Yazid Arraqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibril datang kepada
Nabi saw pada waktu yang ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah
mukanya, maka ditanya oleh nabi s.a.w.: “Mengapa aku melihat kau berubah
muka?”
Jawabnya: “Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh
supaya dibesarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang
mengetahui bahawa neraka Jahannam itu benar, dan siksa kubur itu benar,
dan siksa Allah itu benar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman
dari padanya.”
Lalu nabi s.a.w. bersabda: “Ya Jibril, jelaskan padaku sifat Jahannam.”
Jawabnya: “Ya. Ketika Allah menjadikan Jahannam, maka dinyalakan
selama seribu tahun, sehingga merah, kemudian diteruskan seribu tahun
sehingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam
gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya. Demi Allah yg mengutus
engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum niscaya akan
dapat membakar penduduk dunia semuanya kerana panasnya.
Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka
itu digantung di antara langit dan bumi niscaya akan mati penduduk bumi
kerana panas dan bahangnya. Demi Allah yang mengutus engkau dengan hak,
andaikan satu pergelangan dari rantai yang disebut dalam Al-Qur’an itu
diletakkan di atas bukit, niscaya akan cair sampai ke bawah bumi yg ke
tujuh.
Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan seorang di hujung
barat tersiksa, niscaya akan terbakar orang-orang yang di hujung timur
kerana sangat panasnya, Jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi,
dan minumannya air panas bercampur nanah, dan pakaiannya
potongan-potongan api. Api neraka itu ada tujuh pintu, tiap-tiap pintu
ada bahagiannya yang tertentu dari orang lelaki dan perempuan.”
Nabi s.a.w. bertanya: “Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah kami?”
Jawabnya: “Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya di bawah dari
lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan 70,000 tahun, tiap pintu
lebih panas dari yang lain 70 kali ganda.” (nota kefahaman: iaitu yang
lebih bawah lebih panas)
Tanya Rasulullah s.a.w.: “Siapakah penduduk masing-masing pintu?”
Jawab Jibril:
“Pintu yang terbawah untuk orang-orang munafik, dan orang-orang yang
kafir setelah diturunkan hidangan mukjizat nabi Isa a.s. serta keluarga
Fir’aun, namanya Al-Hawiyah.
Pintu kedua tempat orang-orang musyrikin bernama Jahim,
Pintu ketiga tempat orang shobi’in bernama Saqar.
Pintu ke empat tempat Iblis dan pengikutnya dari kaum majusi bernama Ladha,
Pintu kelima orang yahudi bernama Huthomah.
Pintu ke enam tempat orang nashara bernama Sa’eir.”
Kemudian Jibril diam, segan pada Rasulullah s.a.w. sehingga ditanya: “Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ke tujuh?”
Jawabnya: “Di dalamnya orang-orang yang berdosa besar dari ummatmu yang sampai mati belum sempat bertaubat.”
Maka nabi s.a.w. jatuh pengsan ketika mendengar keterangan itu,
sehingga Jibril meletakkan kepala nabi s.a.w. di pangkuannya sehingga
sedar kembali dan sesudah sedar nabi saw bersabda: “Ya Jibril, sungguh
besar kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari ummat ku
yang akan masuk ke dalam neraka?”
Jawabnya: “Ya, iaitu orang yg berdosa besar dari ummatmu.”
Kemudian nabi s.a.w. menangis, Jibril juga menangis, kemudian nabi
s.a.w. masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyang
kemudian kembali dan tidak berbicara dengan orang dan bila sembahyang
selalu menangis dan minta kepada Allah.
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Albaraa’ bin Aazib
r.a. berkata: “Kami bersama Nabi Muhammad s.a.w keluar menghantar
jenazah seorang sahabat Anshar, maka ketika sampai kekubur dan belum
dimasukkan dalam lahad, Nabi Muhammad s.a.w duduk dan kami duduk
disekitarnya diam menundukkan kepala bagaikan ada burung diatas kepala
kami, sedang Nabi Muhammad s.a.w mengorek-ngorek dengan dahan yang ada
ditangannya, kemudian ia mengangkat kepala sambil bersabda:
“Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksaan kubur.”. Nabi Muhammad
s.a.w mengulangi sebanyak 3 kali.” Lalu Nabi Muhammad s.a.w bersabda:
“Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggal dunia dan
menghadapi akhirat (akan mati), turun padanya malaikat yang putih-putih
wajahnya bagaikan matahari, membawa kafan dari syurga, maka duduk
didepannya sejauh pandangan mata mengelilinginya, kemudian datang
malaikulmaut dan duduk didekat kepalanya dan memanggil: “Wahai roh yang
tenang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah dan ridhaNya.”
Nabi Muhammad s.a.w bersabda lagi: “Maka keluarlah rohnya mengalir
bagaikan titisan dari mulut kendi tempat air, maka langsung diterima dan
langsung dimasukkan dalam kafan dan dibawa keluar semerbak harum
bagaikan kasturi yang terharum diatasbumi, lalu dibawa naik, maka tidak
melalui rombongan malaikat melainkan ditanya: “Roh siapakah yang harum
ini?” Dijawab: “Roh fulan bin fulan sehingga sampai kelangit, dan disana
dibukakan pintu langit dan disambut oleh penduduknya dan pada tiap-tiap
langit dihantar oleh Malaikat Muqarrbun, dibawa naik kelangit yang atas
hingga sampai kelangit ketujuh, maka Allah berfirman: “Catatlah
suratnya di illiyyin. Kemudian dikembalikan ia kebumi, sebab daripadanya
Kami jadikan, dan didalamnya Aku kembalikan dan daripadanya pula akan
Aku keluarkan pada saatnya.” Maka kembalilah roh kejasad dalam kubur,
kemudian datang kepadanya dua Malaikat untuk bertanya: “Siapa Tuhanmu?”
Maka dijawab: Allah Tuhanku. Lalu ditanya: “Apakah agamamu?” Maka
dijawab: “Agamaku Islam” Ditanya lagi: “Bagaimana pendapatmu terhadap
orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?” Dijawab: “Dia utusan Allah”.
Lalu ditanya: “Bagaimanakah kamu mengetahui itu?” Maka dijawab: “Saya
membaca kitab Allah lalu percaya dan membenarkannya” Maka terdengar
suara: “Benar hambaku, maka berikan padanya hamparan dari syurga serta
pakaian syurga dan bukakan untuknya pintu yang menuju kesyurga, supaya
ia mendapat bau syurga dan hawa syurga, lalu luaskan kuburnya sepanjang
pandangan mata.” Kemudian datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya
dan harum baunya sambil berkata: “Terimalah khabar gembira, ini saat
yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” Lalu bertanya: “Siapakah kau?”
Jawabnya: “Saya amalmu yang baik.” Lalu ia berkata: Ya Tuhan, segerakan
hari kiamat supaya segera saya bertemu dengan keluargaku dan
kawan-kawanku.”
Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Adapun hamba yang kafir, jika akan
meninggal dunia dan menghadapi akihirat, maka turun kepadanya Malaikat
dari langit yang hitam mukanya dengan pakaian hitam, lalu duduk
dimukanya sepanjang pandangan mata, kemudian datang Malaikulmaut dan
duduk disamping kepalanya lalu berkata: “Hai roh yang jahat, keluarlah
menuju murka Allah.” Maka tersebar disemua anggota badannya, maka
dicabut rohnya bagaikan mencabut besi dari bulu yang basah, maka
terputus semua urat dan ototnya, lalu diterima akan dimasukkan dalam
kain hitam, dan dibawa dengan bau yang sangat busuk bagaikan bangkai,
dan dibawa naik, maka tidak melalui malaikat melainkan ditanya: “Roh
siapakah yang jahat dan busuk itu?” Dijawab: “Roh fulan bin fulan.”
dengan sebutan yang amat jelek sehingga sampai dilangit dunia, maka
minta dibuka, tetapi tidak dibuka untuknya. Kemudian Nabi Muhammad s.a.w
membaca ayat: “Laa tufattahu lahum abwabus samaa’i, wala yad khuluunal
jannata hatta yalijal jamalu fisamil khiyaath.” (Yang Bermaksud) “Tidak
dibukakan bagi mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk
syurga sehingga unta dapat masuk dalam lubang jarum.”
Kemudian diperintahkan: “Tulislah orang itu dalam sijjin.” Kemudian
dilemparkan rohnya itu bagitu sahaja sebagaimana ayat “Waman yusyrik
billahi fakaan nama khorro minassama’i fatakh thofuhuth thairu au tahwi
bihirrihu fimakaanin sahiiq.” (Yang bermaksud) “Dan siapa
mempersekutukan Allah, maka bagaikan jatuh dari langit lalu disambar
helang atau dilemparkan oleh angin kedalam jurang yang curam.”
Kemudian dikembalikan roh itu kedalam jasad didlam kubur, lalu
didatangi oleh dua Malaikat yang mendudukkannya lalu bertanya: “”Siapa
Tuhanmu?” Maka dijawab: “Saya tidak tahu”. Lalu ditanya: “Apakah
agamamu?” Maka dijawab: “Saya tidak tahu” Ditanya lagi: “Bagaimana
pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?” Dijawab:
“Saya tidak tahu”. Lalu ditanya: “Bagaimanakah kamu mengetahui itu?”
Maka dijawab: “Saya tidak tahu” Maka terdengar suara seruan dari langit:
“Dusta hambaku, hamparkan untuknya dari neraka dan bukakan baginya
pintu neraka, maka terasa olehnya panas hawa neraka, dan disempitkan
kuburnya sehingga terhimpit dan rosak tulang-tulang rusuknya, kemudian
datang kepadanya seorang yang buruk wajahnya dan busuk baunya sambil
berkata: “Sambutlah hari yang sangat jelek bagimu, inilah saat yang
telah diperingatkan oleh Allah kepadamu.” Lalu ia bertanya: “Siapakah
kau?” Jawabnya: “Aku amalmu yang jelek.” Lalu ia berkata: “Ya tuhan,
jangan percepatkan kiamat, ya Tuhan jangan percepatkan kiamat.”
