Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Subhanallah 100X سبحان الله
Alhamdulillah 100X الحمد لله
LA ILAHA ILLALLAH 100X لا إله إلا الله
Allāhu akbar 100X الله أكبر
Alhamdulillah syukur kepada ALLAH
Mengapa Jantung Spiritual Disebut Hati
Sufi Road : Hati dan Jantung Spiritual
Mengapa Jantung Spiritual Disebut Hati
Hati yang dimaksud oleh para Sufi bukanlah organ jasmani
dengan nama itu. Jantung jasmani adalah sepotong daging yang terletak di
sebelah kiri tubuh di bawah tulang rusuk. Alasan pemakaian istilah hati untuk
menggambarkan jantung spiritual adalah karena hubungannya dengan jantung
jasmani.
Jantung jasmani berada dalam kondisi perubahan yang tetap,
yang mengatur perubahan perubahan antara darah arteri atau darah yang bersih
dan darah vena atau darah yang kotor. Hati spiritual juga berada dalam kondisi
perubahan yang tetap, yang mengatur arus bolak balik antara pengaruh ruh yang
bersih dan pengaruh nafsu yang kotor. Inilah tempat hati mendapatkan nama
Arabnya, qalb, dari akar kata q-l-b, yang berarti memutar atau mengganti.
Jantung jasmani memberikan darah kepada pembuluh pembuluh
arteri dan menerima darah kotor dari pembuluh vena; ini sangat penting untuk
proses pemurnian tubuh manusia. Demikian juga, hati spiritual menerima perangai
perangai yang kotor dari nafsu dan membersihkannya dengan bantuan ruh, yang
akan mengubahnya menjadi perangai perangai karakter spiritual, untuk memelihara
kehalusan jiwa seseorang. Pada dasarnya, hati merupakan titik tengah antara
realita jiwa yang bersih dan karakter nafsu yang kotor.
Sebagaimana kehidupan jasmani dari setiap orang berhubungan
dengan jantung jasmani, sehingga jika jantung itu rusak maka orang tersebut
akan sakit, atau jika jantung itu berhenti bekerja maka orang tersebut akan
mati, demikian juga kehidupan spiritual setiap individu berhubungan erat dengan
hati spiritual, sehingga jika hati ini menjadi sakit karena pengaruh karakter
karakter nafsu, orang menjadi bersikap buruk, dan jika hati ini menjadi
dikendalikan sepenuhnya oleh nafsu, maka kehidupan spiritual dari individu akan
berhenti.
Jantung jasmani merupakan sebuah tempat pertukaran antara
pembuluh vena yang membawa darah kotor dan pembuluh arteri yang membawa darah
bersih yang kaya dengan oksigen, yang merupakan udara bersih paru paru,
pernapasan. Hati spiritual juga demikian, merupakan sebuah tempat pertukaran
antara kekuatan kekuatan nafsu yang kotor dan kekuatan-kekuatan ruh yang
bersih, pernapasan spiritual. Jantung jasmani disebut demikian karena lokasinya
yang relatif terpusat dalam tubuh. Dengan cara yang sama, hati spiritual
disebut demikian karena dalam proses penyempurnaan jiwa individu dia memainkan
peranan pada titik tengah antara nafsu dan ruh.
Seperti jantung jasmani mempertahankan fungsi tubuh yang
senantiasa berlangsung terus menerus melalui kerjanya yang terus menerus dan
secara spontan, hati spiritual secara terus menerus mengatur temperamen dan
perbuatan perbuatan psikologis. Jantung jasmani mengatur tubuh jasmani,
sedangkan hati spiritual mengatur jiwa.
Hati spiritual disebut qalb karena peralihannya melalui
tahap tahap dari beberapa kea daan dalam proses perkembangan menuju ke arah
kesempurnaan. Keadaan keadaan yang dimaksud itu merupakan anugerah dan hal-hal
yang dianugerahkan oleh Allah tidaklah terbatas jumlahnya, perubahan dan
perkembangan yang dilakukan seseorang dalam jalannya menuju kepadaNya, dengan
semua permutasi Yang Maha Indah dan Yang Maha Berkehendak, bervariasi secara
tidak terbatas. (MH 97)
Hati disebut qalb karena merupakan bagian perwujudan dari
aspek aspek Allah yang berbeda beda, yang menggambarkan suatu aspek yang
berbeda pada setiap saat, yang beralih (munqalib) dari Sifat ke Sifat. Hati ini
juga beralih antara aspek hati yang berhubungan dengan Allah dan aspek hati
yang berhubungan dengan makhluk. Yaitu, dia menerima anugerah dari Allah dan
menyampaikannya kepada makhluk. (SGR 4)
Hati adalah tempat
Perwujudan Tuhan;
Bagaimana orang dapat menyebut
sebuah hati sebagai rumah setan?
Pergi dan buanglah
benda benda jasmani itu
Yang kausebut sebagai hati
kepada anjing anjing!
(Nurud Din Isfarayini-KAM 137)
Tidak Semua Orang Memiliki Hati
Perlu dicatat bahwa di antara semua makhluk yang diciptakan,
hanya manusia yang memiliki hati spiritual.
Namun demikian, dari sudut pandang perkembangan jiwa,
sebagian besar manusia mengalami perkembangan tidak lebih dari maqam dari sifat
materi (tab') atau nafsu. Hanya segelintir manusia yang telah mencapai tingkat
perkembangan hati yang dapat dikatakan bahwa mereka memiliki sebuah hati.
Menurut Al Qur'an: "Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar benar terdapat peringatan bagi orang orang yang mempunyai hati." (L:
37).
Wahai hati, duduklah dengan orang
yang mengenal hatinya;
Pergilah ke bawah pohon
yang memiliki bunga bunga segar.
Hati yang sebenarnya sedemikian rupa sehingga bahkan dalam
keadaan malapetaka sekalipun Engkau benar benar tidak akan menemukan apa apa di
dalamnya selain Allah. (Rumi)
Hati Yang Hidup dan Hati Yang Mati
Hati adalah sebuah medan peperangan antara tentara ruh atau
karakter karakter spiritual serta berbagai temperamen yang terpuji, di satu
sisi, dan tentara nafsu atau karakter karakter nafsu dan berbagai temperamen
tercela, di sisi yang lain. Jika hati jatuh ke dalam pengendalian nafsu dan
sifat sifatnya, maka hati menjadi mati, sedangkan jika hati terisi dengan sifat
sifat spiritual dan kemanusiaan, hati akan hidup, dan seseorang yang memiliki
hati demikian disebut shahib al qalb (yang memiliki hati) dan dikenal sebagai
orang yang berhati (ahl al qalb).
Kebanyakan hati manusia berada dalam keadaan fluktuasi
antara hati yang mati dan hati yang hidup, walaupun sebagian besar lebih
cenderung ke arah hati yang mati, sementara hanya sedikit jumlahnya yang
cenderung ke arah hati yang hidup.
Ketika seseorang bertanya kepada Junaid bilamana hati benar
benar berisi, dia menjawab, "Apabila hatinya itu adalah hati yang
sebenarnya.
Sumber :Dr. Javad Nurbakhsy
No comments:
Post a Comment