أعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Sesungguhnya Aku berniat kerana اللهَ
Tugasan gerak organ-organ tubuh badanKu kepada اللهَ
Daku Niatkan Tasbih anggota-anggota organ tubuhku buat اللهَ.
Ku serahkan seluruh kehidupanku kebergantungan sepenuhnya KepadaMu Ya اللهَ
(الْحَمْدُ لِلَّهِ)Tahmid Dengan Denyutan Nadiku
(لَا إِلٰهَ إِلَّا ٱلله)Tahlil Degupan Jantungku
(اللَّهُ أَكْبَرُ)Takbir dalam Hela Turun Naik Nafasku
اَلْحَمْدُ ِللهِ syukur kepadaMU YA اللهَ
وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّ ... اَللَّهُمَّ صَلِّىْ عَلَىْ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ ALLAH اللهَ
ALLAH اللهَ
HAKIKAT WUDHU BATIN
Telaga Sufi Akhir Zaman
Share this:
ALLAH اللهَ ALLAH اللهَ ALLAH اللهَALLAH اللهَ
وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّ ... اَللَّهُمَّ صَلِّىْ عَلَىْ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ ALLAH اللهَ
HAKIKAT WUDHU BATIN
Telaga Sufi Akhir Zaman
~ "
Menyelami Samudera Cinta Sufi Akhir Zaman " Andai kesusahan adalah HUJAN
dan kesenangan adalah MATAHARI, maka kita perlu keduanya untuk boleh melihat
PELANGI…
Telaga Sufi Akhir
Zaman
HAKIKAT WUDHU
BATIN
20 Jumat Feb 2015
HAKIKAT WUDHU
BATHIN
Tersebutlah
seorang ahli ibadah bernama Isam bin Yusuf. Ia terkenal wara’, tangguh dalam
ibadah dan sangat khusyuk shalatnya. Namun dia selalu khawatir kalau ibadahnya
tidak diterima Allah.
Suatu hari Isam
menghadiri pengajian seorang sufi terkenal bernama Hatim Al Asham. Isam
bertanya, Wahai Aba Abdurrahman (panggilan Hatim), bagaimanakah cara Anda
shalat?
Apabila masuk
waktu shalat, saya berwudhu secara lahir dan batin,” jawab Hatim. Bagaimana
wudhu batin itu? tanya Isam kembali.
Wudhu lahir
adalah membasuh semua anggota wudhu dengan air. Sedangkan wudhu batin adalah
membasuh anggota badan dengan tujuh perkara. Yaitu, dengan tobat, menyesali
dosa, membersihkan diri dari cinta dunia, tidak mencari dan mengharapkan pujian
dari manusia, meninggalkan sifat bermegah-megahan, menjauhi khianat dan menipu,
serta meninggalkan dengki, papar Hatim.
Ia melanjutkan,
Setelah itu aku pergi ke masjid, kuhadapkan muka dan hatiku ke arah kiblat. Aku
berdiri dengan penuh rasa malu. Aku bayangkan Allah ada di hadapanku, surga di
sebelah kananku, neraka di sebelah kiriku, malaikat maut berada di belakangku.
Aku bayangkan pula seolah-olah aku berdiri di atas titian Shirathal Mustaqiim
dan aku menganggap shalatku ini adalah shalat terakhir bagiku. Kemudian aku
berniat dan bertakbir dengan baik. Setiap bacaan dan doa dalam shalat berusaha
aku pahami maknanya. Aku pun rukuk dan sujud dengan mengecilkan diri
sekecil-kecilnya di hadapan Allah. Aku bertasyahud (tahiyyat) dengan penuh
pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Seperti itulah shalat yang aku
lakukan dalam 30 tahun terakhir.
Mendengar paparan
tersebut, Isam bin Yusuf tertunduk lesu dan menangis tersedu-sedu membayangkan
ibadahnya yang tak seberapa bila dibandingkan Hatim Al Asham.
Wudhu dan penghapusan
dosaJangan sepelekan wudhu. Inilah pesan tersirat yang disampaikan Hatim Al
Asham. Mengapa? Shalat dan wudhu adalah satu kesatuan, bagaikan dua sisi mata
uang. Tidak akan berkualitas shalat seseorang bila wudhunya tidak berkualitas.
Pun tidak akan diterima shalat bila tidak diawali wudhu. Melalaikan wudhu sama
artinya dengan melalaikan shalat. Wudhu adalah prosesi ibadah yang dipersiapkan
untuk mensucikan diri agar mampu melakukan komunikasi Dzat Yang Mahasuci.
Karena itu,
menyempurnakan wudhu adalah sebuah keutamaan sekaligus keharusan. Saat
seseorang berwudhu kemudian membaguskan wudhunya dan mengerjakan shalat dua
rakaat, di mana ia tidak berbicara dengan dirinya dalam berwudhu dan shalatnya
tentang hal duniawi, niscaya keluarlah ia dari segala dosanya, seperti hari ia
dilahirkan oleh ibunya. Demikian sabda Rasulullah SAW dari Utsman bin Affan (HR
Bukhari Muslim).
Featured image
Kata “membaguskan
wudhu” dalam hadis ini jangan sekadar dipahami membasuh anggota-anggota badan
tertentu secara merata. Namun ada yang lebih penting, yaitu membasuh,
membersihkan dan mensucikan organ-organ batin dari keburukan dan dosa sambil
terus berzikir kepada Allah. Inilah yang dikatakan wudhu batiniah. Wudhu yang
akan membuat shalat kita ada ruh-nya.