Abul-Laits dengan sanadnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.
berkata: “Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Seorang mukmin jika
sakaratulmaut didatangi oleh Malaikat dengan membawa sutera yang berisi
masik (kasturi) dan tangkai-tangkai bunga, lalu dicabut rohnya bagaikan
mengambil rambut didalam adunan sambil dipanggil: “Ya ayyatuhannafsul
muth ma’innatur ji’i ila robbiki rodhiyatan mardhiyah.” (Yang bermaksud)
“Hai roh yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan perasaan rela
dan diridhoi. Kembalilah dengan rahmat dan keridhoan Allah.” Maka jika
telah keluar rohnya langsung ditaruh diatas misik dan bunga-bunga itu
lalu dilipat dengan sutera dan dibawa keilliyyin. Adapun orang kafir
jika sakaratulmaut didatangi oelh Malaikat yang membawa kain bulu yang
didalamnya ada api, maka dicabut rohnya dengan kekerasan sambil
dikatakan kepadanya: “Hai roh yang jahat keluarlah menuju murka Tuhammu
ketempat yang rendah hina dan siksaNya, maka bila telah keluar rohnya
itu, diletakkan diatas api dan bersuara seperti sesuatu yang mendidih
kemudian dilipat dan dibawa kesijjin.”
Alfaqih Abu Ja’far meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin
Umar r.a. berkata: “Seorang mukmin jika diletakkan dikubur maka
diperluaskan kuburnya itu hingga 70 hasta dan ditaburkan padanya
bunga-bunga dan dihamparkan sutera, dan bila ia hafal sedikit dari
al-quran sukup untuk penerangannya jika tidak maka Allah s.w.t.
memberikan kepadanya nur cahaya penerangan yang menyerupai penerangan
matahari, dan didalam kubur bagaikan pengantin baru, jika tidur maka
tidak ada yang berani membangunkan kecuali kekasihnya sendiri, maka ia
bangun dari tidur itu bagaikan masih kurang masa tidurnya dan belum
puas. Adapun orang kafir maka akan dipersempit kuburnya sehingga
menghancurkan tulang rusuknya dan masuk kedalam perutnya lalu dikirimkan
kepadanya ular segemuk leher unta, maka makan dagingnya sehingga habis
dan sisa tulang semata-mata, lalu dikirim kepadanya Malaikat yang akan
menyiksa iaitu yang buta tuli dan bisu dengan membawa puntung dari besi
yang langsung dipukulkannya, sedang Malaikat itu tidak mendengar suara
jeritannya dan tidak melihat keadaannya supaya tidak dikasihaninya,
selain itu lalu dihidangkan siksa neraka itu tiap pagi dan petang.”
Abu-Laits berkata: “Siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur maka harus menlazimi empat dan meninggalkan empat iaitu:
* Menjaga sembahyang lima waktu
* Banyak bersedekah
* Banyak membaca al-quran
* Memperbanyak bertasbih (membaca: Subhanallah walhamdulillah
wal’aa ilaha illallah wallahu akbar, walahaula wala quwata illa billah)
Semua yang empat ini dapat menerangi kubur dan meluaskannya.
Adapun empat yang harus ditinggalkan ialah:
* Dusta
* Kianat
* Adu-adu
* Menjaga kencing, sebab Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda:
“Bersih-bersihlah kamu daripada kencing, sebab umumnya siksa kubur itu
kerana kencing. (Yakni hendaklah dicuci kemaluan sebersih-bersihnya.)
Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Innallahha ta’ala kariha lakum arba’a:
Al’abatsu fishsholaati, wallagh wu filqira’ati, warrafatsu fisshiyami,
wadhdhahiku indal maqaabiri. (Yang bermaksud) Sesungguhnya Allah tidak
suka padamu empat, main-main dalam sembahyang dan lahgu (tidak hirau),
dalam bacaan quran dan berkata keji waktu puasa dan tertawa didalam
kubur.”
Muhammad bin Assammaak ketika melihat kubur berkata: “Kamu jangan
tertipu kerana tenangnya dan diamnya kubur-kubur ini, maka alangkah
banyaknya orang yang sudah bingung didalamnya, dan jangan tertipu kerana
ratanya kubur ini, maka alangkah jauh berbeza antara yang satu pada
yang lain didalamnya. Maka seharusnya orang yang berakal memperbanyak
ingat pada kubur sebelum masuk kedalamnya.”
Sufyan Atstsauri berkata: “Siapa yang sering (banyak) memperingati
kubur, maka akan mendapatkannya kebun dari kebun-kebun syurga, dan siapa
yang melupakannya maka akan mendapatkannya jurang dari jurang-jurang
api neraka.”
Ali bin Abi Thalib r.a. berkata dalam khutbahnya: “Hai hamba Allah,
berhati-hatilah kamu dari maut yang tidak dapat dihindari, jika kamu
berada ditempat, ia datang mengambil kamu, dan bila kamu lari pasti akan
terpegang juga, maut terikat selalu diubun-ubunmu, maka carilah jalan
selamat, carilah jalan selamat dan segera-segera, sebab dibelakangmu ada
yang mengejar kamu yaitu kubur, ingatlah bahawa kubur itu adakalanya
kebun dari kebun-kebun syurga atau jurang dari jurang-jurang neraka dan
kubur itu tiap-tiap hari berkata-kata: Akulah rumah yang gelap, akulah
tempat sendirian, akulah rumah ulat-ulat.”
Ingatlah sesudah itu ada hari (saat) yang lebih ngeri, hari dimana
anak kecil segera beruban dan orang tua bagaikan orang mabuk, bahkan ibu
yang meneteki lupa terhadap bayinya dan wanita yang bunting
menggugurkan kandungannya dan kau akan melihat orang-orang bagaikan
orang mabuk tetapi tidak mabuk khamar, hanya siksa Allah s.w.t. yang
sangat ngeri dan dahsyat.
Ingatlah bahawa sesudah itu ada api neraka yang sangat panas dan
suram dalam, perhiasannya besi dan sirnya darah bercampur nanah, tidak
ada rahmat Allah s.w.t. disana. Maka kaum muslimin yang menangis. lalu
ia berkata: “Dan disamping itu ada syurga yang luasnya selebar langit
dan bumi, tersedia untuk orang-orang yang takwa. Semoga Allah s.w.t.
melindungi kami dari siksa yang pedih dan menempatkan kami dalam
darunna’iem (Syurga yang serba kenikmatan).
Usaid bin Abdirrahman berkata: “Saya telah mendapat keterangan
bahawa seorang mukmin jika mati dan diangkat, ia berkata: “Segerakan
aku.”, dan bila telah dimasukkan dalam lahad (kubur), bumi berkata
kepadanya: “Aku kasih padamu ketika diatas punggungku, dan kini lebih
sayang kepadamu.” Dan bila orang kafir mati lalu diangkat mayatnya, ia
berkata: “Kembalikan aku.” dan bila diletakkan didalam lahadnya, bumi
berkata: “Aku sangat benci kepadamu ketika kau diatas punggungku, dan
kini aku lebih benci lagi kepadamu.”
Usman bin Affan r.a. ketika berhenti diatas kubur, ia menangis,
maka ditegur: “Engkau jika menyebut syurga dan neraka tidak menangis,
tetapi kau menangis kerana kubur?” Jawabnya: “Nabi Muhammad s.a.w pernah
bersabda: “Alqabru awwalu manazilil akhirah, fa in naja minhu fama
ba’dahu aisaru minhu, wa in lam yanju minhu fama ba’dahu asyaddu minhu.”
(Yang bermaksud)”Kubur itu pertama tempat yang menuju akhirat, maka
bila selamat dalam kubur, maka yang dibelakangnya lebih ringan, dan jika
tidak selamat dalam kubur maka yang dibelakangnya lebih berat
daripadanya.”
Abdul-Hamid bin Mahmud Almughuli berkata: “Ketika aku duduk bersama
Ibn Abbas r.a., tiba-tiba datang kepadanya beberapa orang dan berkata:
“Kami rombongan haji dan bersama kami ini ada seorang yang ketika sampai
didaerah Dzatishshahifah, tiba-tiba ia mati, maka kami siapkan segala
keperluannya, dan ketika menggali kubur untuknya, tiba-tiba ada ular
sebesar lahad, maka kami tinggalkan dan menggali lain tempat juga ada
ular, maka kami biarkan dan kami menggali lain tempat juga kami dapatkan
ular, maka kami biarkan dan kini kami bertanya kepadamu, bagaimanakah
harus kami perbuat tehadap mayat itu?” Jawab Ibn Abbas r.a.: “Itu dari
amal perbuatannya sendiri, lebih baik kamu kubur sajan demi Allah
andaikan kamu galikan bumi ini semua niscaya akan kamu dapat ular
didalamnya.” Maka mereka kembali dan menguburkan mayat itu didalam salah
satu kubur yang sudah digali itu dan ketika mereka kembali kedaerahnya
mereka pergi kekeluarganya untuk mengembalikan barang-barangnya sambil
bertanya kepada isterinya apakah amal perbuatan yang dilakukan oelh
suaminya? Jawab isterinya: “Dia biasa menjual gandum dalam karung, lalu
dia mengambil sekadar untuk makanannya sehari, dan menaruh
tangkai-tangkai gandum itu kedalam karung seberat apa yang diambilnya
itu.”
Abul-Laits berkata: “Berita ini menunjukkan bahawa kianat itu salah
satu sebab siksaan kubur dan apa yang mereka lihat itu sebagai
peringatan jangan sampai kianat.”
Ada keterangan bahawa bumi ini tiap hari berseru sampai lima kali dengan berkata:
* Hai anak Adam, anda berjalan diatas punggungku dan kembalimu didalam perutku.
* Hai anak Adam, anda makan berbagai macam diatas punggungku dan anda akan dimakan ulat didalam
perutku.
* Hai anak Adam, anda tertawa diatas punggungku, dan akan menangis didalam perutku.
* Hai anak Adam, anda bergembira diatas punggungku dan akan berduka didalam perutku.
* Hai anak Adam, anda berbuat dosa diatas punggungku, maka akan tersiksa didalam perutku.
