa. Adakah kumpulan atau gereja lain yang bergabung dengan anda?
Kami sudah mendapat tanggapan dari seluruh dunia. Ya, kami berharap ratusan orang boleh hadir.
Akankah anda menyokong jika kumpulan Muslim (atau atheis) yang merasa Kristen sebagai masalah dan berencana untuk membakar Injil ?
Sudah tentu, kami tidak akan menyokongnya. Tetapi kami akan menyokong hak mereka untuk memiliki kebebasan berekspresi.
Adakah tanggapan anda jika ada umat Kristian yang merasa perayaan ini?
Ini adalah cara yang telah kami pilih. Bagi umat Kristian yang tidak setuju, kami menyokong mereka untuk menjalankan caranya dalam menyebarkan agama. (30 Julai 2010)

Para Tokoh Agama Kecam Aksi Pembakaran Al-Qur'an Sedunia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Para tokoh agama di Indonesia yang tergabung dalam Gerakan Peduli Pluralisme mengecam rencana aksi pengakaran Al-Quran sedunia memperingati 9 tahun robohnnya World Trade Center pada 11 September 2001. "Kami mengutuk rencana aksi pengakaran Al-Quran sedunia, "Kata Ketua Bidang Kerukunan Antar Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Slamet Effendi Yusuf dalam jumpa pers, di Jakarta, Senin sore.
Rencana aksi pengakaran Al-Quran sedunia dilakukan oleh kelompok yang menamakannya dirinya Dove World Outreach Center berkantor di Florida, Amerika Serikat. Menurut Slamet, rencana pengakaran Al-Quran sedunia tidak mencerminkan mayoritas umat Kristian karena ia merupakan intinya dari kelompok kecil masyarakat saja.
Slamet mengungkapkan, umat Islam di seluruh negara agar tidak terprovokasi dan berdoa supaya rencana aksi ini tidak terjadi. "Jika tindakan pembakaran Al-Quran benar-benar terjadi akan terjadi konflik yang luar biasa di seluruh negeri," ungkap Slamet.
Selanjutnya, kata Slamet, seluruh umat manusia di dunia agar mentikapi rencana aksi ini dengan membuat langkah-langkah yang konstruktif. "Harus ada dialog antara peradaban untuk menghilangkan sikap eksklusif atau tidak peduli terhadap kebersamaan," ungkap Slamet.
Menurut Slamet, pemerintah dan pers di Amerika menanggapi pernyataan dari tokoh agama di Indonesia yang mengutuk rencana aksi pembakaran Al-Quran.
Ketua Gerakan Peduli Pluralisme Damien Dematra dalam kesempatan yang sama mengatakan, jika rencana aksi pengakaran Al-Quran benar terjadi dapat memicu terjadinya perang antar umat beragama. "Jika rencana aksi ini benar terjadi dampaknya akan sangat serius terhadap masyarakat di seluruh negeri," ungkap Damien.
Menurut Damien, saat ini di dunia maya melalui jejaring youtube dan facebook sekitar ratusan ribu orang telah menyatakan mendukung rencana aksi itu dan ini sangat berbahaya. "Saat ini tugas para pemimpin umat beragama di seluruh negeri agar menenangkan situasi masyarakat," ungkap Damien,
Menurut Damien, demi kebebasan hak asasi manusia (HAM) maka seluruh umat manusia di dunia harus melakukan sesuatu. (10 Ogos 2010)

