Lebah dan sarangnya (ilustrasi)
Oleh: DR Abdul Basith Jamal & DR Daliya Shadiq Jamal
Sebagaimana kita ketahui, lebah merupakan binatang yang dikelompokkan ke dalam binatang jenis serangga (hymenoptera). Karena keunikannya, lebah telah banyak diteliti oleh para ilmuwan.
Di antaranya berkenaan dengan struktur sosial yang berlaku di tengah-tengah mereka, kelompok-kelompok lebah yang terdapat di kerajaan lebah yang berinterkasi secara menakjubkan, mekanisme kehidupan mereka berdasarkan fungsi fisiologisnya, cara lebah dalam beradaptasi dengan lingkungannya dan cara mereka dalam menentukan tempat yang akan dijadikan sebagai sarangnya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, para ilmuwan menyimpulkan bahwa lebah lebih menyukai tempat yang tenang untuk digunakan sebagai sarangnya. Yaitu tempat yang tidak dihuni oleh binatang lain yang dapat membahayakan kehidupan mereka, seperti gunung, khususnya pada bagian puncak, rongga atau lubang yang terdapat pada pepohonan dan di gubuk-gubuk yang telah ditinggalkan manusia.
Penelitan juga membuktikan bahwa lebah termasuk binatang yang memiliki banyak sumber makanan. Di antaranya lebah bisa mengambil makanannya dari berbagai sari bunga yang memberinya kekuatan bagi daya tahan tubuhnya. Ketika satu bunga sudah mulai layu, lebah akan pindah ke bunga selanjutnya untuk menghisap sarinya, sehingga ia dapat terus mempertahankan hidupnya.
Bukti di atas kita dapatkan juga dalam Alquran yang telah meringkasnya dalam ungkapan yang singkat. Padahal di negara Arab, di mana Alquran diturunkan, tidak terdapat lebah karena tidak adanya lingkungan yang cocok untuk mereka tempati. Karenanya, bagi orang Arab akan sulit untuk memberikan penjelasan tentang apa yang tidak mereka ketahui dan tidak mereka lihat.
Namun Nabi Muhammad SAW dengan wahyu yang diterimanya dari Allah SWT telah menjelaskannya secara tepat. Hal ini membuktikan bahwa Alquran, bukan karangan Muhammad SAW. Akan tetapi wahyu dari Allah SWT yang telah menciptakannya dan menciptakan semua apa yang terdapat di dunia ini.
Dalam ayat 68-69 surah An-Nahl Allah SWT berfirman: "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian, makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar, minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia."
Sebagaimana kita ketahui, lebah merupakan binatang yang dikelompokkan ke dalam binatang jenis serangga (hymenoptera). Karena keunikannya, lebah telah banyak diteliti oleh para ilmuwan.
Di antaranya berkenaan dengan struktur sosial yang berlaku di tengah-tengah mereka, kelompok-kelompok lebah yang terdapat di kerajaan lebah yang berinterkasi secara menakjubkan, mekanisme kehidupan mereka berdasarkan fungsi fisiologisnya, cara lebah dalam beradaptasi dengan lingkungannya dan cara mereka dalam menentukan tempat yang akan dijadikan sebagai sarangnya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, para ilmuwan menyimpulkan bahwa lebah lebih menyukai tempat yang tenang untuk digunakan sebagai sarangnya. Yaitu tempat yang tidak dihuni oleh binatang lain yang dapat membahayakan kehidupan mereka, seperti gunung, khususnya pada bagian puncak, rongga atau lubang yang terdapat pada pepohonan dan di gubuk-gubuk yang telah ditinggalkan manusia.
Penelitan juga membuktikan bahwa lebah termasuk binatang yang memiliki banyak sumber makanan. Di antaranya lebah bisa mengambil makanannya dari berbagai sari bunga yang memberinya kekuatan bagi daya tahan tubuhnya. Ketika satu bunga sudah mulai layu, lebah akan pindah ke bunga selanjutnya untuk menghisap sarinya, sehingga ia dapat terus mempertahankan hidupnya.
Bukti di atas kita dapatkan juga dalam Alquran yang telah meringkasnya dalam ungkapan yang singkat. Padahal di negara Arab, di mana Alquran diturunkan, tidak terdapat lebah karena tidak adanya lingkungan yang cocok untuk mereka tempati. Karenanya, bagi orang Arab akan sulit untuk memberikan penjelasan tentang apa yang tidak mereka ketahui dan tidak mereka lihat.
Namun Nabi Muhammad SAW dengan wahyu yang diterimanya dari Allah SWT telah menjelaskannya secara tepat. Hal ini membuktikan bahwa Alquran, bukan karangan Muhammad SAW. Akan tetapi wahyu dari Allah SWT yang telah menciptakannya dan menciptakan semua apa yang terdapat di dunia ini.
Dalam ayat 68-69 surah An-Nahl Allah SWT berfirman: "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian, makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar, minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia."
Sumber : Ensiklopedi Petunjuk Sains dalam Alquran dan Sunnah
Pada: 20170415-154314-Sabtu-Mayam
Credit kepada :http://www.republika.co.id