Amr bin Dinar berkata: “Ada seorang penduduk kota Madinah yang
mempunyai saudara perempuan dihujung kota, maka sakitlah saudaranya itu
kemudian mati, maka setelah diselesaikan persiapannya dibawa kekubur,
kemudian setelah selesai menguburkan dan kembali pulang kerumah, ia
teringat pada kantongan yang dibawa dan tertinggal dalam kubur, maka ia
minta bantuan orang untuk menggali kubur itu kembali, dan sesudah digali
kubur itu maka bertemulah dia akan kantongannya itu, ia berkata kepada
orang yang membantunya itu: “Tolong aku ketepi sebentar sebab aku ingin
mengetahui bagaimana keadaan saudaraku ini.” Maka dibuka sedikit
lahadnya, tiba-tiba dilihatnya kubur itu menyala api, maka segera ia
meratakan kubur itu dan kembali kepada ibunya lalu bertanya:
“Bagaimanakah kelakuan saudaraku dahulu itu?” Ibunya berkata: “Mengapa
kau menanyakan kelakuan saudaramu, padahal ia telah mati?” Anaknya tetap
meminta supaya diberitahu tentang amal perbuatan saudaranya itu, lalu
diberitahu bahawa saudaranya itu biasanya mengakhirkan sembahyang dari
waktunya, juga cuai dalam kesucian dan diwaktu malam sering mengintai
rumah-rumah tetangga untuk mendengar perbualan mereka lalu disampaikan
kepada orang lain sehingga mengadu domba antara mereka, dan itulah
sebabnya siksa kubur. Kerana itu siapa yang ingin selamat dari siksaan
kubur haruslah menjauhkan diri dari sifat namimah (adu domba diantara
tetangga dan orang lain) supaya selamat dari siksaan kubur dan mudah
baginya menjawab pertanyaan Malaikat Munkar Nakier.
Alabarra’ bin Aazib r.a. berkata: “Nabi Muhammad s.a.w bersabda:
“Seorang mukmin jika ditanya dalam kubur, maka ia langsung membaca
Asyhadu an laa ilaha illallah wa anna Muhammad abduhu warasuluhu, maka
itulah yang tersebut dalam firman Allah: Yutsabbitullahul ladzina aamanu
bil qaulits tsabiti filhayatiddun ya wafil akhirah (Allah menetapkan
orang-orang yang beriman dengan khalimah yang teguh dimana hidup didunia
dan diakhirat (yakni khalimah laa ilaha illallah, Muhammad
Rasullullah).
Dan ketetapan itu terjadi dalam tiga masa iaitu:
* Ketika melihat Malakulmaut
* Ketika menghadapi pertanyaan Mungkar Nakier
* Ketika menghadapi hisab dihari kiamat Dan ketetapan ketika melihat Malaikulmaut dalam tiga hal iaitu:
* Terpelihara dari kekafiran, dan mendapat taufiq dan istiqamah dalam tauhid sehingga keluar rohnya dalam Islam
* Diberi selamat oleh Malaikat bahawa ia mendapat rahmat
* Melihat tempatnya disyurga sehingga kubur menjadi salah satu
kebun syurga. Adapun ketetapan ketika hisab juga dalam tiga perkara
iaitu:
* Allah s.wt. memberinya ilham sehingga dapat menjawab segala pertanyaan dengan benar
* Mudah dan ringan hisabnya
* Diampunkan segala dosanya Ada juga yang mengatakan bahawa ketetapan itu dalam empat masa iaitu:
* Ketika mati
* Didalam kubur sehingga dapat menjawab pertanyaan tanpa gentar atau takut
* Ketika hisab
* Ketika berjalan diatas sirat sehingga berjalan bagaikan kecepatan kilat
Jika ditanya tentang soal kubur bagaimanakah bentuknya, maka ulama
telah membicarakannya dalam berbagai pendapat. Sebahagiannya berkata
pertanyaan itu hanya kepada roh tanpa jasad dan disaat itu roh masuk
kedalam jasad hanya sampai didada. Ada pendapat berkata bahawa rohnyanya
diantara jasad dan kafan dan sebaiknya seorang mempercayai adanya
pertanyaan dalam kubur tanpa menanyakan dan sibuk dengan caranya. Dan
kita sendiri akan mengetahui bila sampai disana, maka bila ada orang
menolak adanya soal Mungkar Nakier dalam kubur, maka penolakannya dari
dua jalan iaitu:
* Mereka berkata: “Ia tidak mungkin menurut perkiraan akal, sebab menyalahi kebiasaan tabiat alam.”
* atau mereka berkata: “Tidak ada dalil yang menguatkan.”
Pendapat pertama bahawa ia tidak mungkin dalam akal kerana menyalahi
kebiasaa tabiat alam. Pendapat ini bererti menidakkan kenabian dan
mukjizat, sebab para Nabi itu semuanya dari manusia biasa dan tabiatnya
mereka sama, tetapi mereka telah dapat bertemu dengan Malaikat dan
menerima wahyu, bahkan laut telah terbelah untuk Nabi Musa a.s.,
demikian pula tongkatnya menjadi ular, semua kejadian itu menyalahi
tabiat alam, maka orang yang menolak semua itu bererti keluar dari
Islam. Jika ia berkata: “Tidak ada dalil.”, maka hadis-hadis yang
diterangkan sudah cukup untuk menjadi alasan bagi orang yang akan mahu
terima.
Firman Allah s.w.t. yang berbunyi: “Wa man a’rodho an dzikri fa
inna lahu ma’i syatan dhanka wanah syuruhu yaumal qiyaamati a’ma. (Yang
bermaksud) “Dan siapa yang mengabaikan peringatanKu (ajaranKu) maka ia
akan merasakan kehidupan yang sukar (kehidupan sukar ini ketika
menghadapi pertanyaan dalam kubur).”
Demikian pula ayat: “Yu tsabbitulladzina aamanu bil qoulaits
tsabiti filhayatiddunia wafil akhirati. (Yang bermaksud) “Allah akan
menetapkan hati orang-orang mukmin dengan khalimah yang teguh didunia
dan diakhirat.”
Abu-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Saad bin Almusayyab
dari Umar r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Jika seorang
mukmin telah masuk kedalam kubur, maka didatangi oleh dua Malaikat yang
menguji dalam kubur, lalu mendudukkannya dan menanyainya, sedang ia
mendengar suara derap sandal sepatu mereka ketika kembali, lalu ditanya
oleh kedua Malaikat itu: Siapa Tuhammu, dan apakah agamamu, dan siapa
Nabimu, lalu dijawab: Allah tuhanku, dan agamaku Islam dan Nabiku Nabi
Muhammad s.a.w. Lalu Malaikat itu berkata: Allah yang menetapkan kau
dalam khalimah itu, tidurlah dengan tenang hati. Itulah ertinya Allah
menetapkan mereka dalam khalimah hak. Adapun orang kafir zalim maka
Allah menyesatkan mereka dengan tidak memberi petunjuk taufiq pada
mereka, sehingga ketika ditanya oleh Malaikat: Siapa Tuhanmu, apa
agamamu dan siapa Nabimu, maka jawab orang kafir atau munafiq: Tidak
tahu. Maka oleh Malaikat dikatakan: Tidak tahu, maka langsung dipukul
sehingga jeritan suaranya terdengar semua yang dialam kecuali manusia
dan jin. (Dan andaikan didengar oleh manusia pasti pingsan)
Abu Hazim dari Ibn Umar r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda
kepada Umar r.a : “Bagaimanakah kau hai Umar jika didatangi oleh kedua
Malikat yang akan mengujimu didalam kubur iaitu Mungkar Nakier hitam
keduanya kebiru-biruan siung keduanya mengguriskan bumi, sedang rambut
keudanya sampai ketanah dan suara keduanya bagaikan petir yang dahsyat,
dan matanya bagaikan kilat yang menyambar?” Umar bertanya: “Ya
Rasullullah, apakah ketika itu aku cukup sedar sebagaimana keadaanku
sekarang ini?” Nabi Muhammad s.a.w menjawab: “Ya.” Umar berkata: “jika
sedemikian maka saya selesaikan keduanya dengan izin Allah s.w.t.. Nabi
Muhammad s.a.w bersabda: “sesungguhnya Umar seorang yang mendapat
taufiq.”
Abul-Laits berkata: “saya telah diberitahu oleh Abul-Qasim bin
Abdurrahman bin Muhammad Asysyabadzi dengan sanadnya dari Abu Hurairah
r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Tiada seorang yang mati
melainkan ia mendengkur yang didengari oleh semua binatang kecuali
manusia, dan andaikata ia mendengar pasti pingsan, dan bila dihantar
kekubur, maka jika solih (baik) berkata: “Segerakanlah aku, andaikan
kamu mengetahui apa yang didepanku daripada kebaikan, nescaya kamu akan
menyegerakan aku. Dan bila ia tidak baik maka berkata: “Jangan keburu,
andaikata kamu mengtahui apa yang didepan aku daripada bahaya, nescaya
kamu tidak akan keburu. Kemudian jika telah ditanam dalam kubur,
didatangi oleh dua Malaikat yang hitam kebiru-biruan datang dari arah
kepalanya, maka ditolak oleh sembahyangnya: Tidak boleh datang dari
arahku sebab adakalanya ia semalaman tidak tidur kerana takut dari saat
yang seperti ini, lalu datang dari bawah kakinya, maka ditolak oleh
baktinya pada kedua orang tuanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia
biasa berjalan tegak kerana ia takut dari saat seperti ini, lalu datang
dari arah kanannya, maka ditolak oleh sedekahnya: Tidak boleh datang
dari arahku, kerana ia pernah sedekah kerana ia takut dari saat seperti
ini, lalu ia datang dari kirinya maka ditolak oleh puasanya: Jangan
datang dari arahku, kerana ia biasa lapar dan haus kerana takut saat
seperti ini, lalu ia dibangunkan bagaikan dibangunkan dari tidur, lalu
ia bertanya: Bagaimana pendapatmu tentang orang yang membawa ajaran
kepadamu itu? Ia tanya: Siapakah itu? Dijawab: Muhammad s.a.w? Maka
dijawab: Saya bersaksikan bahawa ia utusan Allah. Lalu berkata kedua
Malaikat: Engkau hidup sebagai seorang mukmin, dan mati juga mukmin.
