Inilah
keabadian, dapat diperbarui dan bukti yang hidup. Al-Quran adalah keajaiban
yang abadi di tangan kita sampai akhir zaman. Pada 14 abad yang lalu, suku
Badui di padang pasir menguji al-Quran dan menemukan pengetahuan ketuhanan di
dalamnya, yang mana dia mengakui al-Quran dari Tuhannya dan ditegaskan dengan
teliti melalui pesan Nabi Muhammad SAW.
Sekarang
ini, para ilmuwan dengan disiplin ilmu pengetahuan yang bervariasi mempelajari
al-Quran untuk mendapatkan pengetahuan ketuhanan yang sama yang mana mereka
diberi bukti yang sama dan ditegaskan bahwa hal ini berasal dari pencipta alam
semesta. Demikian juga bukti itu menegaskan keaslian buku itu melalui Nabi
Muhammad SAW Kami telah bertemu dengan sejumlah ilmuwan yang sebagian dari
mereka telah menegaskan bahwa pengetahuan ini bukan berasal dari manusia.
Profesor
Dorja Rau mengatakan: "Sulit membayangkan bahwa tipe pengetahuan ini telah
ada pada 1400 tahun yang lalu. Mungkin ada beberapa hal yang mereka memiliki
ide sederhana tetapi untuk menggambarkan hal ini secara detail sangat susah.
Sehingga, hal ini tidak didefinisikan ilmu pengetahuan manusia secara
sederhana. Beberapa di antara mereka mengatakan bahwa pengetahuan bisa berasal
dari luar alam semesta ini. "
Profesor
Amstrong berkata: "Mungkin ada sesuatu di luar pemahaman kita yang sesuai
dengan pengalaman manusia biasa untuk rnenerangkan tulisan yang telah kita
lihat. "
Profesor
Dorja Rao berkata: "Dengan demikian, saya pikir informasi itu pasti
berasal dari sumber supernatural."
Sebagian
dari mereka mengekspresikan dengan tidak gentar dan menegaskan bahwa
pengetahuan ini hanya berasal dari Allah, pencipta alam semesta.
Pertanyaannya:
Kemudian Anda pikir dari siapa sumber infiormasi ini?
Profesor
Hay menjawab: "Saya pikir ini pasti dari Tuhan."
Profesor
Kroner : ".. .metode ilmiah modern sekarang membuktikan apa yang telah
dikatakan Muhammad 1400 tahun lalu. "
Profesor
Marshal Johnson: "Saya tidak menemukan perbedaan di sini dengan konsep
yang berkaitan dengan ketuhanan yang terlibat di dalam apa yang telah
ditulis."
Profesor
Shroeder: "Sebenarnya, ilmuwan sekarang rnenemukan apa yang telah
dikatakan sebelumnya: "
Profesor
Persaud: "Tidak ada kesulitan dalam pikiran saya mengenai wahyu yang hebat
atau yang diturunkan kepadanya dengan pernyataan¬pernyataan ini. "
Sebagian
dari mereka menyimpulkan pernyataan mereka sebagai berikut :
Profesor
Keith Moore: "Telah jelas bagi saya bahwa pernyataan ini pasti berasal
dari Allah melalui Muhammad, sebab hampir seluruh pengetahuan ini tldak
ditemukan sampai beberapa abad setelahnya. Hal ini membuktikan kepada saya
bahwa Muhammad adalah utusan Allah. "
Sebagian
dari mereka mengucapkan shahadat dan memeluk Islam.
Profesor
Tejasen: "Saya pikir inilah saatnya mengucapkan "Tiada Tuhan yang
patut disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah."
Tidak
ada keraguan bahwa al-Quran adalah keajaiban abadi yang kita miliki.
Sebagaimana firman Allah di dalam al-Quran:
"Katakanlah:
"Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: “Allah. "
Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan al-Quran ini diwahyukan kepadaku
supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang
sampai al-Quran (kepadanya). " (QS al-An'am : 19)
Dengan
demikian, siapapun yang telah diberi informasi tentang al-Quran ini mengemban
kesaksian dan peringatan. Sifat dasar kesaksian ini tiap-tiap ayat dalam kitab
Allah berisi penegasan secara ilmiah. Setiap ayat berisi pengetahuan ketuhanan.
Setiap abad, kaum cendekiawan membuat kemajuan baru pada bidang mereka yang
bermacam-macam.
Allah
telah berfirman:
".
. . tetapi Allah mengakui al-Quran yang diturunkan-Nya kepadamu, Allah
menurunkannya dengan ilmu-Nya. . . " (QS an-Nisa : 166)
Al-Quran
adalah keajaiban yang memulai lagi dirinya sendiri dengan cara yang sesuai
untuk setiap zaman / masa.
Allah
telah berfirman:
"Untuk
tiap-tiap berita (yang dibawa oleh rasul-rasul) ada (waktu) terjadinya dan
kelak kamu akan mengetahui. " (QS al-An'am : 67)
Dengan
yang kita simpulkan ini, semoga Allah menerimanya dengan sungguh-sungguh demi
Allah sendiri. Amin.
No comments:
Post a Comment