20 October 2017

Sejarah Manusia dan Mesin Terbang

Sejarah Manusia dan Mesin Terbang


Di penghujung abad 19 dan di awal-awal abad 20 sejarah mencatat perkembangan penciptaan mesin terbang alias pesawat terbang dari benda terbang tanpa mesin, tanpa awak, atau tanpa perangkat kendali, hingga diciptakannya mesin-mesin terbang berawak dengan kendali kontrol dan bahkan menjadi andalan militer dalam perang.




Konsep Yang Sedikit Gila Pada Awal-awalnya

Seperti kata orang tua: "Jika awalnya kamu gagal, coba dan coba lagi." Tapi ada juga yang bilang begini: "batas antara kejeniusan dan kegilaan adalah tergantung orangnya saja." Seringkali pionir-pionir pertama meraih suksesnya dengan kombinasi baik dengan mencoba atau dengan menjadi sedikit gila.

Kiri Atas: Steam airship by Frederick Marriott - Avitor Hermes, Jr. 1869. kanan: mesin burung by Alexandre Goupil. Kiri Bawah: Pesawat Whitehead's tipe Albatross, 1905

Mereka Yang Sempat Terbang ke Udara Cuma Sebentar atau Bahkan Tidak Sama Sekali

Kita tentu ingat Ader, Mozhaiski, Whitehead, dan Wright bersaudara karena mereka berhasil dengan apa yang mereka coba, dengan tingkat keberhasilan berbeda: membawa mereka terbang ke udara. Sementara itu banyak pula yang mencoba hal yg sama, sedikit yang berhasil, seringnya gagal sama sekali. Tapi tentu saja tidak menghalangi mereka untuk mencoba terus.

Photograph of Vision flight, seperti halnya penerbangan bersejarah Wright bersaudara

Yang disebut-sebut benar-benar terbang memang menjadi perdebatan. Wright bersaudara terbang dengan kontrol di pesawatnya, tetapi banyak pula pionir-pionir yang terbang tanpa kontrol. Diantaranya:

Tahun 1848, John Stringfellow terbang dalam jarak dekat dengan kendaraannya yang ditenagai dengan uap (steam) - membuat banyak orang di Crystal Palace, London terkagum-kagum.



Ingin terbang dengan mesin tenaga uap berbaling-baling dengan model bat-wing? Beberapa diantaranya malah sudah sebesar pesawat berukuran sedang.



Jean-Marie Le Bris bisa terbang lebih tinggi lagi dengan menggunakan tenaga seekor kuda untuk menarik pesawat glider-nya hingga terbang ke udara. Ini di tahun 1856.

Le Bris : The Albatross, 1868



Clement Ader membuat rekor dengan membawa Avion III terbang ke ketinggian 30 kaki pada tahun 1897 - tapi keberhasilannya ini masih sedikit diperdebatkan. Inilah mesin tenaga uap terbangnya: pesawat berbaling-baling dengan bentuk seperti bat-wing, The Eole:




Berdua, William Paul Butusov dan Gustave Whitehead bekerja untuk menyempurnakan konsep mesin terbang "Albatross".

Kiri: Gustave Whitehead's 1901 model; Kanan: William Paul Butusov machine

Mungkin Anda mengira ini sebagai "barang gagal" atau "si Tolol Terbang", tapi semua ini bertujuan untuk mengembangkan penerbangan di masa depan yang lebih maju, dan jujur saja, benda-benda terbang ini sangat menarik dan unik:

Kiri Atas: Konsep Mesin Terbang Victorian ; Kanan Atas: Ca.60 "Transaero" tahun 1921; Kiri Bawah: Thomas Moy's Aerial Steamer, 1874; Kanan Bawah: Mesin Terbang Sir Hiram Maxim.

Horatio Phillips mendesain konstruksi fantastis ini dengan 20 sayap tahun 1904:



Alphonse Penaud memimpikan sebuah monoplane (paling mendekati bentuk modern) dengan roda pendaratan yang bisa dilipat dan kokpit kaca tertutup. Tapi impian itu tidak pernah terwujud.




Gianni Caproni membangun "Ca.60 Transaero" pada tahun 1921. "Badan pesawatnya adalah sebuah kapal raksasa, mempunyai 8 sayap (total dengan luas 9000 feet), 8 mesin, dan secara keseluruhan mirip barang keluaran Disneyland. Beratnya 55000 pounds. Pernah terbang sekali, dari danau Maggiore." (source)



"Setelah mencapai ketinggian 60 kaki, kapal terbang ini meluncur turun dan terbelah ketika menghunjam ke air."

"Ini adalah sebuah Caproni CA60 Noviplano (kapal terbang dengan 6 sayap, 8 mesin dengan power 3000hp dan 750 meter persegi luas sayap, mampu membawa 100 penumpang. Insinyur Gianni Caproni adalah seorang jenius dan seorang pionir penerbangan sejati. Dia juga seorang pionir dengan 138 penemuan lainnya dan memiliki 100 hak paten." (source)

Kiri Atas: Clement Ader’s Avion (LEn’) 1897. Kanan Atas: Raksasa Hiram Maxim. Bawah: Felix du Temple Aerial Machine, 1857

Samuel Pierpont Langley tidak hanya mendesain pesawat yang sempurna, tapi bahkan dibikin sekaligus sebagai Aerodromes!. Di kanan bawah adalah "sebuah Aerodrome diletakkan di atas alat peluncuran di atas sebuah kapal-rumah, sungai Potomac - 1903" -



Otto Lilienthal (1848-1896) - satu dari pionir penerbangan yang sangat terkenal - membuat glider dan biplane, dan jatuh bersamanya hingga dia tewas saat satu sayapnya patah dalam penerbangan. Mesin terbangnya (lihat patennya di sini) kelihatan sangat cantik. Dia biasanya berkata seperti ini: "Menemukan mesin terbang itu bukan apa-apa. Membuatnya adalah sesuatu yang menarik. Tapi bisa terbang adalah segalanya.".




Terbang dengan Layang-layang

Selanjutnya ada seorang spesial yang tidak hanya mencoba dan terus mencoba lagi, tapi juga menjadi mirip-mirip orang genius sekaligus orang gila: terbang tanpa mesin, tanpa banyak kontrol kendali.



Orang satu ini adalah si gila Samuel Franklin Cody!



Apa yang Cody terbangkan bukan hal baru, tapi dedikasi totalnya yang unik patut dicatat. Bangsa China sebenarnya telah lama terbang dengan layang-layang (baca Sun Tzu's The Art of War), tapi tidak segila Cody, si Manusia layang-layang.

Cody - nama panggilannya ini diambil dari artis besar Buffalo Bill Cody - mengawali karirnya di musik dan dunia pertunjukan barat yg keras, hingga dia terpesona dengan ide layang-layang yang bisa membawa manusia terbang.



Di awal-awal abad baru, Cody menyeberang ke Inggris dengan layang-layangnya dengan ditarik oleh kapal boat sepanjang perjalanannya. Tahun 1906 Cody diminta untuk membuat layang-layang untuk keperluan militer Inggris dan desainnya memecahkan rekor ketinggian hingga 1600 kaki. Inggris menggunakan layang-layangnya untuk memata-matai Jerman selama perang dunia pertama - hingga pesawat modern yang lebih reliable bermunculan dan layang-layang Cody tenggelam pamornya.



Tidak ingin gagal, tahun 1908 dengan menggunakan mesin, Cody merealisasikan imaginasinya yang dinamai British Army Aeroplane No. 1 dan sukses terbang pada ketinggian 1390 kaki yang menurut sebagian orang merupakan mesin terbang pertama di Inggris.

Sebuah layang-layang tak dikenal dengan desain Cody terlihat di sini:



Cody benar-benar menjadi legenda pada awal sejarah penerbangan (lihat videonya di sini), memenangkan Piala Michelin tahun 1910 dan kontes militer setahun kemudian. Melengkapi jalan kehidupannya dengan layang-layang lalu pesawat terbang, Cody menemui ajalnya di kendali salah satu pesawatnya (sebuah pesawat amfibi) di tahun 1913.

Ornithopters (mesin terbang yang bikin burung-burung ngiri)

George R. White (lihat patent) dan penemu Kanada Doug Froebe terus menciptakan mesin-mesin bersayap ini di tahun 1930-an:





Yang terakhir ini benar-benar konsep "Quadrotor" yang aneh - antara sebuah pesawat atau helikopter.

ehmichen No.2" dan "De Bothezat" mesin 4 rotor, 1922

Helikopter-helikopter Terbesar Di Dunia

Helikopter-helikopter Terbesar Di Dunia

Pesawat terbang Anda sudah tahu, burung besi dengan sepasang sayapnya, ekor, dan bodi. Orang menciptakan pesawat terbang memang terinspirasi dari burung. Tapi helikopter, inspirasinya dari mana? Ada yang bilang meniru cara terbangnya capung. Entahlah, yang jelas kalo pesawat biasa kehilangan mesinnya masih bisa dikendalikan layaknya glider tak bermesin - dengan cara yang benar tentunya. Balon udara masih bisa diturunkan jika kehilangan tenaganya, tapi helikopter? Jika mesinnya mati opsi-nya cuma satu: jatuh! Kira-kira orang gila mana yang dulu berani menerbangkan prototipe helikopter? Bukan cuma menerbangkan, mereka juga ternyata bikin mesin terbang ini menjadi monster-monster raksasa di udara.






Dewasa ini helikopter-helikopter ini dibuat semakin besar sesuai dengan kebutuhannya terutama untuk mengangkut logistik perang, kargo udara, dan penanganan bencana.


Sekali mesinnya mati atau sesuatu menghalangi lajunya, tidak ada ampun, dia akan langsung menghunjam ke bumi. Maklum, tidak bersayap.

Sebuah heelikopter jenis NH90 jatuh di Bracciano Lake, Itali. More info; photo by David Cenciotti

Tapi manusia tidak menyerah dan terus berusaha sehingga saat ini bisa dikatakan helikopter sudah seaman dan senyaman pesawat terbang biasa.

Helikopter di Alaska yang mencoba menarik kapal dengan sebuah tali yang panjangnya 600ft dengan posisi hidungnya yang bersudut 25 derajat ke bawah. Foto by Ted Veal

Bahkan mereka membuatnya dengan ukuran yang sangat besar.

Moscow, 2007)

Tidak seperti pesawat biasa, Lomba membuat helikopter-helikopter berukuran besar dimulai setelah Perang Dunia II. Seperti halnya banyak teknologi mesin terbang, helikopter mengalami kemajuan pesat menjadi lebih berfungsi dan aman. Sementara itu, di awal tahun 40-an mesin terbang cukup beruntung bisa terbang di udara - tanpa membunuh pilotnya.

Awalnya belum berlangsung begitu lama. Di tahun 50-an muncul desain-desain helikopter radikal, baik yang disponsori oleh Amerika maupun Uni Soviet. Salah satu desain yang sukses adalah Boeing Chinook yang dikenal tidak hanya digunakan untuk kepentingan militer tapi juga digunakan oleh perusahaan-perusahaan sipil untuk kargo. Muncul di akhir tahun 50-an dan bertahan sangat lama digunakan karena kemampuan angkutnya.

"Helicopters are coming!" in Look Magazine, May 18, 1954, source

Saat ini versi modern dan terbarunya masih digunakan di seluruh dunia. Terbukti mampu menghubungkan lokasi-lokasi yang tidak mungkin atau sulit dijangkau. Chinook mampu mengangkut kargo seberat 28.000 pounds (14 ton).


Helikopter-helikopter Monster Soviet

Raksasa lainnya adalah Mi-6, buatan biro desain Soviet Mikhail Mil . Dibuat di tahun 50-an, Mi-6 sosoknya memang seperti monster. Meski bentuknya tidak seaneh Chinook, monster ini mampu mengangkut barang bawaan seberat 26.000 ton (12 ton). Helikopter ini termasuk yang paling populer di Soviet dan hingga kini beberapa diantaranya masih digunakan.



Gambar oleh Bernhard Pethe, via Scale Rotors

Meski Chinook kelihatan aneh dan Mi-6 begitu besar, sosok helikopter-helikpoter besar lainnya dibuat tidak lagi mementingkan ukurannya kecuali bentuknya saja yang semakin aneh. Lihatlah sosok Mi-10. Dibuat berbasiskan Mi-6 dengan 4 kaki monsternya yang mencolok, jadinya mirip capung raksasa.






Bukan Amerika namanya kalau tidak menciptkan helikopter yang juga besar seperti punya Soviet. Mungkin karena didesain oleh Hughes, helikopter XH-17 ini benar-benar besar dan menakutkan. Jadi inget film Transformer. Hehe.


(gambar via 1, 2)

CH-54 Tarhe sedang mengangkut F-4 Phantom II yang rusak:


Sikorsky S-64 Skycrane, gambar dari model helikopter yang cantik, lihat di sini:


(Gambar credit: Didier Peillon, Scale Rotors)

Fairey Rotodyne, 1959, digembar-gemborkan sebagai "Airline dengan vertical take-off pertama di dunia" (proyeknya dihentikan 1962) dan merupakan airline pertama di dunia yang menggunakan helikopter: New York Airways, 1953

(Gambar via: source)

"Pada 8 Juli 1953, perusahaan New York Airways menjadi yang pertama kali melayani penumpang dengan menggunakan helikopter. Beroperasi seperti dengan gaya sebuah perusahaan bis, helikopter-helikopter ini terbang dari lokasi-lokasi seperti La Guardia Airport, New York International Airport, Neward Airport, West 30th Street di Manhattan, White Plains, dan Stamford sepanjang hari"


Helikopter Terbesar Sepanjang Masa dan Salah Satu Yang Paling Aneh


Selain capung raksasa seperti Sky Crane dan MI-10, lihat juga sosok pesawat ini yang sebenarnya mirip-mirip pesawat terbang biasa. Tapi ada rotor baling-baling utama, baling-baling ekor, juga bodi pesawat, dan monster yang dinamakan Mil V-12 ini memang lain daripada yang lain:





Memang monster ini punya baling-baling, tapi di V-12 baling-baling ini diletakkan di sisi samping bodinya yang besar. Aneh kan? Sampai saat ini helikopter inilah yang dianggap sebagai yang terbesar di dunia. Seberapa besar ? Lebarnya sama dengan Boeing 747, tapi tidak seperti 747 yang membutuhkan landasan panjgan, V-12 mampu take-off secara vertikal dan pada saat yang sama menarik beban seberat 55.000 pounds atau bahkan 80.000 pounds.


"Pada tanggal 6 Agustus 1969, Mi-12 telah mengangkut kargo seberat 44.205 kg pada ketinggian 2255 m, dan tercatat sebagai rekor dunia untuk kapasitas helikopter yang hingga kini belum terpecahkan."

Mi-26: Helikopter Terbesar di Dunia Yang Masih Beroperasi


(Gambar via: Marty North)

Jangan coba-coba mendekati monster yang satu ini ketika baling-balingnya berputar. Batu-batu berdiameter 12 inch saja bisa diterbangkan seperti daun. Kru-nya berjumlah 6 orang, NATO menyebutnya "Halo", mega helikopter ini mampu mengangkut 70 penumpang atau sebuah laboratorium di udara, atau sebuh dump-truck, dengan masih menyisakan ruang.

Saat dibandingkan dengan Chinook, Mi-26 jelas lebih besar. Lihat modelnya berikut ini:

(Gambar oleh: Henry Ludlam, Scale Rotors.)

Lihat chart detail dari mesin ini di sini. Mi-12 masih lebih besar dibanding dengan Mi-26, sayangnya Mi-12 sudah tidak terbang lagi.

Gambar via source

Mi-26 sedang mengangkut Mi-10 dengan tali:

(Gambar oleh: Avia Star.)

Di bawah ini rotor utama Mi-26 dan gearbox-nya:

(Gambar oleh: Avia Star.)

Mi-26 mengangkut MH-47e Chinook di Afganistan (gambar kiri), detail oleh Snopes di sini.



"Bulan November 2003, koalisi pimpinan Amerika menjalankan Opersi Mountain Resolve di provinsi Nuristan dan Kunar, Afganistan. Foto saat operasi di atas diambil oleh sersan Greg Heath dari US Army. Chinook mendarat untuk menjemput tawanan Afganistan yang ditangkap oleh US Mountain Division ke-10."



Informasi yang lain menyebutkan sebenarnya ada satu helikopter yang benar-benar berukuran terbesar di dunia, tapi sayangnya baru berupa konsep. Cek di sini. Namanya Hellier-Copter.