Lalu diluaskan kuburnya, dan dibukakan baginya segala kehormatan yang
dikurniakan Allah kepadanya. Semoga Allah memberi kita taufiq dan
dipelihara serta dihindarkan dari hawa nafsu yang menyesatkan, dan
menyelamatkan kami dari siksa kubur kerana Nabi Muhammad s.a.w juga
berlindung kepada Allah dari siksa kubur.”
A’isyah r.a. berkata: “Saya dahulunya tidak mengetahui adanya siksa
kubur sehingga datang kepadaku seorang wanita Yyahudi, minta-minta dan
sesudah saya beri ia berkata: “Semoga Allah melindungi kamu dari siksa
kubur. Maka saya kira keterangannya itu termasuk tipuan kaum Yahudi,
lalu saya ceritakan kepada Nabi Muhammad s.a.w maka Nabi Muhammad s.a.w
memberitahu kepadaku bahawa siksa kubur itu hak benar, maka seharusnya
seorang muslim berlindung kepada Allah s.w.t. dari siksa kubur, dan
bersiap sedia untuk menghadapi kubur dengan amal yang soleh, sebab
selama ia masih hidup maka Allah s.w.t. telah memudahkan baginya segala
amal soleh. Sebaliknya bila ia telah masuk kedalam kubur, maka ia akan
ingin kalau dapat diizinkan, sehingga ia sangat menyesal semata-mata,
kerana itu seorang yang berakal harus berfikir dalam hal orang-orang
yang telah mati, kerana orang-orang yang telah mati itu, mereka sangat
ingin kalau dapat akan sembahyang dua rakaat, berzikir dengan tasbih,
tahmid dan tahlil, sebagaimana ketika didunia, tetapi tidak diizinkan,
lalu mereka hairan pada orang-orang yang masih hidup
menghambur-hamburkan waktu dalam permainan dan kelalaian semata-mata.
Saudaraku jagalah dan siap-siapkan harimu, sebab ia sebagai pokok
kekayaanmu, maka mudah bagimu mendapatkan atau mencari untung laba,
sebab kini dagangan akhirat agak sepi dan tidak laku, kerana itu
rajin-rajinlah kau mengumpulkan sebanyak mungkin daripadanya, sebab akan
tiba masa dagangan itu sangat berharga sebab pada saat itu ia berharga,
maka kau tidak akan dapat mencari atau mencapainya. Kami mohon semoga
Allah s.w.t. memberi taufiq untuk bersiap-siap menghadapi saat keperluan
dan jangan sampai menjadikan kami dari golongan yang menyesal sehingga
ingin kembali kedunia tetapi tidak diizinkan, juga semoga Allah s.w.t.
memudahkan atas kami sakaratulmaut, dan kesukaran kubur, demikian pula
pada semua kaum muslimin dan muslimat.
Aamin ya Robbal aalamin. Engkau arhamurrahimin,
wahasbunallahu wani’mal wakiel, walahaula wala quwwata illa billahil
aliyil adhiem.”
Terdapat seorang pemuda yang kerjanya adalah menggali kubur dan mencuri
kain kafan untuk dijual. Pada suatu hari, pemuda tersebut berjumpa
dengan seorang alim/ahli ibadah untuk menyatakan kekesalannya dan
keinginan untuk bertaubat kepada Allah s.w.t.
Dia berkata, “Sepanjang aku menggali kubur untuk mencuri kain kafan,
aku telah melihat 7 perkara ganjil yang menimpa mayat-mayat tersebut.
Lantaran aku merasa sangat insaf atas perbuatanku yang sangat keji itu
dan ingin sekali bertaubat.” Yang pertama, aku lihat mayat yang pada
siang harinya menghadap kiblat. Tetapi apabila aku menggali semula
kuburnya pada waktu malam, aku lihat wajahnya telahpun membelakangkan
kiblat. Mengapa terjadi begitu, wahai tuan guru?” tanya pemuda itu.
Wahai anak muda, mereka itulah golongan yang telah mensyirikkan Allah
s.w.t. sewaktu hidupnya. Lantaran Allah s.w.t. menghinakan mereka
dengan memalingkan wajah mereka dari mengadap kiblat, bagi membezakan
mereka daripada golongan muslim yang lain,” jawab ahli ibadah tersebut.
Sambung pemuda itu lagi, “Golongan yang kedua, aku lihat wajah mereka
sangat elok semasa mereka dimasukkan ke dalam liang lahad. Tatkala
malam hari ketika aku menggali kubur mereka, ku lihat wajah mereka
telahpun bertukar menjadi ****. Mengapa begitu halnya, wahai tuan guru?”
Jawab ahli ibadah tersebut, “Wahai anak muda, mereka itulah golongan
yang meremehkan dan meninggalkan solat sewaktu hidupnya. Sesungguhnya
solat merupakan amalan yang pertama sekali dihisab. Jika sempurna solat,
maka sempurnalah amalan-amalan kita yang lain,”
Pemuda itu menyambung lagi, “Wahai tuan guru, golongan yang ketiga
yang aku lihat, pada waktu siang mayatnya kelihatan seperti biasa
sahaja. Pabila aku menggali kuburnya pada waktu malam, ku lihat perutnya
terlalu gelembung, keluar pula ulat yang terlalu banyak daripada
perutnya itu.”
Jawab ahli ibadah tersebut “Mereka itulah golongan yang gemar memakan
harta yang haram, wahai anak muda,” balas ahli ibadah itu lagi.
Golongan keempat, ku lihat mayat yang jasadnya bertukar menjadi batu
bulat yang hitam warnanya. Mengapa terjadi begitu, wahai tuan guru?”
Jawab ahli ibadah itu, “Wahai pemuda, itulah golongan manusia yang
derhaka kepada kedua ibu bapanya sewaktu hayatnya. Sesungguhnya Allah
s.w.t. sama sekali tidak redha kepada manusia yang menderhakai ibu
bapanya.”
Ku lihat ada pula mayat yang kukunya amat panjang, hingga
membelit-belit seluruh tubuhnya dan keluar segala isi dari tubuh
badannya,” sambung pemuda itu.
Anak muda, mereka itulah golongan yang gemar memutuskan silaturrahim.
Semasa hidupnya mereka suka memulakan pertengkaran dan tidak bertegur
sapa lebih daripada 3 hari. Bukankah Rasulullah s.a.w. pernah bersabda,
bahawa sesiapa yang tidak bertegur sapa melebihi 3 hari bukanlah
termasuk dalam golongan umat baginda,” jelas ahli ibadah tersebut.
Wahai guru, golongan yang keenam yang aku lihat, sewaktu siangnya
lahadnya kering kontang. Tatkala malam ketika aku menggali semula kubur
itu, ku lihat mayat tersebut terapung dan lahadnya dipenuhi air hitam
yang amat busuk baunya,”
Wahai pemuda, itulah golongan yang memakan harta riba sewaktu hayatnya,” jawab ahli ibadah tadi.
Wahai guru, golongan yang terakhir yang aku lihat, mayatnya sentiasa
tersenyum dan berseri-seri pula wajahnya. Mengapa demikian halnya wahai
tuan guru?” tanya pemuda itu lagi.
Jawab ahli ibadah tersebut, “Wahai pemuda, mereka itulah golongan
manusia yang berilmu. Dan mereka beramal pula dengan ilmunya sewaktu
hayat mereka. Inilah golongan yang beroleh keredhaan dan kemuliaan di
sisi Allah s.w.t. baik sewaktu hayatnya mahupun sesudah matinya.”
Ingatlah, sesungguhnya daripada Allah s.w.t kita datang dan kepadaNya
jualah kita akan kembali. Kita akan di pertanggungjawabkan atas setiap
amal yang kita lakukan, hatta walaupun amalan sebesar zarah.
Setelah anda membaca kisah ini. Sampaikan atau
hantarkan kepada sahabat dan rakan-rakan anda. Mudah-mudahan amalan baik
yang sedikit ini diambil kira oleh Allah Taala di Akhirat kelak. Amin.
Iblis merupakan satu bangsa Jin yang sangat alim, warak, ahli ibadah,
menjadi ketua kepada Malaikat dan Jin. Apabila Allah s.w.t menjadikan
Nabi Adam a.s dan memerintahkan semua makhluk untuk sujud kepada Nabi
Adam a.s., Iblis engkar dan tak nak sujud. Iblis telah di murkai dan di
laknati oleh Allah s.w.t.
Atas kejadian tersebut Iblis telah minta tangguh umurnya sehingga
hari Qiamat dan berjanji untuk menyesatkan seluruh anak cucu Nabi Adam
a.s. dengan segala cara dan tipu dayanya. Iblis berjanji di depan Allah
s.w.t untuk menyesatkan keseluruhan umat manusia kecuali mereka2 yang
IKHLAS kerana Allah s.w.t.
Untuk itu kita perlu waspada mengenai hasutan, pelan tindakkan,
strategi penyesatan, dan permainan Iblis dan rakan-rakannya. Kita tahu
kita tidak boleh nampak Iblis dan Iblis boleh nampak kita dan boleh
mengalir di salur darah kita. Kita tahu Iblis ini memang pandai dalam
bab Ilmu Agama dan juga Ilmu2 yang lain. Ia lebih mahir dan lebih tahu
perihal manusia itu. Setiap manusia yang lahir akan ada bersamanya
“Iblis” yang memerhati setiap gerak geri dari kecil sehingga mati. Iblis
ini mencari masa yang sesuai untuk menyesatkan manusia.
Jika orang itu warak dan alim maka akan di sesatkan dengan kewarakan
dan kealimannya. Jika orang itu berilmu maka dia akan memaniskan ilmunya
untuk lebih berilmu dan mula lupakan tuhan. Jika orang itu meminati
perkara yang samar maka ia akan menjelaskan dan mengatakan yang samar
itulah yang benar.
TUJUAN IBLIS : Ialah untuk MENYESATKAN umat manusia dan
MEMBELAKANGKAN ALLAH s.w.t di dalam kehidupan supaya sama-sama
menyertai Iblis.
Untuk itu marilah kita kenali Iblis melalui Dialog antara Rasulullah
s.a.w dengan Iblis untuk kita semua lebih peka akan tindak-tanduk Iblis
dalam kehidupan kita. Semoga kita semua di beri Rahmat dan Pentujuk
untuk menjadi hamba yang benar-benar Ikhlas kepada Allah s.w.t.
Dialog Iblis Dan Rasulullah s.a.w – Iblis Musuh Yang Nyata
Dari Muadz bin Jabal, dari Ibu Abbas: Ketika kami sedang bersama
Rasulullah saw di kediaman seorang sahabat Anshar, terdengar panggilan
seseorang dari luar rumah, “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk?
Sebab kalian akan membutuhkanku.” Rasulullah saw bersabda: “Tahukah
kalian siapa yang memanggil?” Kami menjawab: “Allah dan rasul-Nya yang
lebih tahu.” Rasulullah melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah
bersamanya.”
Lalu Saidina Umar bin Khattab berkata:“Izinkan aku membunuhnya wahai
Rasullulah.” Rasulullah menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu
tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih bukakan
pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk ini, pahamilah apa
hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”
Ibnu Abbas ra berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti
seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai
rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi,
bibirnya seperti bibir sapi.
Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin”
Rasulullah saw lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah swt, sebagai makhluk terlaknat, apa keperluanmu?”
Iblis menjawab: “ Wahai Muhammad, aku datang kesini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa”.
“Siapa yang memaksamu?”
“Seorang malaikat utusan Allah mendatanganiku dan berkata: Allah SWT
memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukan diri.
Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawablah dengan
jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta
satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.”
“Oleh karena itu aku sekarang mendatanganimu. Tanyalah apa yang
hendak Kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap
musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada
cacian musuh.”
Orang yang dibenci Iblis
Rasulullah saw lalu bertannya kepada iblis: “Kalau kau benar jujur,
siapakah manusia yang paling kau benci?” Iblis segera menjawab: “Kamu,
kamu dan orang sepertimu adalah makhluk Allah yang paling aku benci.”
“Siapa selanjutnya?” tanya Rasulullah saw.
“Pemuda yang bertaqwa memberikan dirinya mengabdi kepada Allah swt.”
“Lalu Siapa lagi?”
“Orang alim dan wara’ (loyal)”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang yang selalu bersuci (juga merujuk kepada orang yang tetap wudu’nya).”
“Siapa lagi?”
“Seorang yang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain?”
“Apa tanda kesabarannya?”
“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang
lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang – orang yang sabar.”
“Selanjutnya apa?”
“Orang yang bersyukur”
“Apa tanda kesukurannya ?”
“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya”.
“Pandanganmu mengenai orang seperti Abu Bakar?”
“Ia tidak menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”
“Umar Bin Khattab ?”
“Demi Allah, setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur (ketakutan).”
“Usman Bin Affan?”
“Aku Malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”
“Ali Bin Abi Thalib?”
“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia
melepaskanku dan aku melepaskannya. Tetapi ia tak akan mau melakukan
itu.” (Ali Bin Abi Thalib selalu berdzikir terhadap Allah swt)
Amalan yang Dapat Menyakiti Iblis
“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”
“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”
“Kenapa?”
“Sebab, setiap seorang hamba yang bersujud 1 kali kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat hamba terebut.”
“Jika seorang umatku berpuasa ?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”
“Jika ia berhaji?”
“Aku seperti orang gila.”
“Jika ia membaca Al-Qur’an?”
“Aku merasakan diriku meleleh laksana timah di atas api”
“Jika ia bersedekah?”
“ Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”
“Mengapa bisa begitu ?”
“ Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam
hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara
dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari
dirinya.”
“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”
“Suara kuda perang dijalan Allah.”
“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”
“Taubat orang bertaubat (orang yang benar-benar taubatnya).”
“Apa yang dapat membakar hatimu?”
“Istighfar diwaktu siang dan malam.”
“Apa yang dapat mencoreng (melukakan) wajahmu?”
“Sedekah yang diam-diam (contoh mudah ialah tangan kanan bersedekah
walhal tangan kiri tidak mengetahui akan sedekah tangan kanan
tersebut).”
“Apa yang dapat merusak wajahmu?”
“Shalat fajar.”
“Apa yang dapat memukul kepalamu?”
“Shalat berjamaah.”
“Apa yang paling mengganggumu?”
“Majlis para ulama.”
“Bagaimana cara makanmu?”
“Dengan tangan kiri dan jariku.”
“Dimanakah kau menaungi anak-anak mu dimusim panas?”
“Dibawah kuku manusia (perintah supaya memendekkan kuku).”
Manusia Yang Menjadi Teman Iblis
Lalu Baginda Rasulullah bertanya lagi: “Siapa temanmu wahai Iblis?”
“Pemakan riba”
“Siapa sahabatmu?”
“Penzina”
“Siapa teman tidurmu?”
“Pemabuk”
“Siapa utusanmu?”
“Tukang sihir (juga merujuk kepada orang yang menyesatkan)”
“Apa yang membuatmu gembira?”
“Bersumpah dengan cerai”
“Siapa kekasihmu?”
“Orang yang meninggalkan Solat Jumaat”
“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”
“Orang yang meninggalkan solatnya dengan sengaja”
Iblis Tidak Berdaya Dihadapan Orang yang Ikhlas
Rasullullah SAW lalu bersabda lagi: “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan ummatku dan menyengsarakanmu.”
“Iblis segera menjawab: “Tidak. Tak akan ada kebahagiaan selama aku
hidup hingga Hari Akhir. Bagaimana Kau bisa berbahagia dengan ummatmu,
sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak
bisa melihatku? Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan
hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh,
atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana
dan yang saleh, kecuali hamba Allah yang Ikhlas (Mukhlisin).”
“Siapa orang yang ikhlas menurutmu ?”
“Tidaklah Kau tahu wahai Muhammad, bahawa barang siapa yang menyukai
emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat orang yang
tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku
bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya.
Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan serta hatinya
masih selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”
Iblis dibantu oleh 70 000 anak – anaknya
Iblis berkata lagi: “Tahukah kamu wahai Muhammad, bahwa aku mempunyai
70 000 anak dan setiap anak memilki 70 000 syaitan. Sebahagian ada yang
aku tugaskan untuk mengganggu ulama’. Sebahagian untuk mengganggu
anak-anak muda, sebahagian untuk mengganggu orang tua, sebahagian untuk
menggunggu wanita tua, sebagian anakku juga aku tugaskan kepada para
zahid.
Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia
tidur pada shalat berjamaah. Tanpanya manusia tidak akan mengantuk pada
waktu shalat berjamaah.”
“Aku juga punya anak yang suka menaburkan sesuatu dimata orang yang
sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur hingga
pahalanya terhapus.”
“Aku juga punya anak yang senang berada di lidah manusia. Jika
seseorang melakukan kebajikan lalu ia ceritakan kepada manusia
(membangga-bangga), maka 99% pahalanya akan terhapus.”
“Pada setiap seseorang wanita yang berjalan, anakku dan syaitan duduk
dipinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang
memandanginya.”
Iblis berkata lagi: “Keluarkan tanganmu, lalu ia mengeluarkan
tangannya lalu syaitan pun menghiasi kukunya. Mereka, anak-anak ku
selalu menyusup dan berubah
ke satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu lainnya
untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.”
“Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa akannya.”
Berkata lagi Iblis tersebut: “Tahukah kamu wahai Muhammad? Bahwa ada
rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang
sakit yang didoakan olehnya sembuh seketika. Aku terus meggodanya hingga
ia berzina, membunuh dan kufur.”
Cara Iblis Menggoda
Iblis menyambung ceritanya: “Tahukah kamu wahai Muhammad? Dusta
berasal dari diriku. Akulah mahluk pertama yang berdusta. Pendusta
adalah sahabatku. Barang siapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.
Tahukah kau Muhammad? Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa derngan nama
Allah bahwa aku benar-benar menasihatinya. Sumpah dusta adalah
kegemaranku. Ghibah (gosip) dan Namimah (adu domba) kesenanganku.
Kesaksian palsu kegembiraanku.
Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir
dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa
membiasakan dengan kata-kata cerai,isterinya menjadi haram baginya.
Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. Jadi semua anak-anak
zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, iaitu Cerai.”
Iblis menyambung: “Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka
mengulur-ngulur (melambat-lambatkan) solat, Setiap ia hendak berdiri
untuk solat, aku bisikkan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk,
lalu ia menundanya hingga ia melaksanakan solat di luar waktu, maka
solat itu dipukulkannya ke mukanya.”
“Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku
bisikkan ke telinganya lihat kiri dan kananmu, ia pun menoleh. Pada saat
itu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku ucapkan
‘solatmu tidak sah’. Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak
menoleh dalam shalatnya akan dipukul?”
“Jika ia solat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. Iapun solat
seperti ayam yang mematuk beras. Jika ia berhasil mengalahkanku dan ia
shalat berjama’ah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat
kepalanya sebelum imam, atau meletakkan sebelum iamam. Kamu tahu bahwa
melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah
keledai.”
Iblis menyambung lagi: “Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup
hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya
ketika menguap, syaitan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya
menjadi bertambah serakah dan gila dunia. dan ia pun semakin taat
padaku.”
Iblis berkata kepada Rasulullah: “Kebahagiaan apa untukmu, sedangkan
aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. Aku katakan
padanya, ‘Kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang
berkecukupan dan sehat. Orang sakit dan miskin tidak. Jika kehidupanmu
telah berubah baru kau shalat.’ Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia
mati sambil meninggalkan shalat, maka Allah akan menemuinya dalam
kemurkaan.”
“Wahai Muhammad, apakah engkau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari Islam?”
10 Permintaan Iblis Kepada Allah SWT
Rasulullah bertanya pula kepada Iblis: “Berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?”
“10 macam”
“ Apa saja?”
“Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak
manusia, Allah mengizinkan. Allah berfirman, “Berbagilah dengan manusia
dalam harta dan anak.
Dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan” (Qs Al Isra :64).
“Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari
makanan haram dan bercampur dengan riba. Aku juga makan dari makanan
yang tidak dibacakan nama Allah.”
“Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang
berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah. Maka setan
ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada
syaitan.”
“Aku minta kepada Allah agar aku bersama dengan orang yang menaiki
kendaraan bukan untuk tujuan yang halal. Aku minta agar Allah menjadikan
kamar mandi sebagai rumahku. Aku minta agar Allah menjadikan pasar
sebagai ‘masjid’ku. Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai
‘kitab’ku.
Aku minta agar Allah memberikan saudaraku, maka ia jadikan orang yang
membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku. Allah
berfirman, “Orang-orang boros (membazir) adalah saudara-saudara syaitan.
“(Qs. Al – Isra:27).
“Wahai Muhammad, aku juga meminta agar Allah membuatku bisa melihat
manusia sementara mereka tidak bisa melihatku. Dan aku minta agar Allah
memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia. Allah
menjawab, “Silakan,” aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat.
Sebahagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.”
Iblis berkata lagi: “Wahai Muhammad, aku tak bisa meyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikkan dan menggoda,”
“Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorang pun. Sebagaimana
dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya Rasul
yang menyampaikan amanah. Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada
seorang kafir pun dimuka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk
orang telah ditentukan sengsara. Orang yang bahagia adalah orang yang
telah ditulis bahagia sejak diperut ibunya. Dan orang yang sengsara
adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan
ibunya.” (nafi makhluk, Isbatkan Allah)
Rasulullah SAW lalu membaca ayat berikut: “Mereka akan terus
berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud : 118 –
119). Juga membaca, “Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (Qs
Al-Ahzab :38). Iblis lalu berkata: “Wahai Rasul Allah, takdir telah
ditentukan dan pena takdir telah kering.
Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para Nabi dan Rasul,
pemimpin penduduk syurga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin
makhluk-makhluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. Aku si celaka yang
terusir. Ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. Dan aku tidak
sesekali berbohong.”
Begitulah kisah mengenai Iblis, yang telah dipersaksikan kehadapan
Baginda Rasulullah saw tanpa ada sedikit pun penipuan dalam
percakapannya. Maha Suci Allah yang menciptakan berbagai-bagai ragam
Makhluk-Nya. Hanya tinggal untuk membuat pilihan antara kita, sama ada
jalan ‘benar’ atau jalan sebaliknya yang hendak kita pilih dalam
mendapatkan Redha Allah swt.
Sumber :
1.Kitab Sajaratul Kaun oleh Muhyidin Ibnu Arabi/Darul ‘Ilmi al – Munawar asy-Syamsiyah, Madinah.
2.Iblis Dan Alamnya (Musuh Kamu Yang Paling Nyata) oleh Atok Zamany.
3.Blog – http://bradokapak.blogspot.com/
Benar, air zam-zam memiliki keistimewaan dalam zat-zat yang
dikandungnya. Tentang hal ini, sejumlah peneliti dari Pakistan telah
melakukan penelitian panjang dan akhirnya mereka menemukan hal ini. Dan
Pusat Penelitian Haji pun sudah melakukan hal yang sama terhadap air
zam-zam, maka mereka menemukan bahwa air zam-zam adalah air yang
menakjubkan, berbeda dengan air pada umunya.
Sami Unqowy, Eng., Ketua Pusat Penelitian Haji, “Ketika kami
melakukan penggalian untuk perluasan sumur zam-zam, maka setiap kali
mengambil air zam-zam tersebut semakin bertambah air yang keluar, setiap
kami mengambil airnya, bertambah pula air dari sumur zam-zam itu, …maka
kami menyibukkan diri untuk memompa (menyedot) air zam-zam itu dengan
tiga kali sedotan agar kering sehingga memudahkan kami dalam memasang
pondasi. Lalu, kami pun melakukan penelitian terhadap air zam-zam dari
celah-celah mata airnya untuk mengetahui ada tidaknya bakteri. Maka,
ternyata air zam-zam tesebut tidak mengandung satu jenis bakteri pun!!
Murni dan bersih. Akan bisa terkontaminasi setelah dipindahkan pada
bejana atau ember, maka polutan pun masuk kepadanya !! Akan tetapi air
itu bersih dan suci tidak terdapat bakteri apapun. Ini adalah
keistimewaan air zam-zam. Dan diantara keistimewaan lainnya adalah
engkau masih bisa menikmati air zam-zam itu sampai sekarang, dan terus
mengalir sejak zaman Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam sampai kini.
Berapa usia sumur biasa untuk tetap bisa mengeluarkan air ?? 50
tahun, 100 tahun, … dikeduk airnya dan habis. Maka air zam-zam ini
terus-menerus mengeluarkan air!!?.
Rasulullah bersabda, “Air zam-zam adalah sesuai dengan tujuan orang
yang meminumnya” (HR. Ahmad). Benar, aku mengetahui ini dengan
sebenar-benarnya tentang kisah seorang laki-laki asal Yaman, aku
mengenalnya dan dia adalah sahabatku, dia adalah orang yang sudah tua,
pandangan matanya sudah melemah… karena sebab usianya yang sudah lanjut,
hampir saja ia tidak bisa melihat ! Ia selalu membaca Al-Qur’an, dan
dia sangat bersemangat untuk selalu membacanya… dia selalu memperbanyak
membacanya, di sisinya ada mushaf kecil; mushhaf kecil itu serasa tidak
ingin berpisah dengannya, akan tetapi karena melemahnya kekuatan
matanya, apa yang harus ia perbuat?! Ia pun berkata, “Katanya air
zam-zam itu bisa jadi obat, maka akupun mendatangi zam-zam itu, lalu aku
pun mengambil dan meminumnya, tiba-tiba aku pun mulai bisa melihat
kembali tulisan mushhaf.” Aku melihat ia pun mengambil mushhaf kecilnya
dari saku dan membacanya. Ia pun berkata, “Ini berkat aku meminum air
zam-zam itu.
Maka, …. wahai saudara-saudaraku yang mulia. Ini adalah hadits
Rasulullah. Akan tetapi do’a syaratnya adalah pelakunya harus yakin
doanya akan dikabulkan; ia memenuhi perintah Allah; orang yang berdo’a
memenuhi syarat sebagaimana firman Allah:
Dan jika para hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka
jawablah bahwa Aku dekat; Aku mengabulkan do’anya orang-orang yang
berdoa, maka hendaklah mereka memenuhi perintah-Ku dan mengimani Aku
agar mereka mendapat bimbingan (Q.S. Al-Baqarah: 186)
Sumber: Anta Tas’al wa Syaikh Al-Zindani Yujib haula Al-I’jaz Al-Ilmiy fii Al-Qur’an wa Al-Sunnah
Yusriyah Sembuh dari Penyakit Mata Sebalah Kirinya setelah Minum Air Zam-Zam
Seorang ikhwah yang baru pulang dari haji bercerita. Kata dia,
“Seorang ibu yang mulia namanya Yusriyah Abdurrahman Hiraz ikut bersama
kami melakukan haji dalam rombongan Departemen Wakaf Mu’jizat yang
terjadi karena barokah air zam-zam. Ia berkata, “Yusriyah pernah
menderita penyakit mata yang disebabkan oleh bakteri nyamuk
bertahun-tahun hingga menyebabkan migran (sakit kepala sebagian)
sepanjang siang dan malam dan tidak mereda sedikitpun, … sampai akhirnya
mata kirinya tersebut tidak bisa melihat sama sekali karena adanya
selaput putih di matanya. Maka ia pun pergi ke salah seorang dokter
spesialis mata ternama. Tapi dokter tersebut mengatakan, “Tidak ada cara
lain untuk menyembuhkan migran tersebut (sebagai efek sakit matanya)
kecuali dengan menyuntik mata tersebut, akan tetapi itu pun akan
berakibat kebutaan untuk selamanya.
Maka, Ny. Yusriyah semakin bertambah ketakutan mendengar perkataan
dokter itu. Aan tetapi, ia adalah orang yang percaya benar dan merasa
tenteram dengan rahmat Allah. Dan hal itu akan mendatangkan sebab
pengobatan sakitnya, demikian seteah mendengar penegasan para dokter
tentang sakit yang ia derita itu… Maka, ia pun berkeinginan untuk
melakukan umrah, sehingga memungkinkan mendapat obat dan penawar
langsung dari Allah di Baitullah Al-Haram.
Maka, ia pun datang ke Mekkah dan thawaf di Ka’bah -waktu itu belum
ramai orang-orang besar demikian kata beliau- sehingga ia bisa mencium
hajar aswad dan menyentuhkan matanya yang sakit padanya … lalu ia pun
pergi menuju air zam-zam dan meminum satu cangkir serta mencuci matanya
dengan air zam-zam itu … setelah itu, ia pun meneruskan sa’i, lalu
kembali ke Ghandaq tempat ia memulai ihram.
Maka, aku menemuinya sekembalinya dari Ghandaq dan matanya yang sakit
menjadi sehat sempurna, dan penyakit matanya pun hilang tanpa ada bekas
sedikitpun.
Bagaimana mungkin penyakit bisa hilang (diangkat) tanpa ada operasi??
Dan, … bagaimana mungkin pandangan matanya bisa kembali sehat seperti
biasa tanpa diobati?? Dan ilmu kedokteran yang mengobati penderitaannya
tidak mampu melakukan apapun, kecuali membenarkan keagungan Allah yang
Maha Besar; bahwa ibu yang sakit ini, yang para dokter gagal membantu
pengobatannya, telah diobati oleh Dzat Yang Maha Mengobati, ketika ia
melakukan kunjungan ibada (Umrah), sebagaimana Rasululah kabarkan:
Air zam-zam tergantung niat orang yang meminumnya; jika engkau
meniatkan dalam meminumnya untuk mengobatimu, maka Allah akan
menyembuhkanmu; jika engkau niatkan agar engkau kenyang, maka Allah
menjadikanmu kenyang; jika engkau meniatkannya untuk menghilangkan haus,
maka Allah akan menghilangkan kehausanmu, dan zam-zam itu adalah
cekungan yang dibuat oleh Jibril dan air yang mengalir yang Allah
berikan kepada Ismail (HR. Daraquthni).