Tampaknya hadis
ini memiliki korelasi kuat dengan hadis yang disampaikan Utsman bin Affan
lainnya. Rasulullah SAW bersabda, Bila seorang Muslim berwudhu, ketika membasuh
muka, maka keluar dari wajahnya dosa-dosa yang pernah dilakukan matanya bersama
tetesan air yang terakhir. Ketika membasuh kedua tangannya, maka keluarlah
setiap dosa yang pernah dilakukan tangannya bersama tetesan air yang terakhir.
Ketika membasuh kakinya, maka keluarlah dosa yang dijalani oleh kakinya bersama
tetesan air yang terakhir, sampai ia bersih dari semua dosa. (HR Muslim).
Pengampunan dosa
ini akan sulit terwujud dalam wudhu, andai hati lalai dari mengingat Allah.
Rasulullah SAW menegaskan, Barangsiapa mengingat Allah ketika wudhu, niscaya
Allah sucikan tubuhnya secara keseluruhan. Dan barangsiapa tidak mengingat
Allah, niscaya tidak disucikan oleh Allah dari tubuhnya selain yang terkena air
saja. (HR Abdul Razaq Filjam Ishaghir).
Sebenarnya, kata
kunci untuk mensinkronkan wudhu lahir dan wudhu batin adalah kesadaran atau
niat yang tulus. Kita sadar apa yang sedang kita lakukan. Sadar bahwa wudhu
adalah prosesi pembersihan diri. Sadar bahwa wudhu adalah sarana untuk taqarrub
ilallah. Sadar bahwa setiap basuhan air wudhu akan menggugurkan dosa-dosa.
Intinya kita sadar akan hakikat dan keutamaan wudhu serta memahami tatacaranya
seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW.
Adanya kesadaran
akan melahirkan ketersambungan hati dengan Allah SWT. Saat berkumur-kumur
misalnya, sadari dan niatkan bahwa air yang masuk ke mulut bukan sekadar
membersihkan kotoran lahir, tapi juga dosa-dosa yang pernah terucap lewat
lisan. Demikian pula saat mencuci telapak tangan, membersihkan lubang hidung,
membasuh muka, membasuh tangan sampai siku, dsb. Niatkan sebagai sarana
pembersihan dosa yang ada pada bagian-bagian tubuh tersebut.
Wudhu sebelum
tidurAktivitas wudhu, sebetulnya tidak terbatas hanya ketika akan shalat.
Setiap saat memiliki wudhu adalah sebuah keutamaan. Sebab dengan selalu menjaga
wudhu, seseorang akan lebih terjaga perilaku serta kesehatan fisik dan jiwanya.
Salah satunya menjelang tidur. Dari Al Bara’ bin ‘Azid, Rasulullah SAW
bersabda, Kapan pun engkau hendak tidur berwudhulah terlebih dahulu sebagaimana
engkau hendak mengerjakan shalat, berbaringlah dengan menghadap ke arah kanan
dan berdoalah (HR Bukhari). Hikmahnya, mengawali tidur dengan wudhu dan
berzikir akan membuat tidur kita bernilai ibadah dan dicatat sebagai aktivitas
dzikir.
Seorang ahli
kesehatan mengungkapkan, bila sebelum tidur kita berwudhu dan meminum sepertiga
gelas air putih, maka akan terjadi proses grounding dan netralisasi muatan
negatif dalam tubuh. Hasilnya kita akan tidur tenang dalam pelukan cinta dan
rahmat Allah. Bila kita berzikir dan memuji Allah sebelum tidur, maka memori
kita yang terdalam akan merekam dengan baik ikrar cinta kita kepada Allah SWT.
Wudhu menjelang
tidur, akan mendekatkan seseorang kepada surga. Rasul pernah memvonis seseorang
sebagai ahli surga. Para sahabat penasaran. Apa gerangan yang membuat orang
tersebut dimuliakan sedemikian rupa. Setelah diselidiki, ternyata sebelum tidur
ia selalu berwudhu. Ia bersihkan anggota badannya dari najis. Dan sebelum mata
terpejam, ia bersihkan hatinya dari iri, dengki, dendam, serta kebencian. Ia
lupakan pula keburukan orang lain kepadanya, sehingga hatinya benar-benar
lapang.
Demikianlah, bagi
seorang Mukmin, wudhu adalah pembersih di dunia dan perhiasan indah pada Hari
Kiamat (HR Muslim). Wallaahu a’lam.
DI SAMUDRA CINTA
SUFI AKHIR ZAMAN berbagi mata air nasehat….
singgahlah ke
blog kami telagasufi2014.com / telaga sufi akhir zaman.com
atau BB kami
29ded4ab
ALLAH اللهَ ALLAH اللهَ ALLAH اللهَALLAH اللهَ
اَللَّهُمَّ صَلِّىْ عَلَىْ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ
والله أعلم بالـصـواب
Moga Bermanfaat.
Moga Bermanfaat.
...........................................................................................................
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Subhanallah 100X سبحان الله
Alhamdulillah 100X الحمد لله
LA ILAHA ILLALLAH 100X لا إله إلا الله
Allāhu akbar 100X الله أكبر
Alhamdulillah syukur kepada ALLAH
Subhanallah 100X سبحان الله
Alhamdulillah 100X الحمد لله
LA ILAHA ILLALLAH 100X لا إله إلا الله
Allāhu akbar 100X الله أكبر
Alhamdulillah syukur kepada ALLAH
No comments:
Post a Comment