BismillahHirahmanirRahim... الحمد لله syukur kepada الله Everything happening with الله permission : #Sesungguhnya Aku berniat kerana الله:Tugasan geraktubuh badanKu Daku Niatkan Tasbih anggota tubuhku buat الله. Ku serahkan seluruh kehidupanku kebergantungan sepenuhnya kepada~Mu Ya الله.. Setiap Detik Hatiku menyebut Subhanallah سبحان الله Denyutan Nadiku dengan Alhamdulillah الحمد لله Degupan Jantongku bertasbih LA ILAHA ILLALLAH لا إله إلا الله Nafasku berzikir Allāhu akbar الله أكبر
18 October 2011
KESABARAN NABİ MUHAMMAD (SAW)
ADNAN OKTAR MENANGGAPI TUDUHAN TERHADAP NABI KITA, RASULULLAH MUHAMMAD SAW
.....:::::::::: Articles ::::::::::..... |
ADNAN OKTAR MENANGGAPI TUDUHAN TERHADAP NABI KITA, RASULULLAH MUHAMMAD SAW | ||
5 April 2010, Adiyaman Asu TV PEMBAWA ACARA: “Assalamu’alaikum. Seorang ateis dan pembawa acara wanita asal Suriah mengatakan hal-hal yang tidak benar mengenai Islam. Mohon Anda dapat menanggapi?” Dari Halit, seorang mahasiswa di Universitas Marmara. ADNAN OKTAR: ’Alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Ya, ada wanita seperti itu. Saya mencari informasi tentangnya dan menemukannya kemarin. Seorang wanita berpenampilan kurang nyaman yang telah lama melewati masa mudanya. Seorang wanita yang membenci dunia, dan yang memenuhi dirinya dengan amarah dan kebencian. Percayalah, jika wanita tersebut pribadi yang menyenangkan, jika ia seseorang yang menawan, jika ada rasa cinta dalam dirinya, maka ia tidak akan dipenuhi amarah seperti itu, dan ia tidak akan mengatakan hal-hal penuh kebencian semacam itu. Saya melihat ia benar-benar telah melampaui batas. Dan ada orang-orang yang bahkan bertepuk tangan dan menyemangatinya. Mereka semua pun telah diatur. Sayangnya, sebagian saudara evangelis kita, dengan kata lain teman evangelis mason kita, mendukung orang-orang seperti itu secara material dan spiritual. Mereka berkata,”Engkau memiliki bakat besar. Tampillah dan ucapkanlah hal-hal yang berlawanan dengan Islam dan Nabinya (saw).” Mereka berdalih,”Kami melawan keduanya juga, tapi ucapan kami tidak memiliki pengaruh apa-apa. Sebaliknya, engkau dianggap seorang Muslim, jadi jika engkau berteriak dan marah, engkau akan menarik perhatian lebih besar.” Mereka terkadang menampilkan orang-orang seperti itu, dengan tujuan mempengaruhi mereka yang imannya lemah atau belum berpendirian atau belum cukup mengkaji permasalahan. Setidaknya dalam pandangannya sendiri, ia menggunakan senjata paling ampuh yaitu seksualitas. Ia mencoba memerangi agama dan Islam menurut pendapatnya sendiri menggunakan sarana seksualitas. Itulah cara yang selalu digunakan sepanjang sejarah. Tuduhan seksual dilontarkan terhadap Nabi Isa (as), terhadap Nabi Yusuf (as), dan terhadap Maryam (as). Mereka memunculkan kesan bahwa Maryam (as) adalah wanita asusila. Mereka mencoba memberi kesan, na’udzubillah, bahwa Nabi Isa (as) adalah hasil hubungan terlarang. Tuduhan tidak benar serupa dilontarkan kepada Nabi-Nabi lain. Sebagaimana Anda tahu, mereka memenjarakan Nabi Yusuf (as) selama 7 tahun atas dakwaan pemerkosaan. Ia menghabiskan 7 tahun di penjara, meskipun ia tidak pernah melakukan hal semacam itu, hanya karena fitnah seorang wanita yang menuduhnya berusaha memerkosa dirinya. Itulah mengapa kita mencintai Nabi Yusuf (as) sedemikian besar, satu di antara alasannya adalah hal tersebut. Wanita ini menyerang dari sudut pandang yang benar-benar sama, ia membidik pernikahan Nabi kita (saw). Satu hal, di Arab, khususnya semenanjung Arab, usia hidup manusia tidaklah lebih dari 30-40 tahun di masa itu. Nabi kita (saw) hidup sangat lama, 63 tahun kala itu merupakan umur yang sangat panjang di wilayah itu. Orang-orang meninggal sangat muda. Khususnya karena di masa itu tidak ada antibiotik atau obat-obatan serupa, banyak orang mati di usia muda. Sebagai contoh, Nabi kita (saw) kehilangan semua anaknya semasa hidupnya sendiri. Ia juga kehilangan hampir semua istrinya, kebanyakan mereka semua meninggal. Wanita juga sangat cepat menjadi dewasa di sana, karena panasnya. Mereka berubah menjadi seperti gadis normal pada usia 9,10 atau 11 tahun. Nabi kita (saw) juga bertunangan dengan istrinya pada umur 9 tahun, yang sangat normal. Kemudian, ia menikah ketika istrinya sedikit lebih tua. Wanita itu memaparkan hal ini, dalam pandangannya sendiri, seakan-akan itu adalah senjata paling ampuh, dengan penuh semangat dan ketidakjujuran. Ia menekankan bahwa ada kekerasan dalam Islam. Sebaliknya, yang ada hanyalah perang mempertahankan diri dalam Islam. Tidak ada perang untuk menyerang lebih dulu, dan tidak ada peperangan tiba-tiba untuk penaklukan. Tidak ada pernyataan seperti ini, “Ayo, mari kita rebut negeri musuh kita atau rampas wilayah itu.” Bila seseorang menyerang Anda, maka Anda mempertahankan diri untuk menyelamatkan nyawa Anda. Dan itulah yang terjadi. Semua perang di masa Nabi kita (saw) merupakan pertahanan diri. Pada Perang Parit (Khandaq), sebagaimana diketahui dari namanya, mereka membuat parit kalau-kalau mereka diserang. Untuk apa mengelilingi diri sendiri dengan parit? Satu-satunya tujuan adalah untuk melindungi diri. Orang-orang di zaman itu, mereka yang menentang Nabi kita (saw), adalah psikopat jahiliah haus darah yang terlibat dalam pembunuhan. Dan tidak ada polisi di masa itu, tidak ada hakim, tidak ada jaksa, tidak ada pengadilan, tidak ada apa-apa. Mereka menggantung dan menyembelih sesuka hati. Apa yang Nabi (saw) lakukan? Saat itu terdapat gadis belia Muslimah yang murni, anak-anak, dan para ibu serta saudari mereka. Musuh mereka datang dan berkata, “Kita akan membunuh mereka semua. Kita akan memerkosa dan melecehkan mereka semua.” Dan mereka pun datang dan membunuh. Apa yang semestinya ia [Nabi (saw)] lakukan? Tentu saja ia melindungi mereka semua. Itu adalah sebuah kewajiban agama. Kemudian wanita itu bertanya, “Kenapa ia mempertahankan diri?” Pertanyaan macam apa ini? Bila seseorang menyerang wanita itu, tidakkah ia akan mempertahankan diri? Mari kita lihat apa yang akan ia lakukan jika diganggu oleh seorang psikopat? Tentu saja ia akan membela diri. Apa yang bisa lebih dibenarkan daripada itu? Setiap negara dan setiap orang akan mempertahankan diri terhadap serangan sebagai hak pembelaan diri. Karenanya, adalah tindakan yang sangat tidak terdidik dari wanita ini untuk mencoba menyerang Islam, Al-Qur’an maupun agama ini dengan tanpa pengetahuan, dengan memanfaatkan ketidaktahuan sebagian anggota masyarakat. May 13, 2010 |
KAUM NABI NUH
|
HAMAN DAN BANGUNAN MESIR KUNO
.....:::::::::: Articles ::::::::::..... |
HAMAN DAN BANGUNAN MESIR KUNO | ||||
Sep 15, 2008 |
POMPEII: MENGULANG SEJARAH KAUM LUTH
.....:::::::::: Articles ::::::::::..... |
POMPEII: MENGULANG SEJARAH KAUM LUTH | ||
Jun 14, 2007 |
KAUM LUTH
.....:::::::::: Articles ::::::::::..... |
KAUM LUTH | |
Salah satu adzab Allah paling dahsyat yang dikisahkan dalam Al-Quran adalah tentang pemusnahan kaum Nabi Luth. Mereka diadzab Allah karena melakukan praktek homoseksual. Menurut kitab Perjanjian Lama, kaum Nabi Luth ini tinggal di sebuah kota bernama Sodom. Sehingga karena itu praktek homoseksual saat ini kerap disebut juga sodomi. Penelitian arkeologis mendapatkan keterangan, kota Sodom semula berada di tepi Laut Mati (Danau Luth) yang terbentang memanjang di antara perbatasan Israel-Yordania. Dengan sebuah gempa vulkanis yang diikuti letusan lava, kota tersebut Allah runtuhkan, lalu jungkir-balik masuk ke dalam Laut Mati. Layaknya orang jungkir-balik atau terguling, kerap bagian kepala jatuh duluan, lalu diikuti badan dan kaki. Begitu pula kota Sodom, saat runtuh dan terjungkal, bagian atas kota itu duluan yang terjun ke dalam laut, sebagaimana Allah kisahkan dalam Al-Quran: Maka tatkala datang adzab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu (terjungkir-balik sehingga) yang di atas ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi. (Surat Huud ayat 82). Hasil penelitian ilmiah kontemporer menjelaskan, bencana itu dapat terjadi karena daerah Lembah Siddim, yang di dalamnya terdapat kota Sodom dan Gomorah, merupakan daerah patahan atau titik bertemunya dua lempengan kerak bumi yang bergerak berlawanan arah. Patahan itu berawal dari tepi Gunung Taurus, memanjang ke pantai selatan Laut Mati dan berlanjut melewati Gurun Arabia ke Teluk Aqaba dan terus melintasi Laut Merah, hingga berakhir di Afrika. Biasanya, bila dua lempengan kerak bumi ini bergeser di daerah patahan maka akan menimbulkan gempa bumi dahsyat yang diikuti dengan tsunami (gelombang laut yang sangat besar) yang menyapu kawasan pesisir pantai. Juga biasa diikuti dengan letusan lava/lahar panas dari perut bumi. Hal seperti itu pula yang terjadi pada kota Sodom, sebagaimana diungkap peneliti Jerman, Werner Keller, “Bersama dengan dasar dari retakan yang sangat lebar ini, yang persis melewatai daerah ini, Lembah Siddim, termasuk Sodom dan Gomorrah, dalam satu hari terjerumus ke kedalaman (Laut Mati). Kehancuran mereka terjadi melalui sebuah peristiwa gempa bumi dahsyat yang mungkin disertai dengan letusan petir, keluarnya gas alam serta lautan api. Pergeseran patahan membangkitkan tenaga vulkanik (berupa gempa) yang telah lama tertidur sepanjang patahan.” Dengan keterangan ilmiah tersebut dapat direkonstruksi kembali bagaimana adzab Allah itu menimpa ummat Nabi Luth yang ingkar kepada-Nya. Bencana itu didahului dengan sebuah gempa yang menyebabkan tanah menjadi merekah. Dari rekahan itu muncul semburan lahar panas yang menghujani penduduk kota Sodom. Di bawah pesisir Laut Mati juga terdapat sejumlah besar timbunan kantung-kantung gas metana mudah terbakar. Kemungkinan besar, letusan lava serta semburan gas metana itulah yang Allah maksudkan dalam Al-Quran dengan hujan batu dari tanah yang terbakar. Bencana itu diakhiri dengan terjunnya kota Sodom bersama penduduknya ke dalam Laut Mati. Serangkaian percobaan ilmiah di Universitas Cambridge membenarkan teori ini. Para ilmuwan membangun tiruan tempat berdiamnya kaum Luth di laboratorium, lalu mengguncangnya dengan gempa buatan. Sesuai perkiraan, dataran ini terbenam dan miniatur rumah tergelincir masuk lalu terbenam di dalamnya. Penemuan arkeologis dan percobaan ilmiah ini mengungkap satu kenyataan penting, bahwa kaum Luth yang disebutkan Al-Quran memang pernah hidup di masa lalu, kemudian mereka punah diazab Allah akibat kebejatan moral mereka. Semua bukti terjadinya bencana itu kini telah terungkap dan sesuai benar dengan pemaparan Al Qur’an Jun 14, 2007 |