Pimpinan Evangelis AS Kecam Seruan Hari Membakar Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Pemimpin gereja evangelis Amerika Syarikat mengecam seruan sebuah gereja di Florida yang ingin membakar Alquran pada 9 September sebagai peringatan tragedi runtuhnya WTC twin towers. Gerakan hari membakar Alquran itu diserukan oleh Pusat Dove World Outreach dalam akaun facebooknya.
"Dove World Outreach Centre, anda sangat memalukan," kata Angel Nuñez, wakil Presiden Konferensi Kepimpinan Nasional Kristen Hispanik.
"Sekiranya saya ingin memengaruhi seorang Muslim kepada Kristus, saya pasti tidak akan melakukannya dengan membakar Alqur'an di depan umum dan memprovokasi mereka untuk lebih membenci kita," tambah Nuñez. "Senjata terbesar seorang Kristen adalah dengan cinta kasih."
Asosiasi Nasional Evangelis mengeluarkan satu laporan mendesak pada Khamis lalu yang lalu mendesak supaya provokatif gerakan ditolak. "Kedengarannya, gerakan membakar Alquran seperti upaya membalas dendam," kritik Presiden Asosiasi, Nae Leith Anderson.
"Saya fikir ini mengerikan, menyengsarakan, dan bodoh," kata Richard Land, Pengarah Komisi Etika dan Agama Southern Baptist Convention. Land menambah, tindakan gereja itu menodai reputasi Yesus dan mengundang hujatan. "Para pengikut Kristus dan Amerika tidak membakar buku. Hanya Nazi yang membakar buku, "kata Chris Seiple, Institut Presiden untuk Penglibatan Global.
"Kristen diperintahkan untuk cinta kerana Allah lebih mengasihi kita," ujar Seiple. "Kebebasan beragama adalah inti dari Amerika. Pembakaran Alquran melanggar baik identitas kita sebagai Kristen dan bangsa Amerika. " (2 Ogos 2010)

Romo Franz Magnis Kecam Rencana Membakaran Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Tokoh Katolik Romo Franz Magnis Suseno mengecam rencana pembakaran kitab suci sebuah agama oleh kelompok nondenominasi `Dove World Outreach Center` pimpinan Pastor Senior Sylvia Jones yang berkantor di Florida, Amerika Serikat.
"Kepicikan luar biasa sangat memalukan komunitas itu, semacam fundamentalisme yang sebetulnya kita berantas. Paham agama seperti yang menemukan identitasnya dengan memusuhi dan menghina agama lain, "katanya di Jakarta, Kamis (5/8).
Ia mengatakan rencana itu adalah penghinaan terhadap agama dan para pemeluk agama. Selain itu, tindakan tersebut juga menunjukkan ketidakstabilan psikologis dalam melihat perbezaan. "Ketidakmampuan untuk membiarkan perbezaan setiap kitab agama dari hal-hal yang bagus dan penting," katanya.
Ia menambahkan, untuk mencegah dampak luas dari aksi pengakaran kitab suci itu sepantasnya tidak mendapat publikasi. Menurutnya, di masa kini internet, akses mudah terhadap semua hal termasuk informasi dan provokasi menjadi masalahnya. Dia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak emosional.
Gereja Dove World Outreach Centre di Gainesville, Florida, Amerika Syarikat, berencana mengadakan kontroversi aksi dengan menyeru rakyat Amerika membakar kitab suci Alqur'an pada 11 September nanti. (5 Ogos 2010)