Keluarnya Batu Tanpa Pembedahan
Dan kisah seperti ini sert akisah-kisah lainnya pun kami pernah
mendengarnya dari sahabat-sahabat kami, atau pun kami membacanya. Dan
itu semua meskipun menunjukkan kepada sesuatu hal, akan tetapi itu
menunjukkan atas benarnya perkataan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam tentang sumur yang penuh barakah ini (zam-zam).
Yang mengisahkan cerita ini adalah Dr. Farouq ‘Antar. Beliau berkata,
“Aku telah menderita kencing batu selama bertahun-tahun. Para dokter
menyatakan tidak mampu mengeluarkannya kecuali dengan operasi. Akan
tetapi aku mengurungkan niat operasi itu dua kali… kemudian aku aku
berniat untuk melakukan umrah… , dan aku memohon kepada Allah agar
memberikan kesembuhan kepadaku tanpa operasi.
Maka, Dr. Farouq pun pergi ke Mekkah, dan melakukan
umrah di sana serta minum air zam-zam, mencium hajar aswad, sholat dua
rakaat sebelum keluar dari Masjidil Haram, maka tiba-tiba ia merasakan
sesuatu di kantung kemihnya, maka ia pun bergegas ke kamar kecil. Maka,
ternyata sesuatu yang menakjubkan telah terjadi, keluar batu yang
lumayan besar, dan ia pun sembuh tanpa harus masuk ke ruang operasi. Dan
sungguh ketika keluarnya batu telah mengejutkan dirinya dan para dokter
yang selalu mengikuti perkembangan kesehatannya.
Air zamzam mempunyai banyak kelebihan dan keistimewaan berbanding air
lain. Perkara ini diperakui oleh banyak kajian saintifik, termasuk
sarjana Barat. Air zamzam mempunyai banyak khasiat dan kelebihan seperti
sabda Nabi Muhammad SAW bermaksud: “Sebaik-baik air di permukaan bumi
adalah air zamzam. Padanya ada makanan yang menyegarkan dan penawar bagi
segala penyakit.”
Ia juga mempunyai beberapa keistimewaan antaranya tidak pernah kering
walaupun berjuta-juta manusia memanfaatkannya setiap hari, terutama
pada musim haji. Air zamzam tidak akan kering hingga hari kiamat. Hal
itu, adalah bukti keagungan dan kebesaran Allah.
Ulama sepakat bahawa sunat bagi orang yang mengerjakan ibadah haji
dan umrah, minum air zamzam. Ini disebabkan Nabi Muhammad SAW minum air
zamzam. Berdasarkan nas asy-Syafi’eyah, bahawa air zamzam itu sunat
diminum dalam apa keadaan sekali pun. Hukum sunat itu tidak hanya khusus
selepas mengerjakan tawaf, bahkan sunat diminum bagi setiap orang
walaupun bukan pada waktu mengerjakan ibadah haji atau umrah.
Disebutkan dalam hadis, Jabir bin `Abdullah, katanya: “Aku pernah
mendengar Rasulullah bersabda: “Air zamzam itu diminum untuk keperluan
apa saja.” (Hadis riwayat Ibnu Majah)
Dalam erti kata lain, jika meminumnya dengan maksud menghilangkan
rasa haus, maka Allah akan menghilangkan rasa hausnya. Jika meminumnya
untuk menghilangkan rasa lapar, maka Allah akan mengenyangkannya.
Sekiranya, meminumnya untuk menyembuhkan penyakit, maka Allah akan
menyembuhkan penyakitnya.
Diriwayatkan Rasulullah gemar meminumnya dan tangan Baginda yang
mulia dan penuh barkah pernah dicelupkan ke dalam perigi zamzam.
Rasulullah pernah bersabda: “Air zamzam itu diminum mengikut apa yang
diniatkan atau dikehendaki. ” (Hadis riwayat Jabir, lbnu Abbas, lbnu
Umar dan Muawiyah)
Ahli ilmu meluaskan huraian mereka terhadap hadis di atas. Al-Munawa
berkata: “Air zamzam adalah penghulu segala air, paling mulia, berharga
dan disukai. “Allah memberi minum dan menolong putera kekasihnya, Nabi
Ismail bin Nabi Ibrahim dengan air zamzam. Maka, pertolongan seperti itu
juga boleh diperoleh oleh orang selepas baginda iaitu bagi sesiapa saja
yang meminumnya dengan niat ikhlas, termasuk kita.
“Ramai ulama meminumnya kerana sesuatu hajat dan mereka berhasil memperolehnya.”
Disebut pengarang kitab al-’Aqdus Sameen bahawa Ahmad bin Abdillah
Asy-Syarifee, seorang khadam di Tanah Haram Makkah meminum air zamzam
dengan niat dan tujuan untuk berubat daripada buta. Lalu, dengan izin
Allah, beliau sembuh. Menurut pengarang kitab ini lagi, bahawa kejadian
itu dikhabarkan sendiri gurunya, al-Fufti Abdul Rahman bin Abil Khair
alFasi. Al-lmam an-Nawawi sebagai mengulas hadis di atas berkata:
“Maknanya, barang siapa minum kerana sesuatu hajat, nescaya memperoleh
hajatnya itu.
“Hal ini, dicuba ulama dan orang soleh bagi segala hajat mereka, sama
ada hajat akhirat mahupun dunia. Alhamdulillah, semuanya memperolehnya.
” (Lihat Tahzibul Asma Wal-Lughat 3/139).
Al-’Allamah lbnul Qayyim al-Jauziah pula berkata: “Saya dan juga
orang lain mencuba berubat dengan air zamzam. “Saya berubat dengannya
dalam banyak penyakit dan sembuh dengan izin Allah. Demikian juga saya
menyaksikan orang yang menggantikan makanan biasa dengan air zamzam
hampir setengah bulan atau lebih, tetapi tidak lapar. Bahkan dia juga
tawaf bersama orang ramai, mampu menggauli isterinya dan berpuasa.”
Al-’Allamah seterusnya berkata: “Sudah berlaku kepada diri saya
sewaktu di Makkah, saya sakit. Pada masa itu, saya benar-benar ketiadaan
ubat dan doktor. “Maka, saya pun berubat sendiri dengan al-Fatihah.
Saya ambil air zamzam dan bacakan di atasnya berulang kali. Kemudian,
saya minum lalu mendapati kesembuhan yang sempurna.
“Sejak itu saya melakukannya atas banyak penyakit dan semuanya memberi sebesar-besar manfaat.” (Lihat Zadul Ma’ad 4/718)
Berkata pula Al-Hakim: “Bahawa Abu Bakar Muhammad bin Jaafar
bercerita mengenai Ibnu Khuzaimah (Ibnu Khuzaimah ialah seorang ilmuwan
besar), katanya: “Saya mendengar orang bertanya kepada lbnu Khuzaimah:
“Daripada manakah tuan memperoleh ilmu?” Jawab lbnu Khuzaimah:
“(Bukankah) Rasulullah pernah bersabda: “Air zamzam itu diminum mengikut
apa yang diniatkan?” (Lihat Sairul A’Iam an-Nubala 14/370).
AI-Jalal as-Suyuti juga menceritakan mengenai dirinya, katanya:
“Dengan memuji Allah, saya sudah musafir ke negeri Syam, Hijaz, Yaman,
India dan Maghribi. “Apabila saya menunaikan haji, saya minum air zamzam
bagi beberapa perkara yang berikut, antaranya: Agar saya mahir dalam
ilmu fiqah hingga mencapai martabat Asy-Syeikh Sirajuddin al-Bulqini.
“Dalam ilmu hadis hingga saya mencapai martabat al-Hafiz lbnu Hajar.
Ada pun, semua ini saya sebutkan demi mengingati nikmat Allah ke atas
diri saya, bukannya untuk bermegah-megah.
“Apalah yang ada untuk dimegahkan di dunia ini, sedangkan saat
kembali semakin dekat dan uban pun mulai subur.” (Lihat Husnul
Muhadharah 1/215 dan 2/296).
Jika diperhatikan dengan sehalus-halusnya keterangan di atas, maka
nyata, yang amat mustahak itu adalah niat dan keimanan yang seikhlas-
ikhlasnya untuk mengiringi perbuatan minum itu.
FAKTA Rahsia kelebihan air zamzam
– Boleh menyembuhkan pelbagai penyakit dengan izin Allah.
– Diberkati dan mengeyangkan peminumnya.
– Mampu menyempurnakan hajat peminumnya dengan izin Allah.
– Allah menjadikan air zamzam sebagai penyebab kepada pembangunan dan kemajuan bumi Makkah.
Seterusnya, kewujudan Baitullah di bumi itu.
– Antara mata air syurga.
– Antara tanda kekuasaan Allah di bumi Makkah.
– Antara nikmat besar dan manfaat yang dapat dilihat di Tanah Haram Makkah.
– Ia keluar dari kawasan paling mulia di muka bumi ini.
– Air dipilih untuk membersihkan hati Rasulullah SAW beberapa kali.
– Minuman orang mulia (al-abrar).
– Menambah kekuatan badan.
Seluruh manusia yang beriman pasti mengakui dengan seyakin-yakinnya
bahwa Allah itu Maha Besar. Untuk menambah keyakinan tersebut dan
sekaligus untuk mengetahui betapa kecilnya seorang manusia, penulis akan
ajak berangan-angan atau membayangkan seberapa besar Allah dengan
membandingkan bumi yang kita tempati dengan benda-benda yang ada di alam
semesta ini. Dengan mengetahui seberapa besar bumi ini dan seberapa
besar alam semesta ini, kita akan menemukan jawaban sebesar apa Tuhan
yang mencipatakan alam semesta ini, dan tentunya nantinya akan bermuara
pada keyakinan kita yang penuh tentang kebesaran dan keagungan Allah.
Pertama-tama marilah kita bandingkan seberapa besar planet Bumi yang
kita tinggali ini dengan planet-planet lain. Kalau planet Bumi
dibandingkan dengan planet-planet seperti Venus, Mars, Mercuri, dan
Pluto, maka planet Bumi ini cukup besar. Jika ibaratnya besarnya Pluto
adalah sebesar kelereng, maka bumi ini kurang lebih sebesar bola tennis.
Tetapi jika dibandingkan dengan planet-planet seperti Jupiter,
Saturnus, Uranus dan Neptunus, bumi ini akan terlihat sangat kecil.
Kalau Jupiter sebesar bola sepak, maka Bumi ini hanya sebesar kelereng.
Kemudian jika planet-planet yang lebih besar dari planet Bumi tersebut
dibandingkan dengan Matahari, maka planet-planet tersebut terlihat
sangat kecil. Jika Matahari sebesar bola sepak, maka Jupiter hanya
sebesar kelereng dan bumi akan terlihat seperti “titik” dalam matahri
tersebut. Jadi matahari yang merupakan bintang terdekat dengan bumi ini
ukurannya besar sekali. Itu baru membandingkan bumi dengan planet lain
dan matahari. Selanjutnya jika kita bandingkan lagi besarnya Matahari
dengan benda-benda angkasa lain yang berhasil diamati, akan terlihat
bahwa matahri ini sangat kecil (untuk melihat gambar tentang ukuran alam
semesta di sekitar kita, click http://www.rense.com/general72/size.htm
). Matahari akan terlihat seperti kelereng jika dibandingkan dengan
benda angkasa bernama Arcturus yang diumpamakan sebesar bola sepak.
Lalu, Arcturus itu sendiri akan terlihat sebesar kelereng kalau
dibandingkan dengan benda angkasa bernama Antares yang diumpakan sebesar
bola sepak. Itu baru benda-benda angkasa disekitar kita (yang berhasil
diamati manusia). Padahal di alam semesta ini ada banyak galaksi yang
merupakan kumpulan jutaan bintang-bintang yang bertebaran di alam
semesta ini. Bumi, planet lain dan matahari merupakan salah satu bagian
dari sebuah galaksi. Singkatnya, karena Allah menciptakan alam semesta
ini, tentu Dia lebih besar dari alam semesta ini. Masih berani berlaku
sombongkah kita setelah mengetahui betapa kecil diri kita ini dan betapa
Maha Besar Allah pencipta alam semesta ini. Kita tidak bisa
membayangkan begitu besarnya Allah karena alam semesta ciptaanNya begitu
kecil bagiNya. Maka tiada kata yang lebih tepat selain mengucapkan
“Allahu Akbar”, Allah Maha Maha besar.
Oleh: Ali Said
1) Air mani
adalah air yang keluar dari kemaluan lelaki dan perempuan apabila
seseorang itu telah mencapai ke tahap memuncak kepuasan nafsunya. Ia
berwarna putih. Apabila basah ia pekat dan mempunyi bau. Jika ia kering
pula ia berdebu akibat digosok.
Hukumnya wajib mandi bagi orang yang keluar air mani.
Air mani ini suci dari segi syarak jadi pakaian yang terkena air mani boleh dibawa solat..
Hadis Saidatina Aisyah r.a:
Diriwayatkan daripada Alqamah r.a katanya:
Bahawa suatu pagi seorang sahabat mencuci pakaiannya. Lalu Saidatina
Aisyah r.a berkata: Sepatutnya kamu membasuh sebahagiannya sahaja.
Sekiranya kamu melihat kekotorannya, basuhlah tempat kotor tersebut.
Sebaliknya jika tidak kelihatan, memadailah dengan kamu memercikkan air
disekitarnya sahaja. Sesungguhnya aku pernah mengikis air mani yang
terdapat pada pakaian Rasulullah s.a.w seterusnya baginda menggunakan
pakaian tersebut untuk mendirikan sembahyang.
(Nombor hadith dalam Sahih Muslim : #434,Bab Hukum Air Mani)
2) Air wadi
warnanya putih dan cair. Ia sejenis cecair yang keluar dari kemaluan
lelaki dan perempuan apabila seseorang itu kepenatan seperti berlari,
jogoing dan lain-lain daripada pekerjaan yang menggunakan tenaga.
Hukumnya tidak wajib mandi hanya dikehendaki membasuh anggota yang terkena air wadi tersebut.
Air wadi ini najis dan tidak sah dibawa solat.
3) Air Mazi
Warnanya jernih dan bertali. Ia merupakan air yang keluar dari
kemaluan lelaki dan wanita apabila seseorang itu berada dalam
keghairahan (syahwat).
Hukumnya tidak wajib mandi setelah keluar air tersebut.
Ia najis dan wajib dibasuh anggota yang terkena air mazi dan tidak boleh dibawa solat.
further discussion : forum iLuvislam.com
p/s :
untuk perempuan, pakailah pantiliners terutamanya apabila hendak keluar
dari rumah supaya memudahkan kita hendak bersolat.. ada pelbagai jenama
dijual di pasaran. bagi mereka yang allergic,pakai yang unscented (tanpa
perfume).. so sebelum nak solat, kita boleh bersihkan diri dan tukar
pantiliners yang baru. kalau tak nak pakai pantiliners, pastikan anda
bersolat dalam keadaan tiada air wadi pada pakaian.
Wallahualam…
Mungkin kita sering bertanya mengapa Alif Lam Mim dijadikan sebagai ayat
per tama dalam Al-Quran setelah surat Al-fatihah? Lalu mengapa
Al-fatihah dan Alif Lam Mim berada disurat per tama dan diawal surat
kedua dalam Al-Quran, padahal wahyu yang per tama kali turun adalah
Al-alaq 1-5?
Dalam sebuah artikel yang pernah saya baca, bahwa jalan hidup yang
harus kita jalani didunia mulai dari per tama dilahirkan sampai dengan
meninggal ada dalam Al-Quran. Mulai dari kewajiban yang harus kita
lakukan ketika per tama kali kita dilahirkan, kewajiban yang harus
dilakukan ketika tumbuh menjadi anak – anak, remaja, dewasa sampai
dengan meninggal dunia termaktub dalam Al-Quran pada juz 1 – 30.
Jalan hidup yang harus kita lalui harus berdasarkan atas surat
Al-Fatihah yang mana sebagai induk dari Al-Quran. Lalu setelah itu, kita
mengikuti alur dari juz – juz yang terkandung dalam Al-Quran. Sebagai
contoh ketika kita berumur 20 tahun, maka alangkah baiknya kita
mempelajari juz 20 dari Al-Quran itu sendiri. karena hal – hal yang akan
kita hadapi, kewajiban yang harus kita lakukan pada usia 20 tahun
terdapat dalam Al-Quran dalam juz ke-20. begitu juga seterusnya.
lalu bagaimana seandainya umur kita sudah lebih dari 30 tahun,
sedangkan dalam Al-Quran sendiri hanya terdapat 30 juz? Maka saat
itulah, masa kita untuk mengamalkan semua yang telah kita pelajari dari
juz 1 – 30 dari Al-Quran. karena, kebanyakan dari manusia, mendapat
ujian kehidupan yang paling banyak pada usia 1 – 30 tahun. karena pada
masa itu, manusia mendapat banyak ujian nafsu, harta dan segala macam
godaan.
Lalu apa salah satu rahasia dan kekuatan dari “Alif Lam Mim”, sehingga dijadikan sebagai ayat pertama dari surat Al-Baqarah?
ketika kita baru dilahirkan didunia ini, ternyata Allah SWT
menginginkan kita mempelajari “Alif Lam Mim”. karena itulah 3 macam
pilihan jalan kehidupan manusia didunia. “Alif Lam Mim” terdiri dari
huruf ” م ل ا ” yang mana 3 huruf ini mempunyai kandungan makna yang
sangat dahsyat.
Huruf pertama, yaitu ” ا = Alif ” menjelaskan manusia yang pada masa
hidupnya, berada pada jalan yang lurus sebagaimana huruf “Alif”
tersebut. Yaitu, manusia yang selalu mentaati segala perintah Allah SWT
dan Rasul-Nya, menjaga hawa nafsunya, mulai dari pertama dia dilahirkan
sampai dengan meninggal dunia. Yang mana jalan hidupnya selalu diridho’i
oleh Allah SWT. sehingga surga Firdaus selalu menantikan manusia –
manusia seperti ini.
Huruf kedua, yaitu ” ل = Lam ” menjelaskan manusia yang jalan
hidupnya seperti huruf “Lam”, ketika dia baru dilahirkan dia berada
dijalan yang lurus. Tetapi setelah menjalani tahapan kehidupan, ketika
dia tumbuh menjadi anak – anak, remaja, dewasa dan sebelum meninggal
dunia dia telah berbelok kekiri, dia meninggalkan semua kewajiban, tidak
mentaati Allah SWT dan rasul – Nya. dia melupakan jalan kehidupan yang
seharusnya dia lalui, Jalan lurus yang sudah diberikan oleh ALlah SWT
sebelum dan ketika dia dilahirkan dibumi melalui hidayah – Nya. Dan
malaikat Malik pun sudah siap menunggunya dipintu neraka. Naudzubillah
min dzalik.
Huruf ketiga, yaitu ” م = Mim ” menjelaskan manusia yang jalan
kehidupannya seperti huruf “Mim”. dia berputar – putar dalam
kehidupannya mencari kebenaran, tapi diakhir tahapan pencariannya dia
menemukan jalan lurus. Yang mana ketika dia baru dilahirkan, dia berada
dijalan yang lurus. Tapi ketika dia tumbuh dan beranjak dewasa dia
berputar – putar sendiri dalam kehidupannya mencari jalan kebenaran
sejati. Dan akhirnya dengan izin Allah SWT diakhir pencariannya, dia
menemukan jalan yang diridho’i oleh Allah SWT. Dan surga pun siap
menerimanya.
Lalu jalan kehidupan manakah yang akan kita pilih???
Jalan kehidupan seperti huruf ” م ل ا ” “Alif” kah, “Lam” kah atau “Mim” kah???
Semoga kita selalu dijalan yang benar, dan terhindar dari jalan kehidupan seperti huruf ” ل “. Amin.