Muslim Kanada Sebar Alquran untuk Menjawab Hari Pembakaran Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH-Seorang Muslim di Kanada, Suhail Kapoor, akan membagikan Alquran secara percuma untuk menyebarkan mesej kedamaian Islam kepada masyarakat di Kanada dan Amerika Syarikat. Puluhan ribu Alquran itu akan dibagi-bagikan dengan dukungan dermawan Muslim di sana.
Kapoor yang merupakan ahli dari Masyarakat Islam Amerika Utara (ISNA) melakukan itu untuk menjawab 'Gerakan Hari Membakar Alquran' yang dicetuskan sebuah geraja di Gainesville, Florida, Amerika Syarikat. "Kita membuat langkah proaktif dan kami berharap ini akan memberi respon positif. Banyak orang memusuhi Islam kerana ketidaktahuan mereka tentang agama ini. Jika mereka mendapat kesempatan untuk membaca Alquran, yang merupakan keajaiban dari Allah SWT, pasti ini akan mengubah pikiran mereka, "kata Kapoor seperti dikutip Arab News.
Kapoor adalah seorang mualaf. Sejak menjadi Muslim pada tahun 1990 semasa bekerja di Arab Saudi, dia kini menjadi pendakwah yang menyebarkan Islam. Menurutnya, sebagai firman Allah, Alquran memiliki kekuatan hipnotis besar yang mampu menenangkan hati manusia. "Kamu tahu, Alquran yang mengubah pikiran Umar bin Khattab yang sebelum memeluk Islam, telah berjanji untuk membunuh Nabi Muhammad. Saya tahu bahwa ribuan orang menerima Islam setelah membaca buku ini suci ini, "jelasnya.
Kapoor telah membagi-bagikan ribuan Alquran selama 10 tahun terakhir. Dia mengecam kempen membakar Alquran yang dilancarkan geraja di Amerika itu. "Saya yakin kempen ini akan mendorong lebih banyak orang untuk belajar tentang Islam dan kitab suci nya," ujarnya.
Lahir sebagai seorang Hindu, Kapoor memeluk Islam setelah membaca terjemahan Alqur'an yang diberikan oleh salah seorang temannya di Arab Saudi 20 tahun lalu. "Saya menerima Islam setelah saya mendapati bahawa Alquran memberi jawaban atas semua pertanyaan yang berkaitan dengan tujuan hidup. Dalam Islam orang bisa mendapatkan pengampunan tanpa perantara pendeta, bisa meminta maaf secara langsung kepada Allah dan tidak perlu penebusan dosa, "jelasnya.
Kapoor juga berharap usaha ini dapat mengubah pandangan pengambil kebijakan di Amerika Utara yang meliputi Kanada dan Amerika Syarikat, terhadap Islam dan umatnya. Dia yakin bahwa kebangkitan Islam akan datang dari Barat, dengan ratusan orang memeluk agama ini setiap hari. "Menurut survei yang dilakukan oleh organisasi nirlaba, 150.000 hingga 200.000 orang memeluk Islam di Amerika Utara setiap tahun dan sekitar 200.000 di Eropa," katanya. (20 Ogos 2010)

MUI Imbau Umat Islam Tak Terprovokasi Hari Pembakaran Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amidhan mengatakan, masyarakat Indonesia tidak akan terprovokasi dengan rencana Hari Pembakaran Al Qur`an Sedunia yang akan diadakan pada 11 September 2010. "MUI tidak akan mengeluarkan fatwa atau kecaman terhadap hal itu karena bukan bahasa kami, melainkan melawan dengan sikap damai, "katanya saat acara pertemuan Gerakan Peduli Pluralisme (GPP) dengan MUI, di kantor MUI, Jakarta, Kamis.
Amidhan juga berkata, belajar dari permaslahan yang sudah lalu, sebaiknya jangan terpancing kerana nantinya akan terjadi kerusuhan-kerusuhan yang tidak perlu. "Yang merusak itu tidak menyelesaikan masalah," tandasnya.
Senada dengan itu, Sekretaris Jenderal MUI, Ichwan Syam juga mengatakan, MUI tidak merespon hal itu karena menurutnya tindakan itu hanyalah refleksi dari kemarahan sebagian kecil kelompok saja. "Jika umat beragama dalam keadaan sehat batin dan rohani, maka pasti tidak akan melakukan hal itu, "Ujarnya.
Selain itu, pembicara lain, FABB Koordinator (Forum Anti Buddha Bar), Kevin Wu juga menghimbau masyarakat agar tidak melupakan identitas bangsa yang berlandaskan "bhinneka tunggal ika".
Kevin juga menyayangkan keresahan umat beberapa waktu lalu mengenai peletakan simbol-simbol dan lambang agama di tempat yang salah. "Jadi, provokasi pembakaran Al Qur`an itu jangan sampai merepotkan umat di Indonesia," katanya.
Selain Kevin, juga hadir wakil dari setiap agama di Indonesia, diantaranya GPP Koordinator, Damien Dematra, Sekretaris Komisi Hubungan Antar Agama Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Romo Benny Susetyo, Sekretaris Umum Majelis Agama Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Uung Sendana, dan Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Nyoman Udayana Sangging.
Sebagai penutup acara tersebut, penyerahan buku mengenai perlawanan pada Hari Pembakaran Al Quran oleh Damien kepada Amidhan. (20 Ogos 2010)

No comments: